Sabtu, 28 Agustus 2010

Cara Hidup Sehat Walau harus Bekerja Di Kantor

Aktivitas yang padat dan tekanan di kantor, bisa menyebabkan Anda terjerumus pada pola hidup yang tak sehat. Ketika pola hidup tak sehat yang dijalani, berbagai penyakit pun siap menghadang. Tak ingin proyek besar lepas gara-gara Anda sakit-sakitan, kan? Makanya, lindungi tubuh dan jiwa dengan kebiasaan sehat ini. 
Camilan Sehat
Pekerjaan yang menumpuk, deadline, dan menghadapi bos yang sedang marah seharian memang membuat kita butuh energi ekstra. Itulah mengapa camilan menjadi kian populer di lingkungan kerja. Alhasil, banyak yang asal memilih camilan, yang penting dapat memenuhi keinginan perut. Rasa camilan ini gurih dan menggoyang lidah tapi bisa jadi tak punya gizi dan malah bikin gemuk. 
Do's: Jadikan camilan lezat rendah kalori dan tinggi serat sebagai rekan kerja baru Anda di kantor. Apel, pisang, atau anggur dijamin mampu membuat perut Anda kenyang. Jika bosan dengan buah, makanlah dua biskuit dan satu sendok selai kacang yang kaya gizi. Kombinasi karbohidrat dan protein akan membantu Anda kenyang lebih lama. Dapatkan juga dalam oatmeal instan yang mampu menurunkan kolesterol. 
Minum Delapan Gelas Air
Kekurangan air tak hanya menyebabkan kulit kering, namun juga bau mulut tak sedap, kehilangan gairah kerja, dan menurunkan tekanan darah. Jika Anda merasa lesu, bisa jadi karena Anda kurang minum. Pekerjaan kantor seringkali membuat kita lupa untuk minum. Rata-rata para pekerja kantor hanya mengonsumsi 4 gelas air selama berada di kantor. Padahal, penggunaan pendingin ruangan membuat cadangan air dalam tubuh lebih banyak menguap. 
Do's: Jadwalkan kegiatan minum Anda mulai dari sekarang. Minumlah 3 gelas air sebelum jam makan siang, dan tiga gelas terakhir menjelang Anda pulang kantor. Aturlah jeda setengah jam untuk sdetiap gelasnya. 
Bersih-bersih
Sebuah penelitian membuktikan bahwa tata letak dan kerapihan ruang kerja secara tak langsung memengaruhi psikologis Anda untuk bekerja lebih semangat dan teratur. Debu yang tersembunyi di keyboard, buku-buku, atau gagang telepon bisa menjadi sumber beragam penyakit pernapasan seperti flu, batuk, dan asma.
Do's: Sikat halus pembersih debu atau kain halus bisa digunakan untuk membersihkan monitor atau layar notebook Anda. Baiknya lakukan hal ini tiga hari sekali. Gunakan kain sedikit basah untuk membersihkan gagang dan tombol telepon. Anda juga bisa mulai mengatur tata letak buku, file-file, kalender, atau CD kesayangan sesuai dengan jenisnya. Terakhir, ucapkan selamat tinggal untuk meja berantaskan dan berdebu.
Bersihkan Tangan
Tahukah Anda bahwa tangan kotor bisa membuat gemuk? Beragam bakteri hingga virus akan jadi makanan tambahan jika kita lupa membersihkan tangan. Leah D. Whigham peneliti dari Universitas Wisconsin menyatakan bahwa kegemukan bisa disebabkan oleh adenoviruses yang menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh. Virus lemak tersebut bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dimakan menggunakan tangan yang kotor. 
Do's: Cucilah tangan Anda dengan menggunakan sabun, sebelum memasukkan makanan apa pun ke dalam mulut. Sedikitnya, bersihkan tangan setelah bepergian ke luar kantor atau pada saat Anda tiba di kantor. Jika tak memungkinkan, simpanlah sebungkus tisu basah di dalam tas. Agar lebih praktis, satu botol kecil cairan pembersih tangan dapat menjadi pilihan. 
Letakkan Dengan Tepat
Hal sepele ternyata mampu menyebabkan efek yang berarti. Cidera otot pada lengan dan kelelahan mata tak semata-mata disebabkan karena pekerjaan yang terlalu banyak. Perhatikan apakah letak komputer atau notebook Anda sudah ideal dengan posisi tubuh. Keluhan pegal-pegal pada otot bahu dan kelelahan mata sering dialami oleh banyak pekerja kantor. Sebanyak 65 persen kejadian tersebut disebabkan karena posisi mengetik dan jarak pandang yang salah. 
Do's: Jarak aman untuk menghindari mata lelah adalah memberi jarak sekitar 30 cm antara mata dengan layar. Sedikit mengecilkan tingkat cahaya monitor atau menggunakan layar antiradiasi akan cukup membantu. Perbesar ukuran tulisan jika Anda tak mampu melihatnya. Posisi keyboard usahakan berada di bawah bahu, sehingga lengan Anda membentuk siku 45-90 derajat. Bantal penyangga punggung atau leher bisa menjadi teman baik bagi tulang Anda. 
Istirahat 10 Menit
Rasa jenuh terhadap pekerjaan, mengantuk, dan hilangnya inspirasi merupakan sinyal tubuh bahwa Anda membutuhkan waktu untuk istirahat walau sejenak. Pekerjaan yang menumpuk dapat menjadi alasan pemicu rasa lelah. Jika dibiarkan, hal ini bisa berpengaruh terhadap menurunnya fungsi kekebalan tubuh, kemampuan berkonsentrasi, penyakit otot, hingga susah tidur. 
Do's: Tarik napas panjang dan teratur seraya memejamkan mata sejenak. Lakukan gerakan memutar bahu tiga kali ke belakang dan ke depan. Lakukan juga untuk otot leher. Putar leher Anda tiga kali ke kiri dan ke kanan. Jika memungkinkan, berjalanlah dan keluarlah dari ruangan kantor selama 10 menit sambil melakukan peregangan otot.

Perhatikan Apa Saja Yang Dinilai Ketika Wawancara

Setiap orang pasti akan meningkat kewaspadaannya bila sedang menghadapi interview. Bagi fresh graduate ataupun orang yang melamar pekerjaan, situasi interview seringkali menjadi situasi yang menegangkan. Bagi karyawan yang diinterview untuk kepentingan promosi atau pindah ke bagian lain pun, perasaan deg-degan juga biasa menyertai.

Kita bisa menyaksikan, banyak sekali ulah para kandidat dalam menghadapi wawancara. Ada yang diam dan menjawab seperlunya karena terlalu tegang, ada yang “ja-im”  (baca: jaga image) sampai-sampai berperilaku dibuat-buat dan tidak wajar, sementara ada juga yang berlatih keras menghafal jawaban atas pertanyaan-pertanyaan standar yang tercantum di kebanyakan buku-buku di pasaran.

Dalam wawancara, kita kerap melihat bukan hanya kandidat yang “sibuk” dan tegang, namun juga si pewawancara. Ada pewawancara yang kelihatan bingung mau bertanya apa dan sibuk mencari-cari pertanyaan yang tepat. Ada juga yang sepanjang wawancara sibuk membolak-bailk CV kandidat  dan akhirnya sekadar menegaskan apa yang sudah tercantum di dokumen yang ada. Bahkan, ada juga pewawancara yang lebih banyak berbicara sehingga si kandidat terlihat hanya manggut-manggut saja. Kadang kita dengar komentar frustrasi pewawancara: “Saya tidak bisa membedakan mana yang baik, mana yang buruk”. Tak jarang juga kita temukan komentar:“Ah, saya tidak senang menentukan nasib orang…”.

Krusialnya proses wawancara memang menuntut baik pewawancara maupun orang yang diwawancara untuk melakukan persiapan yang matang. Di satu sisi, kita menghadapi kenyataan tenaga yang menganggur di negara kita jumlahnya sangat banyak, sementara di sisi lain perusahaan pun mengeluhkan susahnya menemukan kandidat yang cocok untuk dipekerjakan. Bila saja kandidat dan pewawancara sedikit berupaya lebih keras lagi untuk saling mengerti dan membuka diri, persentase keberhasilan rekrutmen pasti bisa ditingkatkan.

Menerawang jabatan

Dalam situasi interview, tugas seorang pewawancara adalah menerawang kandidat untuk mengetahui apakah yang bersangkutan cocok untuk menduduki jabatan yang dilamar. Tentu saja bukan hanya “terawangan” mengenai kapabilitas kandidat untuk bisa mengerjakan pekerjaan tersebut dengan sempurna, namun juga sikap apa yang mendukung, tipe kepribadian apa yang cocok, dan ketrampilan khusus apa yang dibutuhkan. Dengan waktu bertemu yang terbatas, yaitu satu jam atau paling lama dua jam, tanggung jawab ini memang tidak ringan.

Kita sering melihat sebuah pekerjaan, katakanlah teller sebuah bank, secara “taken for granted”, alias dipahami oleh siapa saja. Jika kita bertanya pada seorang kandidat: “Anda tahu apa tanggung jawab dalam pekerjaan teller?” Maka dengan segera mereka bisa menjawab: “menerima dan membayarkan uang”. Tetapi kalau pertanyaan diteruskan, “Apakah Anda tahu seberapa lelahnya kerja seorang ‘teller’?”, maka ia pun terdorong berpikir keras mengenai tenaga, intensitas dan kegiatan  seputar pekerjaan tersebut. Dengan pemahaman yang tajam, proses penggalian bisa dilakukan lebih mendalam dan “penerawangan” bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Seorang pewawancara bisa saja sudah sering melakukan interview, namun demi ketepatan proses interview, ia memang dituntut untuk selalu menerawang jabatan yang akan diisi sehingga bisa mempersiapkan pertanyaan yang tajam. Hanya dengan analisa spesifik mengenai jabatan yang akan diisi ini, pembicaraan akan lebih terfokus. Pewawancara pun tinggal mencocokkan pengalaman sukses dan gagal yang dimiliki kandidat dengan tuntutan ketrampilan, pengetahuan, sikap dan kultur perusahaan. Dengan begitu, masing-masing pihak tidak membuang waktu untuk menegaskan spesifikasi pekerjaan pada saat interview.

Menemukan daya tarik
Dalam interview kita akan berhadapan dengan kandidat, satu lawan satu, face to face. Suasana tegang akan terus terpancar, bila pewawancara sudah enggan untuk membangun koneksi dengan si kandidat. Sebagai pewawancara, kita perlu percaya bahwa setiap individu pasti punya keunikan. Bila kita tidak meyakini bahwa tiap individu punya daya tarik, pastinya akan sulit menemukan kandidat-kandidat yang cocok. Betapa seringnya, saya menemukan kandidat potensial justru setelah beberapa waktu kita secara subyektif mencari hal yang menarik dari individunya. Ini bukan berarti bahwa kita meninggalkan objektivitas, namun pendalaman tentang apa yang disukai dan apa yang tidak disukai, apakah seseorang itu "gampang diatur" atau tidak, bahkan potensi kepemimpinannya, hanya bisa ditemukan bila kita betul-betul mau mendalami seseorang.

Sebaliknya, di pihak kandidat, tidak ada salahnya menampilkan daya tarik, sesuatu yang khas diri sendiri. Bukan berarti bersikap seksi, seduktif, berlebihan, tetapi justru saat seseorang nyaman menjadi dirinya sendiri, maka ia serta merta akan menjadi pribadi yang menarik.

Upaya sadar menghindari “bias”

Manusia memang selalu berasumsi. Demikian pula, manusia memang tidak bisa melupakan pengalaman masa lalunya, baik positif maupun negatif. Mau tidak mau proses interview menggunakan penilaian yang subyektif dari pewawancara. Misalnya, kita menilai seseorang dari suku bangsanya, latar belakang sekolah atau jurusannya, bahkan kemiripan dia dengan seseorang yang kita kenal. Di satu sisi, intuisi kita, bila dilatih dan diasah, bisa jadi senjata yang baik untuk menganalisa dan mengambil kesimpulan.

Namun sebaliknya, sebagai pewawancara kita pun harus berhati-hati agar tidak terkecoh dengan pengambilan kesimpulan yang tergesa-gesa. Kita harus sadar akan upaya kandidat untuk memenangkan kesan pertama, misalnya dengan memoles diri dengan penampilan yang menarik atau menggunakan kata-kata yang “mengangkat” hati kita. Untuk bisa mendapatkan penilaian yang akurat, kita perlu keluar dari jebakan stereotip dan senantiasa mencari bukti-bukti objektif dan kuat sebelum mengambil kesimpulan tentang diri seseorang.

Mengatasi 10 Perasaan Bersalah Yang Menghinggapi Wanita Berkarir

Perempuan semakin terbuka untuk mengembangkan dirinya. Potensi dan kemampuan kaum hawa juga setara dengan kaum pria. Namun, menurut psikolog Kasandra Putranto, perempuan berkarier memiliki potensi risiko stres. Perempuan cenderung memiliki perasaan bersalah, baik di rumah maupun di kantor, karena posisinya sebagai ibu, istri, dan karyawan membuatnya kesulitan membagi peran. 
Untuk mengenali potensi risiko stres pada perempuan bekerja, Kasandra menyebutkan beberapa masalah umum yang dihadapi.
1. Merasa bersalah di tempat kerja karena pikiran terbagi dengan urusan di rumah.
2. Merasa bersalah di rumah karena tidak optimal menyelesaikan pekerjaan kantor.
3. Merasa bersalah meninggalkan pekerjaan, saat harus membagi waktu dengan urusan keluarga misalnya.
4. Mengurangi kepercayaan diri karena merasa tidak optimal di rumah atau di kantor.
5. Kekurangan waktu untuk diri sendiri karena waktu habis untuk mengurus keluarga dan pekerjaan.
6. Kesulitan untuk berganti peran, membagi waktu kapan harus fokus ke pekerjaan atau keluarga.
7. Membawa pekerjaan saat bersama keluarga.
8. Berjuang keras untuk menyelesaikan semua pekerjaan, menyeimbangkan pekerjaan rumah dan kantor.
9. Dihadapkan pada berbagai masalah dan berusaha mencari solusinya agar beban berkurang.
10. Kehabisan energi yang berpengaruh pada kualitas hubungan dengan pasangan dan juga terhadap diri sendiri.
Menurut Kasandra, masalah di atas dihadapi oleh banyak perempuan berkarier. Masalah inilah yang kemudian memunculkan gangguan psikologis atau emosional dalam diri perempuan. Bentuknya berbeda pada setiap perempuan, dari depresi hingga gangguan kepribadian.   
"Berpikir dan bertindak reaktif atas setiap masalah menjadi pertanda adanya gangguan emosional. Mudah terpancing emosi merespons masalah, misalnya," kata Kasandra di sela peluncuran produk Balancea dari OrangTua Group, beberapa waktu lalu.
Selain dapat melawan gangguan emosi dengan berpikir positif, Kasandra mengatakan kesamaan pengalaman yang dimiliki perempuan juga bisa memunculkan semangat bersama untuk saling berbagi mencari solusi.

6 Alasan Stress Baik Untuk Kinerja Kerja Anda

erlalu banyak stres memang bisa memberikan pengaruh kesehatan yang negatif, seperti penambahan berat badan, atau depresi. Namun, kita terlalu sering berfokus pada cara mengatasi stres dalam pekerjaan, hubungan dengan pasangan, atau dalam keluarga, sehingga akhirnya stres itu rasanya normal saja. Selama kita hidup, kita harus menghadapi stres tersebut.
Namun, bila Anda memandang stres dengan cara berbeda, hal itu sebenarnya akan membuat kita lebih sehat, lebih bahagia, dan mendorong kita untuk menjadi lebih baik. Ingin tahu sebabnya? Coba kita simak penjelasan dari beberapa pakar berikut ini.

1. Lebih kreatif. Anda pernah mendengar orang-orang yang merasa bisa bekerja lebih baik ketika berada di bawah tekanan? Umumnya mereka adalah orang-orang yang bekerja di bidang kreatif. Menurut Larina Kase, PhD, psikolog di Pennsylvania, dan penulis buku The Confident Leader: How the Most Successful People Go from Effective to Exceptional, hal ini bukan sekadar sugesti.
“Jika pikiran kita benar-benar tenang dan rileks, tidak ada alasan untuk memandang hal-hal secara berbeda. Kita cenderung merasa ada peningkatan stres ketika kita melalui jalan yang baru, karena perubahan sering dikaitkan dengan tekanan yang baru. Output Anda secara kreatif terasa menakutkan karena berbeda untuk Anda, dan Anda tidak tahu bagaimana respons orang lain," katanya.

2. Baik untuk sistem kekebalan. Penelitian menunjukkan bahwa stres akan menguntungkan sistem kekebalan, karena menimbulkan mekanisme perlawanan kita.
“Stres yang datangnya tiba-tiba bisa membantu sistem kekebalan," ujar Mark Goulston, MD, psikiater klinis dan penulis buku Get Out of Your Own Way: Overcoming Self-Defeating Behavior.
Ketika kortisol (hormon stres) dilepaskan, hal itu meningkatkan kekebalan dalam tubuh. Namun meskipun stres membuat tubuh kuat, bersemangat, dan bahkan menyehatkan, terlalu banyak stres juga bisa membuat kortisol berlebihan. Kelebihan hormon stres bisa menyebabkan obesitas pada perut. "Obesitas di bagian tengah ini sering dihubungkan dengan pengembangan penyakit kardiovaskular, diabetes melitus tipe 2, dan penyakit otak," kata Goulston.

3. Bikin tubuh prima. Angkat beban, lari, atau bersepeda statis selama 45 menit adalah bentuk stres pada tubuh. Namun, jenis stres yang baik, demikian pendapat Jessica Matthews, MS, personal trainer yang juga koordinator pendidikan untuk American Council on Exercise (ACE).
“Stres yang dihasilkan dari olahraga tingkat sedang cukup sehat, dan memberikan beberapa efek positif," katanya. “Dari perspektif fisiologis, tuntutan yang dibebankan pada tubuh selama latihan membantunya menjadi lebih efisien dalam menyelesaikan aktivitas harian."
Latihan teratur juga mampu mengurangi tingkat hormon stres dalam tubuh, dan secara bersamaan meningkatkan tingkat endorfin, sehingga menciptakan sensasi yang nyaman. Penelitian juga membuktikan bahwa latihan itu sendiri bisa membuat kita tahan terhadap stres.

4. Mampu memecahkan masalah. Ketika dihadapkan pada dilema, atau harus membuat keputusan besar, stres berperan menerangi nilai-nilai kita. Dr Kase menyarankan untuk mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh stres itu pada kita.
"Penelitian menunjukkan bahwa ktia cenderung paling bahagian ketika menggunakan keberanian kita," katanya. Namun khawatir secara berlebihan kadang-kadang bisa menjadi senjata makan tuan. “Akan sulit mendengar intuisi Anda ketika Anda berada dalam siklus kekhawatiran dan stres, jadi beri waktu untuk berpikir. Jalan-jalan dulu, tidur yang nyenyak, atau makan bareng."

5. Membuat anak merasa aman. Menurut para ahli, ibu yang merasa stres cenderung akan lebih melindungi anaknya. Misalnya, ketika sedang ramai berita penculikan anak, tentu Anda akan memberikan pengawasan lebih untuk anak Anda, bukan?
Penelitian dari Johns Hopkins University menyatakan bahwa anak-anak dari ibu yang menunjukkan peningkatan hormon kortisol selama kehamilan akan lebih berkembang dibandingkan dengan anak-anak dari ibu yang tidak begitu tertekan. Namun, tentu saja, ibu yang terlalu stres juga tidak akan memberikan pengaruh baik untuk anaknya. Sedikit stres tentu normal dan alami.
"Bila stres bisa meningkatkan kewaspadaan Anda, itu lebih baik," ungkap Dr Goulston. Tetapi, hati-hati juga jangan sampai Anda terlalu waspada, karena bisa menyebabkan Anda rapuh dan kaku. Hal ini disebut-sebut bisa menyebabkan perilaku impulsif.

6. Kenaikan gaji. Tekanan terlalu berat dalam pekerjaan tentu tidak sehat. Namun jenis stres yang membuat Anda tegar dalam lingkungan profesional bisa memberikan pengaruh baik bagi karier Anda.
“Tingkat stres dan kegelisahan akan membuat Anda tetap berenergi, fokus, dan termotivasi," ujar Dr Kase. “Tanpa stres yang cukup, Anda mungkin tak akan memberikan upaya maksimal, dan Anda cenderung membuat kesalahan. Ketika Anda terlalu nyaman, hal itu akan menjadi tanda bahwa Anda tidak mendorong diri Anda keluar dari zona nyaman, dan mengambil risiko yang diperlukan untuk mengembangkan karier Anda, seperti melakukan marketing atas diri Anda, atau meminta promosi."
Sekali lagi, terlalu stres juga tidak akan baik. Anda bisa mengurangi kemampuan untuk melihat solusi yang inovatif, dan menguras energi dan efisiensi.

5 Kekuatan Mental Yang Harus Dimiliki Untuk Memulai Bisnis

emangat pantang menyerah dengan mental kuat dibutuhkan dalam merintis wirausaha. Seperti semangat prajurit spartan yang berpegang teguh mengejar misinya untuk menguasai dunia.

Analogi ini diberikan pengusaha mode yang juga model era '80-an, Dhanny Dahlan, dalam lokakarya wirausaha bagi perempuan yang diadakan oleh Indonesia Business Link beberapa waktu lalu.

Pengalamannya membangun bisnis garmen, serta asuhan orangtua yang tegas namun penuh keterbukaan, membekali Dhanny untuk melambungkan bisnis mode sejak 1982. Krisis ekonomi 1998 yang melumpuhkan bisnisnya di bidang pakaian jadi, tak lantas meluruhkan semangatnya.

Sejak 1998, bisnis dengan brand Dhanny Dahlan Collection di bawah PT Tri Asih Lestari ini kemudian berkembang dengan divisi pakaian seragam dan perorangan. Klien besarnya datang dari kalangan perbankan, travel, dan airlines. Mereka mempercayakan desain baju dan motif, serta produksi busana, pada perempuan yang dikenal tegas oleh karyawannya ini.

Dhanny berbagi tentang membangun kekuatan mental yang diperlukan pebisnis, baik pemula maupun yang tengah merintis bisnisnya:

1.Berani dengan perubahan

Memutuskan untuk menjadi pebisnis memang membutuhkan waktu untuk meyakinkan diri sendiri. Namun modal penting bagi wirausahawan adalah keberanian melakukan perubahan, terutama terhadap diri sendiri. Mengubah kebiasaan dari pegawai menjadi bos kecil atas usaha yang tengah dibangun, serta menjadi pribadi yang terbuka, menjadi kunci untuk menjalankan perubahan.

2.Berani menguji adrenalin

Bisnis penuh dengan risiko dan ketidakpastian. Adrenalin teruji ketika menjalankan bisnis, termasuk saat menghadapi berbagai kesempatan. Bahkan adrenalin perlu dengan sengaja diuji dengan melakukan inovasi bisnis yang membuka peluang baru, tentu dengan memperhitungkan risikonya. Kekuatan menjalani berbagai peluang dan risiko inilah yang menguji mental pebisnis.

3.Hindari penyesalan

Dalam berbisnis dibutuhkan waktu untuk melihat apakah pilihan usaha bisa berhasil, cocok atau tidak. Jika ternyata gagal, jangan pernah menyesal dan menjadi rendah diri. Sikap ini hanya akan menggerogoti mental. Namun mental semakin terasah jika penyesalan tidak pernah ada dalam kehidupan Anda sebagai pebisnis.

4.Positif dan realistis menghadapi kegagalan

Menghadapi kegagalan bisa dengan dua cara, kata Dhanny. Sebelum membuat keputusan, beri waktu 1-2 bulan untuk membuat emosi lebih stabil. Lalu buat keputusan apakah memulai kembali bisnis yang sama atau menjadikannya kenangan, dan maju lagi dengan hal yang berbeda. Di sinilah pebisnis perlu mengukur kemampuan diri, belajar dari pengalaman sebelumnya.

"Realistis dalam menjalani bisnis juga penting. Jika ternyata usaha gagal, dan memutuskan kembali ke dunia kerja sebagai karyawan, lakoni saja, follow the flow. Namun beri deadline, kapan waktunya untuk memulai bisnis kembali, pertimbangkan usia dan gunakan juga insting untuk melihat peluang lebih baik," papar Dhanny.

5.Membangun diri, bukan melawannya
Wajar jika Anda merasa sedih jika mengalami kegagalan menjalankan bisnis. Bisnis juga mengalami pasang-surut. Emosi yang dialami jangan dilawan, namun lakoni saja keadaannya. Cari teman bicara yang menurut Anda bisa membantu keluar dari masalah. Apakah dengan guru spiritual, psikolog, atau teman dekat siapapun yang Anda percaya mampu membangun diri. Atasi masalah dan mulai kembali membangun diri dan bisnis baru sesuai takaran kemampuan Anda.

Jumat, 27 Agustus 2010

8 Alasan Lamaran Anda Tidak Diterima

Pewawancara akan selalu meneliti pelamar dari surat lamarannya, cara menjawab panggilan telepon, dan saat wawancara. Jangan sampai upaya Anda untuk mendapatkan pekerjaan incaran hilang. Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda hindari:


1. Data tak akurat dan tidak lengkap
Data Anda untuk dihubungi harus dipastikan tepat dan lengkap. Jika pewawancara sulit menghubungi Anda begitu ia berminat, kesempatan Anda bisa lewat begitu saja. 
2.Selang waktu menganggur
jika selang waktu antara masa kerja sebelumnya cukup lama, Anda harus siap memberikan alasan yang cukup kuat dan valid. Akan lebih baik jika saat selang waktu menganggur tersebut diisi dengan kegiatan yang memperkaya pengalaman atau pengetahuan diri Anda. 
3.Alasan samar-samar
Berikan pandangan positif dan rinci, mengapa Anda meninggalkan pekerjaan terdahulu. Bila jawabannya tak jelas, pewawancara akan segera mencoret nama Anda. 
4.Jawaban tak konsisten
Jika pertanyaan yang sama diajukan berulang dengan cara berbeda, berilah jawaban yang sama dan konsisten. 
5.Harapan tak realistis
Apakah Anda tertarik perjalanan bisnis, gaji besar, atau harapan lain yang tak realistis? Bila ya, bisa berbahaya. Yang penting, persiapkan diri, tunjukkan niat bekerja dan jumlah gaji yang realistis.
6.Kurang persiapan
Jadi, persiapkan diri dan cari tahu latar belakang perusahaan yang akan didatangi, dan kembangkan pertanyaan yang mungkin dihadapi. Berikan kesan positif dan perlihatkan kesungguhan Anda.
7.Tak ada target karier dan hidup
Bagaimana dan akan di mana Anda dalam 2-5 tahun mendatang? Anda harus punya target yang jelas tentang kehidupan pribadi dan karier Anda. Hal ini menunjukkan, perhatian Anda fokus dan punya arah karier spesifik. 
8.Sikap negatif atau membangkang
Perlihatkan sikap mental positif. Tersenyum, jabat tangan erat, dan kontak mata. Bila memberi reaksi negatif atar pertanyaan yang diajukan, Anda pasti gagal. Jika pewawancara memberi informasi negatif, jangan bereaksi. Cukup catat dan bahas kemudian.

6 Alasan Keinginan Pindah Kerja

Tak ada suatu hal pun di dunia ini yang sempurna. Kita semua tahu itu. Setiap hal pasti ada positif dan negatifnya. Begitu pun tentang pekerjaan. Ketika seseorang mendiskusikan tentang kantor atau perusahaan tempatnya bekerja, kata "benci", "kecewa", dan setipenya seringkali terlontar. Padahal, asal diketahui, label semacam itu adalah label yang sangat kuat. 
Seseorang bisa membenci pekerjaannya karena banyak alasan. Jika Anda mendapati diri Anda mengeluhkan tentang pekerjaan, cobalah berhenti sejenak dan tanyakan lagi kepada diri Anda, apakah Anda benar-benar membenci pekerjaannya atau ada yang bisa Anda lakukan untuk memperbaikinya tapi belum terlaksana?
Berikut adalah 6 alasan umum yang membuat seseorang bisa melontarkan kata "benci" kepada pekerjaannya dan tawaran solusi yang bisa membantu meredakannya.

"Saya terlalu (brilian, berpengalaman, inovatif) untuk bekerja di sini"
Anda merasa diri Anda memiliki kualitas bagus, namun tempat kerja Anda ini kurang bisa jadi saluran yang tepat untuk kemampuan Anda. Jika Anda memang bisa melakukan pekerjaan yang lebih menantang atau memiliki tanggung jawab lebih, jangan berhenti mencarinya. Di lain pihak, jangan sampai hal itu menyurutkan upaya terbaik Anda untuk melakukan hal yang terbaik, karena Anda masih butuh rekomendasi dan jangan sampai mendapatkan surat pemecatan. Cobalah untuk menawarkan diri untuk melakukan tugas di luar tanggung jawab Anda yang sekarang agar bisa sekaligus menambah resume pada surat lamaran kerja Anda. Plus, waktu Anda di perusahaan akan lebih cepat berlalu jika Anda mulai mencoba melakukan hal di luar rutinitas.

"Tak ada yang menganggap saya penting"
Jika bakat, upaya, dan waktu Anda tersia-sia, Anda berhak untuk sebuah perubahan. Jika Anda memiliki kesempatan untuk bicara empat mata dengan bos Anda, entah itu untuk evaluasi hasil kerja atau sebuah diskusi yang terencana, cobalah jelaskan bahwa Anda khawatir Anda tak bisa menjalankan pekerjaan lebih baik di perusahaan di samping prestasi yang bisa Anda lakukan, lalu berikan contoh hasil kontribusi Anda. Ketika Anda membingkai isu sebagai masalah profesional, ilustrasikan pula bagaimana perusahaan bisa melihat bahwa apa yang Anda kerjakan itu cukup penting, asal tetap buat pembicaraan berkisar pada topik untuk pengembangan perusahaan, ketimbang keluhan Anda. Tak ada perusahaan yang mengeluarkan promosi atau kenaikan gaji hanya karena mereka pikir sudah waktunya. Perusahaan merespon pada hasil, bukan berdasarkan kalender.

"Untuk titel ini, gajinya di bawah standar"
Hal ini bisa berarti Anda tak sabar untuk mendapatkan kenaikan gaji. Pertama-tama, adalah hal yang lumrah untuk seseorang berpikir bahwa ia tidak memiliki gaji yang cukup. Untuk bisa mengetahui apakah hasil kerja Anda selama ini sudah diganjar dengan pendapatan yang pas dengan hasil yang didapat orang di luar perusahaan ini yang memiliki titel dan jabatan yang sama? Cari tahu, jika memang benar gaji Anda di bawah standar, cobalah untuk mendiskusikan kembali hal ini kepada atasan Anda. Tapi ingat, tak semua perusahaan memiliki dana cukup untuk membayar tenaga-tenaga kerjanya sesuai standar. Andalah yang bisa mengukur antara kesetiaan, kebutuhan, dan kepuasan kerja.

"Saya sudah tak peduli"
Apakah Anda benar-benar menyukai pekerjaan yang Anda lakukan ini? Jika Anda melakoni profesi yang sekarang hanya karena bisa membayar tagihan bulanan, bisa jadi Anda tak benar-benar menyukainya. Namun, jika Anda mengambil pekerjaan ini karena nilai lain yang terkandung, misal, kemungkinan untuk mengasah bakat, belajar hal baru, berinteraksi dengan banyak orang, maka kemungkinan Anda perlu mengingatkan diri Anda akan hal-hal tersebut. Apakah posisi lain di perusahaan yang sama atau di tempat lain bisa memenuhi kebutuhan Anda dalam cara yang berbeda dari perusahaan ini? Jika Anda tahu bahwa ada kesempatan lain yang lebih cocok untuk Anda, carilah kesempatan itu. Jika Anda sudah tiba di titik comfort zone, pekerjaan Anda akan cenderung menurun, atasan Anda tidak senang, dan Anda hanya menghabiskan waktu diri sendiri, juga perusahaan.

"Saya benci si bos"
Anda dan si bos mesti bertemu di tengah. Berhadapan dengan bos adalah untuk mengetahui apa yang bisa Anda ubah dan mengetahui apa yang adalah hal permanen. Misal, seorang mikromanager bisa jadi lebih reseptif kepada kebutuhan Anda untuk sebuah kebebasan jika Anda duduk bersamanya dan membicarakan hal tersebut. Namun Anda tak bisa berekspektasi seseorang akan berubah 180 derajat hanya untuk memuaskan kemauan Anda. Sadarilah bahwa beberapa tipe manager akan mau mendengarkan Anda dan mengubah suasana kantor untuk menciptakan suasana yang lebih baik. Sebagian lainnya tak bisa mengubah gaya mereka seperti Anda sulit mengubah kebiasaan Anda. Karenanya, Anda harus menghitung dan memperkirakan kompromi semacam apa yang bisa Anda lakukan. Jika si bos tak pernah bisa menemukan titik tengah dengan Anda, maka sudah saatnya Anda mencari pekerjaan lain.

"Saya benci rekan kerja yang ada"
Kultur perusahaan membuat Anda gerah? Ketidakakraban dengan rekan kerja adalah masalah yang serupa masalah dengan bos. Untuk hal ini, Anda harus mau mencoba mengalah sedikit. Kadang, obrolan ringan sekilas saja bisa meredakan ketegangan, namun, ada waktu-waktu tertentu perbedaan tidak bisa ditengahi. Jika Anda mencintai pekerjaan Anda, Anda bisa mencoba melepaskan diri dari situasi rekan kerja yang menyebabkan Anda stres. Mungkin masalahnya bukan karena mereka yang berubah, tapi karena Anda yang sudah bertumbuh, dan hal-hal yang biasa Anda lakukan bersama teman-teman sekarang menjadi kegiatan yang menjemukan. Terimalah fakta bahwa bisa jadi Anda yang berubah dan menjauh dari teman-teman kerja, lalu putuskan apa yang bisa Anda lakukan untuk menghadapinya

6 Cara Atasi Boss Yang Menyebalkan

1. Hati Anda adalah istana Anda! Jangan biarkan orang lain, termasuk atasan Anda yang menyebalkan mempengaruhi suasana hati Anda. Anda adalah seorang "aktor" dan bukan seorang "reaktor" yang hanya bisa bereaksi spontan terhadap apa yang terjadi pada Anda. Kita punya pilihan atas apa yang akan kita lakukan. 

2. Buatlah diri Anda tersenyum. Atasan adalah juga seorang pribadi seperti Anda yang sering kali punya banyak masalah dan tekanan. Bicarakan masalah Anda dengan teman ataupun keluarga. Sharing itu menyembuhkan. 

3. Hindari benar atau salah. Jika atasan Anda memberikan kritikan yang tidak perlu atau bahkan tidak adil, kadang mudah sekali Anda terlarut dalam debat dengannya. Percayalah, ketika Anda yakin Anda sudah bekerja dengan baik, masalahnya tidak terletak pada diri Anda melainkan pada orang lain. Tidak ada gunanya berdebat sengit tentang siapa yang salah dan benar. Kuasai keadaan dan bersikaplah tenang. 

4. Pergilah ambil waktu untuk menikmati diri Anda sendiri ketika Anda betul-betul merasa tertekan dengan sikap bos. Mulailah mendaftar hal-hal apa saja yang membuat Anda bisa rileks dan kembali fresh. 

5. Berbicaralah dengan rekan kerja yang menurut Anda cukup dewasa dan obyektif dalam memandang masalah-masalah yang terjadi di kantor, temasuk mungkin kepribadian atasan Anda yang suka marah-marah. Kadang kita bisa lebih memahami orang lain ketika kita tahu latar belakang orang tersebut. 

6. Jika atasan Anda menyerang secara tidak rasional, minta dia untuk menjelaskan ulang. Ini akan membantu Boss Anda untuk bisa memahami kekurangan dalam argumennya atau mungkin mendapat pemahaman lain dari sudut pandang Anda

Jangan Mau Bekerja Lembur Nanti Terkena Penyakit Jantung

ORANG yang secara berkala bekerja lembur dan bekerja 10 atau 11 jam sehari lebih berisiko menderita penyakit jantung. Temuan ini bersumber dari penelitian terhadap 6.000 pegawai negeri di Inggris, seperti diterbitkan di situs internet European Heart Journal.

Setelah memperhitungkan faktor risiko jantung yang sudah diketahui, termasuk merokok, dokter mendapati mereka yang bekerja lembur tiga atau empat jam per hari memiliki risiko 60 persen lebih tinggi.

Para ahli mengatakan temuan itu menekankan arti penting keseimbangan kerja dalam hidup. Total ada 369 kasus orang mengalami penyakit jantung yang menyebabkan kematian, mengalami serangan jantung atau mengidap angina.

Dan, jumlah jam kerja lembur tampaknya terkait erat dalam banyak masa kasus. Peneliti mengatakan mungkin ada beberapa penjelasan dalam kaitan ini. Orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja tidak punya banyak waktu untuk berolahraga, bersantai dan beristirahat. Mereka mungkin juga lebih tertekan, gelisah atau mengalami depresi.

Orang yang mengutamakan karir juga cenderung masuk dalam kelompok kepribadian "Tipe A". Mereka memilikin dorongan yang kuat, agresif atau suka marah, kata peneliti.

"Karyawan yang bekerja lembur mungkin juga bekerja selagi sakit - maksudnya enggan untuk absen dari pekerjaan meski sakit,'' kata peneliti.

Pimpinan penelitian Mianna Virtanen, pakar epidemiologi di Institut Kesehatan Kerja Finlandia di Helsinki dan University College London, mengatakan: "Riset lanjutan diperlukan sebelum kami bisa yakin bahwa kerja lembur akan menyebabkan penyakit jantung koroner."

Cathy Ross, perawat jantung senior di British Heart Foundation, yang ikut mendanai riset, mengatakan, "Penelitian ini memuncul pertanyaan lain mengenai bagaimana kehidupan kerja kita bisa mempengaruhi risiko penyakit jantung kita.''

"Kendati peneliti menunjukkan hubungan antara bekerja lembur lebih dari tiga jam sehari dan gangguan jantung, penyebab kenaikan risiko itu tidak jelas,'' katanya.

Sementara itu, Dr John Challenor, dari Society of Occupational Medicine, mengatakan: "Dari banyak segi, ini mengukuhkan hal yang telah diketahui oleh dokter kesehatan kerja -keseimbangan kerja/hidup memain peran sangat penting dalam kesehatan.''

"Perusahaan dan pasien perlu menyadari semua faktor risiko penyakit jantung koroner dan sebaiknya memandang kerja lembur sebagai salah satu faktor yang mungkin menyebabkan beberapa kondisi medis

Cara Mencari Dan Melamar Pekerjaan Yang Pasti Diterima

Tak butuh gelar tinggi untuk sukses dalam mencari pekerjaan. Menggapai gol karier Anda hanya butuh strategi yang matang dan disiplin. Berikut 6 tips untuk membantu Anda mencari pekerjaan lebih cerdas, bukan lebih keras.


Jual nilai
Apa yang membuat Anda unik? Bagaimana kekuatan, kemampuan, dan prestasi Anda bisa mengurangi permasalahan yang dihadapi perusahaan yang Anda lamar tersebut? Tentukan "tawaran nilai unik" Anda dan buat hal tersebut menjadi rencana integral pada garis besar marketing personal Anda. Perhitungkan setiap dokumen (resume, biografi, kartu nama) atau pertemuan langsung (networking, atau wawancara) sebagai kesempatan untuk menyampaikan nilai dan mengemukakan kebutuhan strategis Anda. 
Lebih bersemangat
Mencari pekerjaan bisa jadi sangat melelahkan jika Anda tak memiliki rencana untuk mengisi ulang tenaga Anda. Tetap termotivasi dan selalu siap akan memudahkan Anda membangun rencana praktis dan tetap menjalaninya. Aturlah jadwal harian Anda, lalu putuskan seberapa sering atau berapa jam dalam seminggu bisa Anda siapkan untuk mencari dan menyusun kembali dokumen-dokumen untuk menghitung kembali perkembangan Anda. 
Mengaktifkan dan membangun jejaring
Jejaring yang kuat bisa memberikan info dan akses ke lowongan pekerjaan yang tak begitu terekspos ke pasaran. Riset menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen dari semua pekerjaan yang terpenuhi disebarkan lewat jejaring. Setiap orang yang Anda kenal adalah kesempatan untuk membangun jejaring Anda. Jangan lupa, anggota keluarga, teman sosial, atau rekan kerja adalah anggota potensial dalam jejaring Anda. 
Riset pilihan 
Internet adalah tempat yang tepat untuk memulai riset Anda. Selain situs-situs khusus untuk karier, seperti Kompaskarier.com, situs perusahaan yang Anda tuju pun bisa jadi sumber informasi berharga. Dari sana Anda bisa mempelajari mengenai produk-produk, jasa, siapa yang berwenang, dan banyak hal lainnya.
Mengkhususkan strategi pencarian kerja
Anda akan meningkatkan kemungkinan untuk sukses jika Anda berfokus pada pilihan khusus personal. Pilih dua atau tiga strategi yang sesuai dengan kepribadian dan gaya hidup Anda, lalu bangun pencarian profesi di sekitar wilayah tersebut. Jika Anda ingin bertemu dengan banyak orang baru, cobalah untuk mencari kerja sebagai relawan di sebuah organisasi atau melamar sebagai pemagang sementara di suatu organisasi. Jika Anda adalah tipe pemalu atau introvert, cobalah untuk menghubungi teman-teman lama melalui situs jejaring sosial atau asosiasi alumni. Saluran lain yang bisa Anda coba adalah dengan rajin melirik halaman lowongan pekerjaan di harian ibukota, grup jejaring, atau acara job fair. 
Manfaatkan kreativitas Anda
"Jual" diri Anda dengan imajinasi. Lima tahun lalu, pelamar pekerjaan harus mencetak resume mereka di atas kertas berwarna untuk menarik perhatian personalia. Saat ini, perusahaan ingin mencari karyawan yang kualifikasinya mencukupi kebutuhan perusahaan dan tahu bagaimana mempresentasikan nilai mereka. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menciptakan resume video berisi portfolio Anda. dan lainnya. 
Apapun metode yang Anda pilih, lakukan pencarian lowongan dengan cara yang terorganisir, bertarget, dan kreatif. Sukses adalah hasil akhir dari kreativitas dan segala kerja keras yang dibangun di sekitarnya.

Cara Menjadi Bos Idaman

Situs The Hiring Site bertanya kepada beberapa manager personalia dan rekruter untuk menjelaskan apa yang menjadi kualitas seorang pemimpin dalam diri seseorang. Hasil kompilasi jawaban dan respon para responden ini mengerucut pada 11 poin kualitas yang menunjukkan seseorang bisa masuk dalam kategori pemimpin sejati. Beberapa sifat yang diperlukan adalah integritas, komunikasi, kepercayaan diri, dan passion. Berikut adalah 11 poin tersebut dari pandangan beberapa personalia:
* Konsisten dan bisa dimengerti. Akan sulit bagi para bawahan untuk membuat bos terlihat baik di mata orang lain jika sikap si bos tersebut tidak memiliki konsistensi atau bertindak semaunya tanpa aturan. Apalagi ketika di situasi pelik ia selalu muncul dengan ide-ide yang maksudnya "out of the box", tapi ide-ide yang keluar justru tidak bisa dipahami atau cenderung tidak masuk akal.
* Atasan yang bisa meminta bawahannya melakukan perintahnya tanpa perlu menggunakan taktik koersif atau tekanan. Para bos, diharapkan mampu membingkai diskusi seperti seorang pelatih basket yang bisa mengambil dan memimpin keputusan untuk menggunakan taktik apa.
* Mempromosikan bawahan yang dinilai memiliki potensi. Karena ketika Anda selalu mengambil orang dari luar kantor untuk mengisi posisi-posisi penting yang lowong, para bawahan akan merasa resah dan tak merasa memiliki kemungkinan untuk maju.
* Bos yang baik akan mempertahankan aksi Anda (ketika aksi tersebut masih bisa dipertanggungjawabkan dan maksudnya baik), juga akan selalu membantu ketika diperlukan.
* Seorang bos yang baik mengerti, bahwa tak semua tugas yang diberikan kepada Anda bisa menjadi yang nomor 1, dan jika diperlukan, terbuka untuk bekerja dengan Anda dalam mengatur urutan prioritasnya.
* Seorang bos yang ideal mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing bawahannya dalam struktur organisasi perusahaan, dan selalu mengingatnya. Sehingga, pelanggaran kecil yang dilakukan oleh seorang karyawan yang unggul tak akan membutuhkan respon yang serupa ketika terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh salah seorang karyawan yang sering melakukan pelanggaran.
* Bos idaman akan selalu memberikan informasi mengenai apa yang terjadi di level manajemen atas dan memberikan pengarahan ke mana kira-kira laju perusahaan akan berjalan.
Memang tak ada manusia yang sempurna, namun kita selalu bisa berusaha untuk lebih baik, kan? Nah, bagaimana menurut Anda? Apakah kualitas-kualitas sikap dan perilaku yang disebutkan tadi benar-benar dibutuhkan dalam diri seorang pemimpin?

6 Alasan Facebook Mengganggu Karir Anda

SEBUAH survei menyebutkan, 30 persen perusahaan menggunakan Facebook untuk menilai calon pegawainya. Jadi, jangan sembarang menulis atau meng-upload sesuatu di account Anda. Hindari 6 kesalahan fatal di bawah ini.

1. Foto profil yang kurang "sopan"
Sekilas tidak ada yang salah dari memasang foto profil yang menunjukkan Anda sedang berpose menggoda atau menenggak sebotol minuman keras. Namun jika foto tersebut dilihat oleh calon atasan, imej profesional Anda akan langsung runtuh.

2. Mengeluh tentang pekerjaan
Bisa berupa keluhan tentang pekerjaan yang menumpuk, atau uneg-uneg akan atasan yang tidak kompeten. Mengeluh itu wajar, namun jika Anda melakukannya di forum publik, lain lagi ceritanya.

3. Menulis sesuatu yang bertentangan dengan isi CV
Anda menulis 1984 sebagai tahun lahir Anda di dalam CV. Tapi di Facebook, tahun lahir Anda 1979. Sekecil apapun perbedaan data diri tersebut, Anda beresiko dicap tidak jujur. Minimal ceroboh dan tidak teliti.

4. Menulis status "mengadu"
Hati-hati saat menulis status seperti, "Tommy nggak masuk hari ini karena "sakit", padahal lagi liburan di Bali. Sementara aku terkurung dengan kerjaan yang menumpuk." Bukan hanya nama baik teman Anda saja yang dipertaruhkan, tapi juga kredibilitas Anda sendiri. Anda akan terlihat licik dan tidak dapat dipercaya.

5. Tidak menggunakan fasilitas Privacy Setting
Kita dapat mengatur siapa saja yang bisa melihat profil lengkap kita, siapa yang tidak bisa melihat foto-foto tertentu, dsb. Sayangnya, tidak semua pengguna Facebook memanfaatkan fasilitas ini. Bahkan banyak yang tidak mengerti atau tidak tahu sama sekali.

6. Pencemaran nama baik
Anda sudah menjaga halaman Facebook Anda baik-baik sehingga terlihat profesional. Tiba-tiba seorang teman meng-upload foto Anda yang sedang mabuk, dan tentunya tak lupa men-tag Anda. Rajin-rajinlah mengecek Facebook Anda sehingga bisa langsung menghapus konten yang tidak diinginkan.

4 Cara Membuat CV Online Yang Baik

Anda mendaftarkan diri di job search portal alias situs lowongan kerja dan kemudian hanya duduk menunggu datangnya tawaran pekerjaan di e-mail Anda. Tiga bulan kemudian, CV Anda hanya dilihat oleh beberapa perusahaan. Itu pun muncul pada minggu-minggu awal setelah Anda mendaftar. 
Anda mungkin bertanya-tanya, apakah situs tersebut hanya tipuan? Atau tawaran yang tak kunjung datang malah membuat Anda mulai kehilangan harapan? Sepertinya Anda perlu melakukan lebih dari sekadar mengisi data di situs tersebut, ataupun hanya duduk menunggu, jika serius ingin mencari pekerjaan.
Job portal atau situs lowongan kerja sendiri merupakan salah satu cara yang paling mudah, nyaman, dan ekonomis dalam mencari pekerjaan. Namun, untuk mendapatkan pekerjaan lewat situs ini, Anda sebaiknya mengetahui triknya. Ada beberapa hal penting yang perlu Anda lakukan jika ingin membuat resume atau CV online bekerja untuk Anda.
Lengkapi data diri
Pertama kali mendaftarkan diri di job search portal dengan membuat ID dan password, lalu log in (masuk), Anda mungkin mengisi data untuk profil hanya 60 persen atau bahkan kurang dari itu. Padahal, kita disarankan mengisi data profil 100 persen. Ini berarti kita harus mengisi semua bagian selengkap mungkin. 
Saat ini banyak situs lowongan kerja yang menggunakan teknologi untuk mencocokkan profil kita dengan profil yang diinginkan perusahaan perekrut. Lalu, hasil pencocokan ini diberikan kepada perekrut untuk kemudian melanjutkan dengan proses pemanggilan. Jika data di profil lengkap, Anda akan memiliki kesempatan lebih besar untuk masuk ke dalam daftar calon karyawan yang akan dipanggil karena ada banyak hal dan informasi yang bisa dicocokkan. 
Memang mengisi data profil selengkap mungkin serasa mengerjakan tugas yang membosankan. Tetapi, percaya deh, hasilnya sebanding dengan keringat yang dikeluarkan.
Perhatikan kata kunci
Biasanya para perekrut atau perusahaan mencari kandidat secara online dengan menggunakan keywords atau kata-kata kunci tertentu. Kata kunci ini akan relevan dengan persyaratan pekerjaan mereka. Misalnya, mereka membutuhkan seorang penulis konten. Beberapa kata kunci yang digunakan adalah menulis, mengedit, content management system (CMS), dan lain-lain. 
Jika yang dibutuhkan seorang web designer, kata-kata seperti html, dreamweaver, dan kreatif, bisa menjadi kata kunci. Hal ini berarti keterampilan fungsional dan tentu saja khusus, kualifikasi yang relevan dan sejumlah pengalaman kerja menjadi kata-kata kunci yang penting. 
Itu sebabnya, sangatlah penting jika profil dan resume (CV) Anda menyebutkan kata-kata kunci yang sesuai dengan profil pekerjaan yang Anda inginkan.
Update profil secara reguler
Perlu diingat, membuat profil adalah hal pertama yang mesti dilakukan, bukan terakhir! Setelah Anda membuat dan melengkapi profil dengan menggunakan kata-kata kunci yang relevan, usahakan secara teratur mengecek profil Anda di situ lowongan kerja. Selalu update atau perbaharui beberapa data dan jangan lupa menyimpannya sebelum log out (keluar) dari situs tersebut.
Cek selalu profil Anda, setidaknya seminggu sekali. Hal ini akan membuat para calon perekrut melihat resume Anda tetap aktif dan selalu diperbarui. Jika ada perekrut yang sedang membutuhkan seorang manajer SDM dan Anda sesuai dengan persyaratan mereka, bisa jadi Anda akan masuk ke dalam salah satu dari 40 calon yang mereka pilih. Lalu, jika belum lama ini Anda baru mengecek profil, resume Anda akan menjadi salah satu yang teratas dari 40 calon yang memenuhi syarat untuk posisi itu. 
Jadi, jika Anda memang serius mencari pekerjaan, luangkan waktu untuk selalu log in ke profil Anda secara teratur. Pastikan jika ada perekrut yang tertarik pada resume Anda, informasi kontak yang Anda berikan sudah benar. 
Pastikan nomor kontak benar
Nomor telepon Anda, baik telepon rumah maupun seluler, seharusnya menjadi salah satu akses yang memudahkan pihak perekrut menghubungi Anda. Jadi, pastikan bahwa nomor telepon itu sudah ditulis dengan lengkap dan benar, termasuk kode wilayah jika Anda menyertakan nomor telepon rumah. 
Tak perlu menambahkan nomor telepon tempat Anda bekerja atau e-mail resmi kantor Anda. Selain kurang etis, ditakutkan perusahaan mengetahui rencana Anda pindah kerja dan memblokir e-mail tersebut.
Sudah tahu triknya, sekarang saatnya Anda mengimplementasikan tips ini dengan benar. Setelah itu, dijamin CV online Anda akan diperhatikan dan bersiaplah menerima telepon atau e-mail panggilan kerja.

9 Cara Meningkatkan Percaya Diri

Menanamkan rasa percaya diri sangatlah tidak mudah. Bahkan pada orang yang tergolong tinggi rasa percaya dirinya pun, selalu saja merasa ada yang kurang dalam dirinya. Tetapi perasaan ini bisa dipupuk asalkan Anda mau berusaha. Nah, 9 langkah berikut inilah jalan keluarnya.

1. UBAH POLA BERPIKIR ANDA
Jika benak Anda hanya dipenuhi dengan kata “tidak bisa” dan “tidak pernah”, Anda akan selalu merasa berlari dalam kehampaan, Anda tidak akan memperoleh apa-apa. Terus-menerus mencari-cari kesalahan atau mengingat-ingat kekurangan diri tidak akan mengubah keadaan. Bukankah lebih tepat bila waktunya Anda gunakan untuk mengembangkan diri?

2. JANGAN INGKARI PERASAAN ANDA
Jangan sesekali mencoba mengikari hal-hal yang membuat Anda merasa tak berharga. Tentu saja tak perlu sampai memaksa diri untuk tersenyum di saat air mata tak lagi terbendung lantaran merasa merana dan tiada guna hidup ini.
Dengan menerima dan mencoba merasakan emosi yang serba menyesakkan tadi justru memacu Anda untuk keluar dari situasi demikian. Percayalah, meski perasaan Anda saat ini tidak menentu, itu semua tidak akan berlangsung lama, kok.

3. JUMLAHKAN KEMENANGAN YANG ANDA RAIH
Catat / buatlah daftar panjang berisi hal-hal baik yang pernah Anda lakukan, mulai saat ini. Kemudian, kapan pun Anda mengulang prestasi serupa, atau sekecil apa pun, tambahkan dalam daftar yang pernah Anda buat. Langkah ini akan meningkatkan rasa percaya diri Anda mengenyahkan hambatan yang menghalangi kemajuan Anda.

4. AMBIL HIKMAHNYA
Ingat, saat Anda terjatuh ketika mengendarai sepeda, bukankah saat itu Anda menjadi tahu cara mengendarai sepeda secara benar? Segeralah bangkit dan jangan menyerah untuk mencobanya lagi. Ini akan membantu Anda menyelami makna perjuangan dan ketabahan hati melewati saat sulit.

5. TAK PERLU MALU
Mungkin akan sangat menyakitkan saat Anda merasa seperti badut kala semua memperolok Anda. Ketimbang memikirkan rasa sakit hati, bukankah lebih baik Anda memfokuskan hal-hal lucu yang justru dapat mengendurkan ketegangan syaraf. Dan akan lebih bijaksana untuk mengangkat hal-hal yang menggelikan/memalukan itu menjadi cerita yang menarik yang patut Anda wariskan sebagai kisah membanggakan. Bukankah sebagian kepribadian Anda pun terbentuk dari pengalaman lucu seperti itu?

6. TENTUKAN TUJUAN YANG HENDAK ANDA CAPAI
Membiarkan hidup Anda mengambang tanpa tujuan jelas sangat merugikan/menggerogoti diri Anda. Sebaliknya berbagai aktivitas yang menawarkan gool setting akan membuat Anda bergairah untuk merealisasikannya. Ini akan membuat Anda merasa dihargai. Segeralah ikut ambil bagian dalam berbagai kegiatan kelompok. Entah hobi atau kegiatan apa pun yang akan Anda senangi semisal berkebun. Selain merasa “terobati” Anda pun akan berusaha menunjukkan hasil terbaik saat mengikuti berbagai aktivitas tadi. Bukankah hal ini akan semakin meningkatkan rasa percaya diri Anda?

7. JANGAN HANYA BERDIAM DIRI
Bila Anda sudah menyusun rencana dan menentukan tujuan yang hendak dicapai, jangan lantas hanya berdiam diri. Bertindaklah ! menyanggupkan diri untuk meraih apa yang Anda inginkan akan menggerakkan Anda dari segala kemalasan. Menemukan masalah? Cari jalan keluar! Butuh bantuan? Jangan ragu memintanya pada mereka yang kompeten! Menyusun rencana kemudian melaksanakannya akan membuat Anda merasa seimbang.

8. BERANI TAMPIL DI DEPAN UMUM
Berani tampil dan bicara di depan umum akan sangat membantu mengembalikan rasa percaya diri yang terkoyak. Tak perlu sungkan memperhatikan sekaligus belajar dari orang-orang terdekat yang seolah tanpa masalah bila berhadapan dengan publik. Tanyakan bagaimana dia mengalahkan segala ketakutan/kekhawatirannya. Catat hal-hal penting. Bila perlu, untuk sementara, tirulah gaya atau penampilannya.

9. JADILAH AHLI
Meski Anda memulainya dari hal-hal yang kelihatannya sepele, jangan sesekali merasa kalah sebelum perang. Keinginan dan kebiasaan menuntaskan pekerjaan Anda tidak pernah sia-sia, kok. Kalaupun Anda merasakannya sebagai rutinitas yang membosankan, jangan pantang menyerah. Dengan memperdalam hal-hal yang sederhana, bukan tidak mungkin suatu saat Anda “lahir” jadi ahlinya. Anda akan terkagum-kagum merasakan hasilnya. Ingat, sukses sekecil apa pun akan membuat percikan pada kesuksesan berikut.

9 Cara Disayang Boss

Mengiyakan segala permintaan atasan ternyata tak lantas membuat Anda menjadi anak buah kesayangan, lho! Apa saja yang bisa meluluhkan hati bos? Simak jawabannya di sini.
Ingin tahu caranya memperoleh promosi di tempat Anda berkarier? Salah satu kunciya adalah menunjukkan kepada atasan siapa diri Anda yang sebenarnya. Dan ternyata, yang membuat atasan terkesan bukan karena Anda loyal dan menjadi “Yes Man ” atau “Yes Woman ,” atau menjadi “teman curhat Bos.” Ada hal-hal lain yang akan membuat atasan terkesan. Berikut 9 hal yang bisa membuat Anda diperhitungkan atasan:

1. Jangan asal nanya
“Setiap hari, ada ratusan pertanyaan. Kebanyakan bisa dijawab sendiri oleh karyawan bersangkutan. Biasanya, mereka hanya malas atau cari perhatian,” begitu keluh Si Manajer.
Ya, kalau Anda sudah tahu jawabannya, kenapa harus tanya? Kebanyakan karyawan lebih suka bertanya ke atasan ketika kurang yakin akan apa yang mereka lakukan. Tapi ternyata, cara ini justru tidak selalu berkenan buat atasan.
Akan lebih baik bila lain kali Anda bertanya lebih dulu pada diri Anda sendiri. “Kira-kira kalau saya tanya bos, jawabannya akan sama atau tidak, ya?” Pada banyak kasus, jawabannya ternyata sama atau jawaban Anda justru lebih baik. Tidak semua atasan mau “mengurusi” semua tugas karyawan. Anda sendirilah yang tahu persis apa tugas Anda.

2. Cari solusi, bukan cari masalah
“Yang paling mengganggu adalah ketika karyawan datang dengan membawa masalah dan meminta saya menyelesaikannya,” kata Si Manajer.
Kuncinya, jangan datangi atasan dan menyodorkan masalah sebelum Anda mencoba mencari solusinya. Jauh lebih bagus jika datang ke atasan dengan membawa isu-isu baru beserta solusi yang mungkin bisa dilakukan. Dijamin, atasan akan tertarik dan terkesan.

3. Minta maaf tak selalu bagus
“Saya lebih suka karyawan yang bertanggung jawab terhadap apa yang sudah mereka kerjakan,” kata Si Manajer.
Jadi, jangan buru-buru meminta maaf. Meminta maaf seringkali justru membuat karyawan terlihat lemah di mata atasan. Ada banyak cara, kok, untuk menyampaikan “kesalahan” Anda kepada atasan.
Lain kali, jika Anda berbuat salah, katakan, “Lain kali saya akan melakukannya lebih baik,” atau “Saya rasa saya harus mencoba cara lain supaya proyek ini lancar,” dan sebagainya. Ini akan membuat atasan terkesan dan fokus pada apa yang telah Anda pelajari ketimbang melihat kesalahan Anda.

4. Jangan emosional
E-mail karyawan itu payah dan membuat saya kesal,” kata Si Manajer.
Ingat, jangan pernah membalas surat elektronik pada saat marah. Bisa-bisa balasan yang disampaikan kepada klien pun bernada amarah. Dan, ini bisa memancing amarah atasan.
Memang, seringkali emosi kita langsung terpancing begitu menerima e-mail dari klien yang memojokkan. Tapi, akan lebih baik segera menulis balasan dan menyimpannya di draft . Tunggu satu-dua jam sampi emosi mereda. Setelah itu, buka dan baca lagi draft e-mail balasan Anda.
Biasanya, Anda akan merasa draft e-mail terlalu emosional, dan kemudian mengeditnya lagi. Tak ada masalah melakukan editing ini 3-4 kali sampai emosi benar-benar bagus, sehingga e-mail balasan pun lebih konstruktif dan obyektif. Ujung-ujungnya, atasan akan menghargai “diplomasi” Anda yang tidak emosional.

5. Lakukan lebih dari yang ditugaskan
“Saya paling risih mendengar karyawan bilang, “Ah, itu kan bukan tugasku!“kata Si Manajer.
Intinya adalah mencoba mencari pengalaman dan pengetahuan baru yang merupakan cara terbaik untuk mengetahui kemampuan adalah mencoba cara baru. Atasan pun akan terkesan. Jadi, alih-alih menolak mengerjakan tugas baru, lakukan dengan semangat Anda akan memperoleh pengetahuan baru.

6. Jangan berbohong
“Pada saat karyawan bilang ia minta izin enggak masuk karena sakit, saya tahu persis bahwa ia tengah berbohong,” kata Si Manajer.
Seorang manajer yang baik pasti akan tahu persis seperti apa karyawannya. Jadi, jangan pernah mencoba berbohong. Menyampaikan secara jujur akan lebih baik dan justru membuat atasan terkesan.

7. Minta dan beri feedback
“Saya suka ketika ada karyawan saya yang memberi feedback ,” kata Si Manajer.
Komunikasi yang baik seharusnya bersifat dua arah dimana kedua pihak bisa menerima masukan atau feedback yang membangun. Jika Anda menyukai cara atasan menangani sebuah masalah, katakan saja langsung.
Kalimat-kalimat sederhana seperti, “Saya menghargai saran Anda kemarin,” akan membuat atasan sadar betapa tindakannya begitu berpengaruh terhadap anak buahnya. Ini juga akan membuat ia menghargai Anda karena sudah memberikan feedback positif. Feedback positif akan memperkuat hubungan Anda dan atasan.

8. Berhenti Menjadi Si Cengeng
“Si Fulan itu hobinya mengeluh. Rasanya kok tidak ada hari tanpa keluhan,” kata si Manajer.
Kita mungkin merasa tak bersalah ketika mengeluh tentang berbagai hal di kantor, mulai sistem kerja sampai sifat rekan kerja. Tapi, atasan dan rekan kerja bisa-bisa akan menganggap Anda hanya bisa mengeluh, tanpa tindakan apa-apa. Lama-lama mereka pun tidak tahu lagi, mana masalah Anda yang sebenarnya karena semua hal Anda keluhkan. Atasan akan lebih menghargai karyawan yang tegar dan mau menghadapi risiko dan keadaan apapun tanpa mengeluh.

9. Proaktif
“Saya suka karyawan yang aktif memberikan ide sekaligus menjalankannya,” ujar Si Manajer.
Seringkali kita dapati karyawan yang hobi memberikan ide, tertulis maupun lisan, kepada atasan. Namun, ide-ide tersebut tak ada gunanya kecuali ia sendiri ikut telibat dan bertanggung jawab terhadapnya. Jadi, daripada menyusun puluhan ide, lebih baik pilih satu atau dua ide dan aplikasikan.
Minimal Anda ikut terlibat di dalamnya. Ini akan membuat atasan tak hanya kagum pada inisatif dan ide Anda, tapi juga kagum pada apa yang Anda lakukan agar ide tersebut menjadi kenyataan.

Cara Bernegosiasi Yang Baik

Mengetahui cara bernegosiasi yang benar seringkali sangat menguntungkan posisi kita di dunia karier. Negosiasi soal posisi yang ditawarkan, misalnya. Atau negosiasi soal kenaikan gaji. Masalahnya, tak banyak yang tahu dan mau bernegosiasi.

Kunci pertama bernegosiasi adalah menjadi diri sendiri. Pilihlah cara negosiasi yang membuat Anda nyaman sekaligus mampu merefleksikan siapa diri Anda yang sebenarnya. Mencoba meniru gaya negosiasi orang lain justru akan menunjukkan bahwa Anda lemah dan tak punya rasa percaya diri.

Coba cari tahu apa kekuatan dan kelemahan Anda, dan lihat bagaimana orang-orang bereaksi terhadap kekuatan dan kelemahan itu. Cara ini akan membantu Anda menonjolkan kekuatan dan menyingkirkan kelemahan Anda. Ini juga akan membantu Anda mengenali kekurangan Anda, misalnya soal kurangnya kesabaran, yang justru sangat diperlukan di saat-saat tertentu.

Wanita juga sangat jarang melakukan negosiasi. Mereka biasanya akan menerima begitu saja tawaran atau sebaliknya, menolak tawaran itu. Kebanyakan mereka tak sadar bahwa bernegosiasi itu sah-sah saja kok. Jika Anda tak mengutarakan keinginan Anda, bagaimana Anda bisa meraihnya?

Salah satu alasan kenapa wanita enggan bertanya soal tawaran atau soal lain yang berkaitan dengan karier adalah karena takut merusak hubungan dengan pihak lain. Ingat, jangan remehkan kekuatan bertanya. Memang, Anda tak selalu memperoleh apa yang Anda inginkan, sekalipun sudah ngotot bertanya. Tapi, jika pertanyaan Anda tepat, maka sangat jarang Anda pulang dengan tangan hampa.

Cara Cepat Membangkitkan Gairah Kerja

Apakah hidup Anda bergairah? Puas dengan pilihan yang Anda ambil dalam kehidupan dan karir Anda?
Banyak orang beranggapan, gairah dan bekerja tidak dapat dicampur. Mereka bahkan berpikir, bekerja untuk hidup dan cari makan. Bukan bukan untuk memberi makan jiwa kita.
Jelas, pendapat tersebut keliru. Sebab, pada kenyataannya, gairah dan kehidupan adalah hal pokok yang harus diprrioritaskan. Dengan gairah, bakat Anda termotivasi. Gairah adalah suatu karunia dan yang terpenting gairah membuat Anda menjadi “siapa diri Anda”. Gairah Anda adalah kekuatan dan enerji Anda. Gairah merupakan bagian dari diri Anda yang memotivasi untuk melakukan apa yang ingin Anda lakukan.
Yang jadi masalah, banyak orang mengabaikan gairah mereka pada saat harus memilih dalam karier. Stres karena deadline dan bermacam-macam keadaan di kantor yang menimbulkan kekesalan, membuat kita mulai mengabaikan gairah. Tetapi, gairah murni tetap ada dalam diri Anda dan kadang memang harus digali dan diihidupkan lagi.
Caranya? Simak saja saran-saran berikut.

1. Cermin Masa Lalu
Salah satu cara yang paling bagus untuk mengidentifikasi gairah nyata Anda adalah dengan memikirkan hidup Anda, Terutama mengingat masa kanak-kanak dan mengidentifikasi hal-hal yang Anda sukai. Apa yang membuat Anda sangat gembira? Apa yang dapat Anda peroleh dengan mudah?
Coba, deh, ingat-ingat hal-hal yang Anda sukai waktu masa sekolah atau permainan favorit saat kecil. Jika gemar main boneka, mungkin Anda menyimpan bakat terpendam yang menunggu saat yang tepat untuk ditampilkan.
Begitu Anda dapat mengidentifikasi kegemaran Anda, maka Anda pun tahu bagaimana memanfaatkannya. Sebagai contoh, orang yang senang tampil dapat menemukan peluangnya dengan bekerja sebagai presenter, pembicara. Ingat, gairah kita terpampang di depan kita!

2. Identifikasi Impian
Jika ingin menggali gairah, Anda perlu mengidentifikasi “mimpi” Anda. Buatlah daftar hal-hal yang sangat ingin dilakukan, hal-hal yang kalau Anda lakukan tidak akan merugikan bagi Anda. Jelas, Anda harus berani menghadapi tantangan-tantangan. Mungkin Anda bermimpi menjadi penari terkenal. Dengan demikian, Anda akan termotivasi mengikuti kursus menari.
Jangan lupakan catatan daftar mimpi Anda dan jangan pernah berpikir “tidak mungkin” karena dengan mempunyai mimpi, Anda akan termotivasi untuk mewujudkan cita-cita Anda.

3. Cari Peluang
Coba ambil katalog kursus, lihat kursus apa yang ditawarkan dan beri tanda pada bagian yang menarik buat Anda. Beri kesempatan pada diri sendiri untuk mengikuti kursus yang Anda minati. Bila tertarik pada seni, ikuti kursus mengenai seni. Bila ingin jadi fotografer, ikuti kursus mengenai fotografi.
Lakukanlah sesuatu sesuai dengan minat Anda. Apakah itu menari, menyanyi, atau menulis. Anda harus berani melakukan dan mencoba sesuatu yang baru.

4. Bangun Dunia & Gaya Hidup
Setiap orang harus berani melakukan hal-hal yang memotivasi dirinya dan yang memberi ilham. Setiap manusia punya pembawaan sejak lahir, demikian juga halnya dengan gairah. Gairah merupakan suatu benih dari dalam diri kita.
Jika gairah ini tidak digali, maka bakat yang ada dalam diri kita tidak akan pernah tumbuh. Tetapi jika gairah digali dan dikembangkan di lingkungan yang sesuai, Anda akan sukses dan menjadi orang seperti yang Anda idam-idamkan.
Memang, perlu waktu untuk menggali gairah dan mengembangkannya. Yang diperlukan adalah kemauan untuk mengembangkannya. " Hidup ini bukanlah suatu latihan." Diri Anda sendirilah yang dapat membuat hidup Anda bahagia atau tidak.

6 Cara Menjadi Boss Yang Disayang

Sebagai atasan, Anda adalah sosok yang selaiknya dihormati dan mendapat respek dari karyawan. Respek berbeda dengan rasa takut. Anda tentu akan lebih senang jika respek itu diberikan secara tulus dan tepat, daripada hanya sekadar disegani atau ditakuti bawahan.
Jangan sampai Anda dikenal sebagai bos yang tak toleran, suka marah-marah, atau terlalu subyektif. Nah, berikut sejumlah tips agar Anda menjadi atasan yang bijak dan disayang rekan kerja.

Tulus & Adil
Memimpin tim kerja membutuhkan kecakapan atau skill . Namun, tak cuma itu, sebagai atasan, Anda juga harus bisa bersikap tulus dan adil. Tulus membagi pekerjaan, tulus memimpin, juga adil dalam memaksimalkan keunggulan setiap karyawan yang tergabung dalam tim.
Jangan sampai Anda menugaskan orang di tempat yang salah. Yang tak kalah penting, Anda pun harus selalu siap membantu bawahan menemukan peluang untuk memperbaiki kekurangan mereka.

Mau Terus Belajar
Meski posisi sudah berada pada level manajemen, bukan berarti Anda lebih pintar, lebih berpengalaman, atau lebih jago ketimbang karyawan lain, lho! Meski sudah menjadi bos, Anda harus tetap mau belajar.
Apa saja yang sekiranya Anda rasakan masih belum dikuasai, jangan pernah malu untuk bertanya, meski kepada bawahan. Menggali ilmu tak kenal umur dan posisi jabatan, kok.
Diakui atau tidak, cara ini akan membuat Anda dianggap telah ikut berkontribusi dalam kemajuan bawahan. Rentang jarak antara Anda dan bawahan tak perlu dijadikan batu penghalang untuk sama-sama maju. Menjadi pintar bersama tentu akan lebih menyenangkan, ketimbang pintar sendirian.

Atur Emosi
Jika masih berusia muda, bisa jadi Anda sering terpancing dan tak mampu mengatur emosi yang masih suka meledak-ledak. Kemarahan ini, selain tak baik bagi kesehatan, tentu akan memicu stres berkepanjangan. Amarah pun biasanya akan terbawa hingga ke rumah. Akibatnya, keluarga akan terkena imbasnya.
Jadi, mulailah belajar mengontrol amarah terhadap kinerja tim. Jangan pernah memarahi, memaki, dan menegur bawahan di depan umum. Cara ini secara tak langsung akan memengaruhi mental mereka.
Bisa-bisa mereka tak semangat lagi bekerja dan merasa tertindas. Bawahan bukanlah budak yang bisa Anda perlakukan semaunya. Mereka adalah manusia yang tak luput dari kesalahan.
Bangunlah mental kerja positif mereka. Lebih baik, panggil mereka ke dalam ruangan Anda, lalu sampaikan kesalahan apa yang telah diperbuat. Buatlah agar dari kesalahan itu mereka belajar dan berbuat lebih baik lagi

Jangan Subyektif
Tak jarang ada atasan yang sangat subyektif menanggapi setiap pribadi bawahannya. Sehingga, biasanya tanpa sadar, Anda akan lebih condong ke bawahan yang satu dibandingkan yang lainnya.
Dengan kata lain, Anda menemukan chemistry dengannya. Untuk urusan kerja, secara profesional, lebih baik Anda singkirkan hal-hal semacam ini.
Sebab, ini bisa menjadi pemicu rusaknya kekompakan tim kerja. Karyawan lain pasti akan merasa dianaktirikan, sementara yang lain merasa sudah di posisi aman karena dekat dengan Anda.
Perlakukan semua bawahan dengan cara yang sama. Buatlah agar keunggulan mereka bisa berguna semaksimal mungkin demi kemajuan perusahaan, sekaligus menutupi kekurangan bawahan yang lain. Sehingga, satu sama lain akan saling membutuhkan. Hasilnya, sebuah tim kerja yang solid.

Keberhasilan Tim, Kemenangan Anda
Jangan bekerja sendirian. Bekerjalah sebagai pemimpin yang mendelegasikan pekerjaan dengan baik ke bawahan dalam tim kerja. Ajari mereka bekerja secara efektif, penuh tanggung jawab, dan berorientasi pada hasil akhir.
Ingat, keberhasilan dan kesuksesan mereka merupakan kemenangan Anda. Apa jadinya bila Anda memiliki bawahan yang tak cakap dan tak berkembang? Anda sendiri yang repot, kan?
Semakin sulit pekerjaan yang mampu mereka pecahkan, itu merupakan sarana baik untuk berkembang. Tanpa ini semua, secara tak langsung Anda telah memasung kreativitas karyawan. Nah, tunggu apa lagi? Bangunlah tim kerja dengan menciptakan manusia yang berkualitas. Dijamin, Anda akan dihargai sebagai bos yang peduli kepada kemajuan bawahan.

Jalin Persahabatan
Tak sedikit atasan yang merasa gengsi bergabung bersama bawahannya. Juga tak jarang, atasan yang suka memilih-milih siapa bawahan yang pantas menemaninya makan siang.
Ingat, karyawan memiliki hak dan kesempatan yang sama. Jalinlah persahabatan dengan semua karyawan di semua level . Dengan begitu, Anda tak menutup diri bergaul dengan yang lebih tua ataupun yang lebih muda. Jangan pernah takut tersaingi oleh mereka yang lebih muda.
Apa yang Anda lakukan akan menjadi contoh bagi bawahan yang masih muda. Tak bisa dipungkiri, Anda telah menjadi bagian berarti dalam perjalanan kesuksesan karier mereka kelak. Dan, yang terpenting, Anda telah menjadi sahabat yang bernilai positif bagi mereka.

7 Cara Agar Mempunyai Karir Sukses

Semua pasti ingin sukses dengan mencapai anak tangga teratas profesi masing-masing, tapi mengapa kadang perjalanannya terhambat? Cari tahu jawabannya dan pelajari triknya.
Kelewat serius mencurahkan perhatian pada orang yang lebih berprestasi atau ada faktor X yang menyebabkan orang lain lebih maju akan membuat kita frustrasi lalu menganggap bidang pekerjaan yang digeluti ini mustahil memberi sukses.
Tinggalkan pemikiran semacam itu karena memiliki 7 keterampilan berikut akan membawa kita menapaki puncak tangga karier.

1. Andal Berbicara
Kemampuan bicara dengan beragam individu merupakan tuntutan mutlak untuk meraih sukses.
Misalnya, kontak mata yang bersahabat, kosakata yang kaya dan kemampuan menyesuaikan bahasa yang kita gunakan dengan lawan bicara juga pegang peran.
Jadi, berlatihlah bicara santun dengan siapapun yang kita jumpai dalam keseharian atau ikut kelompok diskusi untuk mengasah kemampuan berdebat.
Rewards yang bakal kita dapatkan adalah lebih cakap dalam berbagai situasi sosial, piawai membangun jejaring kesuksesan, membantu dalam bekerja dalam kelompok pribadi.

2. Tidak Plin-Plan
Seorang pemimpin yang baik memiliki sikap tegas dan selalu menunjukkan sikap ini setiap kali ia dihadapkan pada persoalan yang menuntutnya membuat keputusan.
Apa pun keputusan yang dibuat memang akan menimbulkan pro dan kontra. Akan tetapi ingat, proses pengambilan keputusan akan membawa kita semakin dekat dengan kemampuan untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan.
Kuncinya, pastikan bahwa keputusan yang kita ambil sudah dipikirkan secara matang dan ada alasan yang menyertainya.

3. Akuntabilitas
Bagian terpenting lainnya dalam meraih sukses adalah kesediaan menerima tanggung jawab, baik saat sukses maupun gagal.
Jika ini dilakukan, kita dianggap siap menerima tanggung jawab yang lebih besar dan menuai rasa hormat dari kolega karena kerendahan hati yang dimiliki.
Agar bisa meminimalkan kesalahan, perhitungkan segala kemungkinan dan segera mengambil langkah yang tepat guna memperbaiki kesalahan yang kita lakukan.

4. Tetap Positif
Dengan mengolah pandangan positif, kita justru akan memacu orang lain untuk sama-sama menunjukkan sikap positif sehingga lebih produktif dan mungkin saja semakin dipercaya untuk jabatan eksekutif.
Sikap positif sebetulnya mudah dan merupakan bentukan kita sendiri, kok. Yakni dengan menekankan hal-hal positif pada setiap situasi. Intinya, jangan lihat masalah, tapi lihatlah jalan keluarnya.

5. Presentasi Diri
Mempelajari bagaimana kiat mempresentasikan diri pada orang sangatlah penting.
Misalnya, berbusana rapi akan memberi imej sukses di mata orang lain sebelum kita mengatakan sepatah kata pun. Tak perlu mahal, tapi busana dengan kualitas jahitan berstandar tinggi mengindikasikan kalau dalam banyak hal pun kita memiliki standar tinggi dan ini yang membuat orang lain kagum memandang kita.
Seberapa besar kita memberi pengaruh kuat pada kolega, pimpinan atau klien akan melihat seberapa baik kita tampil di mata mereka. Memiliki gaya yang anggun untuk mendukung kesuksesan kita bukan sesuatu yang buruk, kok.
Jangan lupa, penampilan akan meningkatkan apa yang kita rasakan mengenai diri sendiri yang ujung-ujungnya akan membuat kita semakin percaya diri.

6. Kelola Waktu
Ketidakmampuan mengorganisir akan membuat kita kocar-kacir sehingga pencapaian di bawah target yang ditetapkan.
Untuk mengatasinya, belajarlah menuliskan segalanya secara rinci sehingga memungkinkan kita memastikan semuanya bisa dikerjakan sesuai ketersediaan waktu yang ada. Hasilnya, kita memiliki kualitas kerja yang lebih baik dan jangan kaget kalau ke depannya kita akan dipercaya mengemban tanggung jawab yang terus meningkat.
Mampu mengelola waktu bukan berarti kita tak punya waktu luang untuk diri sendiri, lho. Justru inilah faktor kunci kesuksesan kita mengerjakan segala seuatu secara tepat waktu dan lebih berkualitas.
Jangan menunda-nunda pekerjaan, tetapkan tujuan-tujuan yang menantang sekaligus realistis, dan manfaatkan waktu seefisien mungkin.

7. Mendeteksi Solusi
Akar dari suksesnya para pemimpin bisnis adalah kemampuan untuk menemukan solusi atas masalah besar. Kemampuan ini memang tidak terlihat nyata melainkan harus ditunjukkan ke orang lain.
Kalau kita dan kolega kita satu divisi sudah sedemikian disiplin, tak ada salahnya selalu mencari tahu apa yang paling jadi masalah.
Apakah itu berupa minimnya komunikasi di antara sesama staf, konflik seputar hak masing-masing pegawai, masalah teknis, atau sulitnya mengakses informasi. Cari kemudian bertindaklah. Jangan takut kerja ekstra bila memang berniat mencari solusi. Ingat, orang yang penuh semangat justru tertantang untuk menangani rintangan. Intinya, jangan sebatas puas pada rutinitas.

Rabu, 25 Agustus 2010

Cara Berkelit Ketika Boss Mengajukan Pertanyaan Sulit

Anda Sedang melamun ketika mendadak si bos mengajukan pertanyaan.

Mengaku: Jangan menjawab, ”Saya tidak tahu,” karena konotasinya negatif. Tapi katakan, ”Saya coba cari tahu dan mengabarkan Anda hasilnya hari ini juga.” Anda akan terlihat proaktif dan si bos pun akan menghargai usaha Anda.

Kabur sebelum jam kantor usai dan keesokan harinya atasan bertanya kemarin sore Anda ke mana.


Berkelit: Katakan kemarin Anda punya private appointment. Unsur ”pribadi” bikin ia enggan bertanya lebih lanjut. Minta maaf dan katakan kalau lain kali Anda akan bilang dulu sebelum meninggalkan kantor sebelum waktunya.

Melupakan Jadwal Rapat


Berkelit: Katakan bahwa telah terjadi kesalahpahaman lalu berikan jadwal meeting baru yang telah diatur kembali. Ini adalah masalah umum dan bos Anda tak akan mau mengurusi detailnya. Apalagi kalau Anda sudah membereskannya.

Membeberkan rahasia perusahaan kepada kolega, sampai akhirnya sampai ke telinga bos Anda.


Mengaku: Sebaiknya katakan, ”Saya minta maaf, saya pikir informasi ini bukan rahasia. Saya janji tak akan mengulanginya lagi.” Si bos belum tentu langsung memaafkan Anda. Tugas Anda adalah membuktikan kalau bisa kembali dipercaya!

Mengabaikan perintah si bos untuk menghubungi seseorang mengenai suatu tugas.


Berkelit: Ketika ditanya perkembangan hubungan dengan orang tersebut, katakan, ”Masih belum bisa tersambung dengannya. Saya coba lagi, ya.” Bos tak perlu tahu kalau alasan belum bisa tersambung adalah karena Anda malas!

Cara Menjadi Boss Teladan

Hai bos muda, apakah dilema dalam bersikap pernah menjadi masalah Anda dengan para bawahan? Atau... pernahkah Anda merasa jadi bahan gosip saat mereka sedang makan siang bersama? Jika pernah, jangan buru-buru panik atau marah karena sikap mereka yang seperti itu. Mulai sekarang, koreksi diri Anda! Jangan-jangan, Anda memang termasuk dalam tipe bos yang tidak disukai?

Bahaya, lho! Ingat kata Mark Wiskup dalam bukunya, “Dont be ‘that’ boss!” Wajar memang, sebagai bos muda yang belum terlalu kaya akan pengalaman, Anda menjadi kurang paham bagaimana cara memperlakukan bawahan dengan baik. Asal Anda tahu, selain dihormati anak buah, sangat penting pula bagi seorang bos untuk disayang oleh karyawannya. Apakah Anda bisa mendapatkan keduanya? Tentu saja. Yang Anda butuhkan hanya sikap fair dan leadership yang tinggi.

Jadilah Bos Yang Fair
Atasan yang baik harus mampu menilai kelebihan dan kekurangan bawahannya dengan objektif, tanpa disertai penilaian secara personal. Hal tersebut dapat Anda lakukan dengan memberikan apresiasi bagi setiap pekerjaan mereka. Kemudian, jangan mengerjakan semua pekerjaan sendirian! Sebagai bos, Anda harus mampu mendelegasikan tugas, agar Anda punya banyak waktu untuk memikirkan hal-hal yang bersifat lebih strategis karena tak perlu lagi memikirkan detail-detail pekerjaan. Selain itu, pendelegasian ini juga akan menumbuhkan perasaan dihargai oleh atasan di dalam diri bawahan.

Namun, ada satu masalah yang kemudian kerap dihadapi oleh para bos. Terkadang saat tugas tersebut telah didelegasikan, Anda sebagai bos sebenarnya kurang yakin bahwa anak buah tersebut benar-benar mampu menyelesaikannya. Hindari hal itu! Jangan melakukan pengecekan ulang yang berlebihan atau terlalu sering mengontrol kemajuan tugas yang diberikan, karena hal ini dapat menghilangkan rasa percaya diri mereka, sekaligus membuat Anda semakin dibenci.

Satu hal lagi yang perlu Anda perhatikan. Hanya karena Anda bosnya, bukan berarti Anda selalu benar! Atasan yang baik harus paham kapan mesti bertanya kepada bawahan, dan kapan harus mengikuti saran yang diajukan oleh para bawahannya.

Bos = Team Leader
Tanamkan di dalam pikiran, bahwa Anda adalah milik mereka! Anda bekerja satu tim bersama para bawahan, sehingga saat satu pekerjaan tidak berjalan dengan semestinya, jangan menimpakan kesalahan kepada mereka semata. Anda harus mengambil tanggung jawab atas apa yang terjadi dan segera melakukan tindakan perbaikan. Kemudian, bos yang baik pun akan dengan rendah hati mengakui bahwa keberhasilan yang dicapai adalah hasil kerjasama tim. Anda tidak boleh menerima semua pujian hanya untuk diri Anda sendiri, ataupun bersikap sebagai orang yang paling berjasa dalam pencapaian prestasi-prestasi tersebut.

Inilah yang pasti diharapkan oleh setiap bawahan; memiliki bos yang mau memperjuangkan kepentingan mereka. Saat perusahaan mengeluarkan kebijakan yang tidak menguntungkan, seperti masalah penggajian yang kurang
proporsional misalnya, Anda sebagai atasan akan sangat dihargai jika dapat menunjukkan empati terhadap kepentingan mereka itu. Cobalah untuk menjadi mediator antara perusahaan dengan mereka. Apabila memang tidak membuahkan hasil, toh Anda sudah berusaha dengan tulus. Mereka pun akan semakin respek kepada Anda sebagai seorang bos.

Poin terakhir yang ingin disampaikan Mark Wiskup dalam bukunya yang berjudul How Great Communicators Get the Most Out of Their Employees and Their Careers adalah, banyak atasan yang terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri sehingga mengabaikan karyawan, bahkan untuk urusan kantor yang sangat mendesak sekalipun, gara-gara mood-nya berantakan akibat patah hati, misalnya. Sebagai seorang bos, Mark menyarankan Anda untuk sering berkomunikasi dengan karyawan dan mendengarkan suara mereka secara aktif.

Jumat, 13 Agustus 2010

Cara Melakukan Meeting Kerja yang Baik

Ingin memaksimalkan waktu rapat agar bos terkesan? Ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan, atau justru harus dihindari:

Do :



  • Jangan lupa untuk selalu bawa notebook dan bolpoin.
  • Duduk di sebelah orang yang beda tiap rapat. Ini bukan masa sekolah, Anda tak akan dimusuhi kalau tidak duduk bersama paraclique.
  • Memerhatikan body language. Memutar-mutar rambut, atau mengetukkan jemari ke meja memberi pesan kalau Anda bosan.
  • Berpartisipasi. Kemukakan ide saat diskusi berlangsung.

Don'ts :



  • Menerima telepon saat rapat berlangsung.
  • Terus-terusan memerhatikan jam. Mungkin meeting ini membosankan, tapi jangan terlalu eksplisit begitu.
  • Bersikap malu. Kalau rapatnya memakan waktu terlalu lama, coba ambil kendali.
  • Terlambat. Kalau Anda punya masalah dengan ketepatan waktu, tandai rapat ini setengah jam lebih awal di agenda Anda.

Cara Menghilangkan Stress di Tempat Kerja

Memiliki tumpukan kerjaan dan deadline? Tenang dan jangan panik! Ikuti cara rekan berikut ini.

Jam istirahat = wakturefreshing.
“Berbagi cerita saat makan siang dengan rekan, hingga chatting atau menelepon kekasih akan jadi obat ‘penenang’ untuk Anda. Setelahnya, Anda dijamin akan merasa fresh dan siap kembali bekerja.”

Gunakan setiap waktu dengan bijak. 
“Tentukan prioritas kerja. Perhatikan deadline, Anda akan segera tahu mana yang harus jadi fokus utama Anda dalam mengerjakan semua tugas kantor. Jadi tak ada lagi alasan untuk telat mengumpulkan tugas yang diperintahkan si bos.” 

Stretching itu tetap perlu.
“Biasanya, setelah beberapa jam berdiam diri di depan komputer, tak hanya mata, punggung juga kerap merasa pegal. Nah, makanya Anda perlu menyisihkan waktu sepuluh menit untuk melakukan stretching agar otot-otot kembali relaks.”