Sabtu, 20 November 2010

Bersihkah Tempat Kerja Anda?


Rata-rata karyawan kurang menjaga kebersihan ruangan atau meja kerjanya. Padahal, justru dari ruangan serta meja kerja yang kotorlah kita mudah terserang penyakit. Ruangan serta tempat kerja yang kotor mengandung bakteri yang membahayakan kesehatan kita.
Di antara perabot di meja kerja yang mudah sekali menjadi sarang bakteri adalah telepon. Penelitian membuktikan bahwa kuman pada pesawat telepon jauh lebih banyak daripada kuman yang terdapat pada meja kerja. Bayangkan!
Nah, apakah ruang kerja Anda kotor dan berantakan? Untuk mengetahuinya, jawablah kuis berikut ini:
1. Apa komentar rekan sekerja mengenai tempat kerja Anda? 
a. Bersih dan rapi.
b. Agak berantakan tetapi tidak sampai mengeluarkan bau menyengat.
c. Sangat berantakan. Rekan sekerja tidak akan menghampiri meja saya bila tidak terpaksa.
2. Seberapa banyak noda yang ada pada karpet ataupun kursi Anda? 
a. Tidak ada.
b. Satu atau dua; sangat sulit untuk menghilangkannya.
c. Sulit dikatakan; noda-noda sudah seperti corak karpet atau motif pada kursi saya.
3. Seberapa sering Anda membersihkan keyboard Anda? 
a. Paling tidak dua kali sebulan; saya menggunakan lap khusus untuk membersihkan keyboard sampai kebagian dalamnya.
b. Setiap saat saya membersihkannya, luar dan dalam.
c. Hanya bila terkena tumpahan kopi.
4. Apakah Anda makan di meja kerja? 
a. Tidak, kecuali bila terpaksa.
b. Ya, makan siang --- tiga atau empat kali seminggu.
c. Sarapan, makan siang, makan malam, dan ngemil! Tempat kerja saya merupakan rumah kedua bagi saya.
5. Seberapa sering dan lama Anda mencuci tangan saat jam kerja? 
a. Sebelum dan sesudah makan, sesudah ke toilet dan sesudah menyentuh apa saja yang tampak kotor. Selama musim flu, saya memberikan perhatian khusus untuk mencuci tangan sesudah menyentuh peralatan, tombol dan gagang pintu di daerah yang umum dan sesudah bersalaman. Dan saya menyabuni tangan paling tidak selama 15 detik sebelum membilasnya.
b. Sebelum makan dan sesudah menggunakan toilet, saya mencucinya dengan cepat.
c. Terlalu sibuk dan saya tidak peduli - tetapi saya mengambil permen dan donat pada saat kembali dari toilet.
6. Apakah meja kerja Anda dekat dengan jendela? 
a. Ya, dan setiap pagi saya tinggal membuka jendela agar udara segar masuk.
b. Ya, tetapi saya hanya membukanya sekali-sekali.
c. Tidak, tetapi tempat kerja saya dekat dengan pantry dan dekat dengan meja rekan sekerja yang selalu tersedia permen.
7. Ada berapa banyak tanaman hidup di tempat kerja Anda? 
a. Dua atau lebih.
b. Satu.
c. Tidak ada, kecuali pajangan yang sudah bulukan.
8. Selain untuk bekerja, Anda gunakan untuk keperluan apakah meja kerja Anda? 
a. Untuk meletakkan segelas air atau minuman lainnya.
b. Sebagai meja untuk makan siang atau cemilan dan selebihnya untuk tas kerja saya.
c. Untuk menopang kaki, tempat menempelkan permen karet dan untuk manicure.
9. Kapan terakhir kali Anda membersihkan meja kerja? 
a. Setiap minggu saya membersihkannya dengan lap desinfektan atau dengan sabun.
b. Saya membersihkannya tiga atau empat kali dalam satu tahun.
c. Tidak pernah. Meja saya lengket.
Jawaban 
Paling banyak C: 
Ganti meja kerja Anda. Anda bekerja di tempat yang sangat kotor! Sadarlah, dan perhatikan kesehatan Anda serta kesan profesionalitas Anda. Perbaiki kebiasaan buruk Anda!
Paling banyak B: 
Kebersihan Anda termasuk kategori sedang. Dan sekarang setelah Anda tahu betapa pentingnya tempat kerja yang bersih bagi kesehatan Anda, sudah saatnya untuk lebih bersih. Anda pasti dapat melakukannya!
Paling banyak A: 
Selamat! Anda merupakan ahli pengelola kebersihan. Terima kasih telah membuat kantor menjadi lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Bekerja di Rumah, Kenapa Tidak?


Daripada hanya mengurus anak dan rumah tanpa menghasilkan sesuatu, ada baiknya Anda memulai bekerja atau membuka usaha di rumah.
Pilihan ini juga berlaku bagi para ibu bekerja yang sebelumnya bekerja di kantor, namun juga ingin melihat perkembangan anak di rumah, beralih melakukan usaha di rumah. Tapi, sebelum memulai, ada hal-hal yang sebaiknya diperhatikan. Apa saja?
1.RUANG KERJA YANG NYAMAN 
Setiap orang butuh ruang bekerja, meski hanya digunakan untuk melihat bon tagihan dan pembelian, serta menuliskannya di buku anggaran rumah tangga. Nah, Anda dapat menciptakan ruang kerja di kamar tidur, di sudut ruang keluarga, atau di kamar tersendiri.
Dengan memiliki ruang bekerja, segala perlengkapan seperti alat tulis, buku, alat penghitung, ada di satu tempat, sehingga tidak repot jika Anda membutuhkannya suatu saat. Lengkapi juga ruangan kerja dengan lampu meja, pesawat telepon, agar semua pekerjaan dapat berjalan dengan mudah.
2. ATUR WAKTU BEKERJA 
Mengatur waktu yang efisien setiap hari adalah kunci utama bekerja di rumah. Anda harus pintar membagi waktu antara mengurus pekerjaan dan mengurus anak-anak.
Selain mengatur waktu, bekerja secara seefisien juga mutlak. Jika anak-anak butuh perhatian, tunda dulu pekerjaan. Ketika mereka sudah tenang dan dapat bermain, lanjutkan dan selesaikan pekerjaan. Tidak ada waktu yang tepat untuk menentukan berapa lama menyelesaikan pekerjaan di rumah, namun bekerja di sisi anak setiap hari bisa jadi akan sangat menyenangkan, bukan?
3. BAGAIMANA AGAR BERHASIL? 
Bekerja di rumah memiliki banyak keuntungan. Misalnya, tak terikat jam kerja, tak harus kesal karena terjebak macet setiap hari, jam kerja dapat diatur sendiri. Target kerja pun dapat ditentukan sendiri, tanpa berpatokan pada jam kerja.
Namun, kendala pasti akan tetap ada, salah satunya sulitnya memisahkan urusan rumah dan urusan pekerjaan. Beberapa hal lain yang juga patut diperhatikan antara lain:
a. Terorganisir 
Semua berawal dari pengaturan-pengaturan yang tepat. Gunakan ruang kerja sebagai tempat yang bermanfaat untuk berkarya. Letakkan lemari dengan banyak laci untuk meletakkan barang-barang yang berhubungan dengan pekerjaan. Seperti alat tulis serta dokumen-dokumen penting.
b. Bekerjalah dalam suasana yang tenang 
Ketika Anda kerja, usahakan suasana sekitar nyaman dan aman dari gangguan. Kecuali jika Anda memang ingin sekaligus mengawasi anak-anak yang sedang bermain. Saat anak-anak pergi sekolah, misalnya, dapat Anda gunakan waktu bekerja dalam suasana yang tenang. Tutup pintu ruang kerja agar terhindar dari gangguan-gangguan. Beritahu anggota keluarga jam kerja Anda di rumah, sehingga mereka mengerti dan tidak mengganggu waktu kerja Anda. Jika ruang kerja adalah bagian dari ruangan yang besar, usahakan suasana sekitar tenang sehingga Anda bisa berkonsentrasi.
c. Privasi total 
Jika Anda ingin memiliki privasi total, buatlah ruang kerja yang terpisah dari rumah utama dan kunci pintu saat bekerja.
d. "Jangan ganggu saya!" 
Anda bisa menggantung tulisan tersebut di pintu kerja jika Anda benar-benar sedang bekerja serius dan tidak ingin diganggu.
4. MULAI DENGAN PERENCANAAN 
Perencanaan sangat penting untuk menjalankan bisnis di rumah. Mulailah dengan langkah awal, yaitu menentukan nama usaha, alamat, nomor telepon, alamat e-mail. Akan lebih baik jika Anda melengkapinya dengan website, agar profil usaha Anda dapat dipromosikan ke khalayak lebih luas.
Selanjutnya, mulailah dengan mendeskripsikan jenis usaha Anda. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang cara menjalankan pekerjaan di rumah, meliputi cara pemasaran, promosi, serta pengelolaan.
Kemudian tentukan tujuan usaha, khususnya tujuan jangka panjang, apakah akan terus dipasarkan lebih luas atau sekadar mengisi waktu luang saja. Jika dalam perkembangannya usaha ini menghasilkan keuntungan, mulailah berpikir memperluas usaha, diawali dengan merekrut beberapa karyawan untuk membantu pekerjaan Anda. Siapa tahu bisnis ini akan terus dikenal, dan lama-kelamaan dapat dipasarkan lebih luas lagi.
5. TETAP IBU RUMAH TANGGA 
Bekerja di rumah memang penuh tantangan, sekaligus memberikan banyak waktu bertemu dengan keluarga, khususnya anak-anak. Namun, semua harus diatur dengan baik. Jangan sampai pekerjaan terganggu akibat teriakan-teriakan anak, atau ketika Anda ingin mencari informasi di internet, Anda harus tenganggu ulah si kecil yang asyik main game di komputer. Memang, kondisi ini menjadi dilema, namun jalan keluar selalu ada. Simak tips-tips berikut:
a. Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk bekerja di waktu tidur siang anak-anak.
b. Jika harus memangku anak saat Anda bekerja di depan komputer, berilah anak mainan atau botol susu sehingga ia sibuk dengan aktivitasnya sendiri.
c. Sediakan mainan dan buku-buku anak, baik buku cerita maupun buku mewarnai di ruang kerja Anda, sehingga anak akan teralihkan perhatiannya ke barang-barang tersebut dan pekerjaan Anda tidak
terganggu.
d. Sediakan sedikit ruang untuk anak sebagai tempatnya bermain atau mewarnai buku, sehingga ia bisa sibuk dengan aktivitasnya, Anda pun tidak terganggu sekaligus bisa mengawasi anak.
e. Sediakan makanan dan minuman ringan kesukaan anak-anak di tempat yang terjangkau, sehingga mereka dapat mengambil sendiri makanan atau minuman yang mereka inginkan tanpa harus mengganggu Anda.
f. Akan lebih baik jika Anda meletakkan meja kerja di dekat jendela, sehingga tetap dapat mengawasi anak-anak Anda ketika mereka sedang bermain di halaman.
g. Jika punya waktu luang, lakukan aktivitas bersama anak-anak sehingga mereka tidak bosan di rumah terus, misalnya jalan-jalan, bersepeda, dan kegiatan lain.

8 Kiat Tetap Semangat Saat Jam Kerja


Kerap merasa lesu dan cepat lelah saat jam-jam kerja? Ikuti petunjuk sederhana berikut. Anda pun akan senantiasa merasa bersemangat dan penuh gairah di tempat kerja.
1. Minum air putih 
Tahukah Anda, dehidrasi membuat seseorang menjadi lemas? Jadi, pastikan Anda meminum air putih yang banyak selama jam kerja. Penelitian terbaru menunjukkan, Anda tidak harus minum air putih sebanyak 8 gelas dalam sehari tetapi yang penting Anda minum air putih yang cukup. Artinya, mengonsumsi air putih pada saat Anda haus dan ditambah dengan beberapa gelas.
Ganti kebiasaan minuman soda atau jus dengan minum air putih. Satu solusi yang mudah adalah dengan menyediakan air putih dalam termos berukuran kurang lebih satu liter di meja Anda dan isi ulang setiap kali isi termos mulai
berkurang.
2. Makan cemilan yang sehat 
Untuk cemilan sebaiknya hindari makan cokelat. Lebih sehat jika Anda menyantap makanan yang sehat seperti buah apel, yogurt berkadar lemak rendah, roti bakar dengan selai kacang, atau selalu menyimpan almon dan kismis di dalam toples. Makanan kecil yang kaya mineral ini dapat membuat Anda tetap bersemangat sampai jam pulang kantor.
3. Hindari makan makanan berat dan minuman alkohol 
Makan makanan yang enak ditambah hidangan penutup yang sedap dan secangkir kopi atau teh pada saat jam makan siang, apalagi bila ditraktir atau dengan biaya kantor, siapa pun akan susah menolaknya. Tetapi tertidur di meja kerja sangatlah tidak pantas. Di hari kerja, pada jam makan siang, sebaiknya Anda memilih makanan yang tidak berat seperti salad dan sesudahnya cukup minum segelas air putih agar Anda tidak mengantuk dan tetap segar sampai sore hari.
Sebagai makanan penutup sebaiknya cukup minum teh herbal. Gula dan kafein memengaruhi suasana hati dan mengurangi semangat tepat pada saat Anda harus bekerja dengan produktif.
4. Jangan diam di tempat 
Sekali-sekali gerakkan badan dengan berjalan cepat. Tinggalkan meja Anda, jalan berkeliling kantor untuk beberapa menit dan kembali lagi bekerja. Tidak lebih dari 10 menit, kok, waktu yang diperlukan untuk membuat Anda segar kembali.
5. Lemaskan tulang belakang 
Langkah 1: silangkan kaki kanan ke kaki kiri dan letakkan tangan kiri pada bagian atas paha.
Langkah 2: putar bagian atas tubuh Anda dengan pelan ke arah kanan dan tempatkan tangan kanan di belakang punggung Anda.
Langkah 3: Tahan beberapa menit sambil menarik napas yang dalam.
Langkah 4: Lakukan dengan posisi sebaliknya dan ulangi beberapa kali.
6. Duduk tegak 
Langkah 1: duduk tegap dan tekan kedua kaki ke lantai.
Langkah 2: angkat kedua belah tangan keatas dan kedua telapak tangan saling menggenggam erat.
Langkah 3: bila leher Anda sedang tidak dalam keadaan sakit, jatuhkan kepala ke belakang dan mata tertuju pada ibu jari. Pastikan posisi kedua belah tangan tidak berada di samping telinga, dengan menarik dengan pelan bahu agak ke belakang.
Langkah 4: tetap pada posisi ini, tutup mata, dan tarik napas yang dalam lalu buang napas melalui hidung dalam 5 hitungan.
Langkah 5: sesudah 5 hitungan, lepaskan tangan ke bawah perlahan-lahan ke samping tubuh dan buka mata Anda.
7. Jangan menunda 
Menunda pekerjaan dengan melakukannya pada detik-detik terakhir hanya akan menambah stres Anda. Dengan mengerjakan tugas dan dapat menyelesaikannya sebelum deadline, akan mengurangi stres dan justru akan membuat Anda semakin termotivasi. Ditambah lagi, dengan menyelesaikan pekerjaan sebelum deadline dengan hasil yang baik, Anda pasti akan mendapat pujian dari atasan.
8. Persingkat daftar tugas 
Perpendek daftar tugas dengan cara memilah paling tidak 3 daftar tugas yang paling prioritas dan setiap kali Anda sudah menyelesaikan ketiga tugas yang prioritas tadi, tuliskan lagi tiga daftar tugas prioritas yang lain, begitu seterusnya setiap harinya. Dijamin, pada akhir minggu Anda akan terkejut karena ternyata dapat menyelesaikan sederetan tugas Anda tadi dengan baik dan tanpa stres.

Etika di Meja Makan


Sering, kan, Anda diundang menghadiri jamuan makan untuk urusan bisnis? Sudahkah Anda memahami bagaimana harus bersikap di meja makan? Penting, lo, agar rekanan bisnis memiliki kesan baik pada Anda.
Di bawah ini lima cara yang cepat dan mudah untuk diingat mengenai etika di meja makan.
1. Memperkenalkan Sesama Kolega 
Untuk memperkenalkan dua orang teman yang tidak saling mengenal pada tempat yang tidak formal pasti lebih mudah dibandingkan di tempat yang lebih formal semisal di seminar atau rapat. Dengan memperkenalkan secara resmi orang-orang yang Anda kenal tetapi di antara mereka belum saling mengenal, suasana kaku dan tak nyaman pun bisa sirna.
Utamakan orang yang lebih tua atau posisinya lebih tinggi. Contohnya, "Pak, perkenalkan Sdr. Putra dari Perusahaan X." Lalu kepada Putra, katakan, "Putra, perkenalkan atasan saya dari Perusahaan Y, Bapak Pangaribuan". Dengan demikian, perkenalan singkat tadi dapat berkembang pada pembicaraan lebih lanjut di antara mereka.
Anda dapat mengganti contoh atasan dan kolega dengan ibu Anda dan teman, atau kakek Anda dengan sahabat Anda. Bila tidak yakin siapa yang harus Anda dahulukan, Anda dapat memilih seseorang yang sepantasnya didahulukan.
2. Berdiri Jika Ada Yang Bangun 
Menurut etika, seorang pria sebaiknya berdiri jika rekan semejanya yang berjenis kelamin wanita meninggalkan meja atau kembali ke meja setelah ia dari kamar kecil, misalnya. Hal ini tampak kuno tetapi tetap berlaku untuk masa kini. Kecuali pada acara makan siang bisnis, seorang pria harus berdiri bila seorang wanita yang duduk di meja yang sama, apakah itu istrinya atau orang lain, akan meninggalkan meja ataupun kembali ke meja. Terutama bila wanita tersebut duduk di sebelah Anda. Para wanita menghargai sikap ini. Pada meja yang agak padat, beri ruang pada seorang wanita yang akan duduk ataupun berdiri.
3. Perbaiki Dasi 
Walaupun Anda sedang merasa sangat lapar dan ingin segera makan, jangan lupa atur letak dasi sebelum mulai menyantap hidangan sehingga tidak mengganggu saat Anda tengah makan. Jangan letakkan dasi ke belakang bahu karena hal ini tampak tidak sopan dan tidak rapi. Bila tidak mempunyai klip khusus untuk dasi, masukkan sedikit bagian ujung dasi ke dalam kemeja. Serbet juga dapat dipakai untuk menutupi dasi Anda.
4. Cicipi 
Ada dua alasan mengapa sebaiknya hal ini dilakukan:
- Anda tidak tahu apakah makanan yang akan dimakan sudah cukup asin atau belum. Jangan rusak acara makan tersebut dengan menambahkan garam pada makanan sebelum Anda tahu pasti apakah makanan tersebut sudah cukup asin atau belum bagi Anda. Karena dengan langsung menambahkan garam tanpa mencicipinya terlebih dahulu dan ternyata makanan tersebut sudah cukup asin, Anda tidak mungkin dapat menghabisi makanan tersebut dan hal ini akan memberi kesan tidak baik.
- Alasan berikut (dan hanya berlaku di pesta makan malam), menambahkan garam pada makanan di piring Anda akan memberi kesan seakan Anda tidak percaya terhadap masakan tuan rumah. Bila ditanya apakah perlu garam, minta garam dan lada, karena garam dan lada selalu berada bersama.
5. Siku Di Meja 
Meletakkan siku di meja memang nyaman tetapi hal ini tidak dibenarkan bila Anda melakukannya pada suatu jamuan makan siang atau makan malam. Hal ini memberi kesan tidak sopan. Apalagi bila kemeja yang Anda kenakan berlengan panjang. Bila terkena noda, akan terlihat jelas.
Kapan Anda boleh meletakkan siku di meja makan? Waktu yang tepat adalah di antara dua makanan. Maksudnya, pada waktu selesai menyantap makanan pembuka dan akan masuk ke makanan utama atau pada saat selesai menyantap makanan utama dan akan melahap makanan penutup. Anda dapat relaks sebentar sambil menantikan makanan berikutnya. Atau dapat juga pada saat Anda harus berbicara dengan teman satu meja yang posisinya tak langsung di sebelah Anda. Letakkan siku di atas serbet dan dekatkan posisi Anda dengan lawan bicara sehingga Anda dapat mendengar apa yang dikatakannya, demikian pula sebaliknya.
Bila bicara soal etika, tidak berarti kita sedang membicarakan masalah penampilan yang menarik. Tata krama merupakan cara untuk menghargai orang lain. Dengan memahami etika atau tata krama, sikap kaku dan tak nyaman dapat dihindari. Selain itu, Anda pun terkesan sopan dan amat pantas untuk dihargai. Nah, mulai sekarang, jangan lupa menerapkan 5 aturan dasar tadi dan Anda akan melihat serta menikmati hasilnya.

7 Cara Menciptakan Networking


Jejaring sangatlah diperlukan dalam berinteraksi, dari dunia pergaulan hingga dunia pekerjaan.
Menciptakan networking atau jejaring memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Bisa jadi banyak di antara Anda yang masih merasa kesulitan untuk menciptakan jejaring di dunia kerja. Sebab, untuk menciptakan hingga memiliki jejaring yang benar-benar bagus dan berguna bagi diri Anda haruslah diikuti dengan kiat-kiat khusus. Berikut triknya:
1. Jadilah Pribadi Yang Terbuka & Menyenangkan
Untuk memulai membuat jejaring, Anda harus memulainya dari diri sendiri. Bersikap terbuka dan mengelola diri menjadi pribadi yang menyenangkan akan mendukung menemukan jejaring yang baik di sekeliling Anda.
Ketika pribadi Anda dirasakan sangat menyenangkan oleh orang-orang di sekitarnya, secara tak langsung Anda telah membuka diri untuk menjalinnetworking dengan orang lain. Orang-orang di sekitar pun akan dengan senang hati membuka dirinya untuk Anda. Sebelum mengharapkan orang lain mau menerima Anda, terimalah dulu kehadiran orang lain ke dalam dunia Anda, dan biarkan mereka mengenal Anda dengan baik.
2. Jabat Tangan, Penting Enggak Sih?
Mungkin banyak orang yang Anda temui tak pernah berjabat tangan dengan mantap. Apa maksudnya, ya? Mantap, artinya ketika berkenalan dengan orang, memberi ucapan selamat, atau sekadar menyapa, jabat tangan dilakukan dengan erat seraya menatap mata orang yang Adan jabat.
Bayangkan saja bila sedang bernegosiasi dengan klien besar, dan Anda menjabat tangannya dengan lemas atau seperti takut tertular penyakit tertentu, apa yang terjadi? Tentu Anda akan dicap sebagai orang yang minder, tak percaya diri, kurang mudah bergaul, dan tak memiliki integritas diri yang meyakinkan.
Jadi, tersenyum dan tataplah mata lawan bicara Anda ketika akan berjabat tangan dengannya. Tunjukkan, Anda adalah orang yang memiliki integritas diri yang baik, dapat dipercaya dan penuh percaya diri. Sehingga, ini juga akan menunjukkan, Anda sudah menghargai orang itu.
3. Ingat Namanya
Banyak kegagalan yang terajdi dalam menjalin networking yang diakibatkan oleh kelupaan mengingat nama seseorang yang baru saja ditemui dari ingatan Anda. Tak sedikit memang, yang memiliki kekurangan dalam hal mengingat nama orang ataupun rekan kerja/ rekan bisnis. Jadi, bila termasuk ke dalam kategori orang seperti ini, belajarlah untuk mengingat setiap nama seseorang yang baru berkenalan dengan Anda.
Biasakan untuk menyebutkan kembali nama orang yang barus aja bersapaan dengan Anda saat pertama kali. Lalu, buatlah ingatan-ingatan kecil di dalam benak yang bisa mengkaitkan ciri-ciri orang tadi dengan namanya. Sehingga, ketika Anda bertemu lagi dengan orang tadi, Anda akan ingat namanya.
4. Jadilah Pendengar Yang Baik
Jadilah pendengar yang baik pada setiap kesempatan mengobrol ataupun bertemu dengan rekan kerja atau rekan bisnis. Ataupun dengan orang-orang dilingkungan yang baru Anda temui. Semua orang pada dasarnya begitu senang untuk berbicara, terus dan terus. Sementara itu, sangat sedikit orang yang mau mendengarkan dengan tulus.
Nah, tunjukkan ketulusan Anda dalam membangun jejaring dengan menjadi pendengar yang baik. Ingat, harus secara tulus, karena ketidaktulusan akan terpancar dari mata dan cara pandang Anda, lho! Jika Anda tulus mendengarkan, kesempatan untuk terus masuk ke dalam jejaring yang Anda maksud akan makin terbuka lebar. Jadilah pendengar yang baik mulai saat ini!
5. Kumpulkan Daftar Koneksi
Di dalam dunia kerja atau bisnis, Anda perlu membuat daftar koneksi yang dimiliki. Entah itu koneksi yang dimulai dari persahabatan, pertemanan, atau hanya sekadar teman yang punya hobi sama. Dengan membuat daftar ini, Anda akan tahu siapa saja yang berada dalam daftar jejaring, atau yang belum masuk ke dalam daftar jejaring Anda.
Kemudian, Anda akan mengetahui langkah berikutnya yang harus dilakukan. Jangan pernah memilah koneksi yang dimiliki seperti sedang memilih barang pecah belah dipasar swalayan. Semua orang pasti memiliki potensi dan nilai positif yang berguna bagi diri Anda.
Misalnya saja, Anda seorang manajer pemasaran, jangan membuka jejaring dengan para manajer saja. Jalinlah juga dengan orang-orang yang mungkin saja kedudukannya masih di bawah Anda. Siapa tanhu, di masa depan merekalah yang justru berperan di dalam kesuksesan diri Anda. Jadi, bukalah koneksi dari beragam bidang, posisi, kalangan, juga profesi.
6. Hindarilah Jejaring Negatif
Ingat, jejaring bukan sekadar kumpulan dari beratus-ratus atau beribu-ribu teman yang Adan miliki sejak zaman sekolah dulu. Jejaring memiliki makna dan arti lebih luas dan dalam. Terkadang, Anda pasti merasa rancu, apakah teman-teman di saat ini bisa dikatakan atau dijadikan sebagai jejaring Anda.
Tak semua teman bermain adalah bagian dari jejaring yang baik untuk Anda. Pilihlah kumpulan jejaring yang dipenuhi potensi dan nilai positif yang akan menunjang kepositifan pada diri Anda. Hindari untuk masuk ke dalam jejaring yang negatif, yang tak berguna bagi kemajuan Anda. Misalnya, teman yang bisanya hanya hura-hura saja, tanpa menghasilkan nilai positif bagi kemajuan Anda, maupun bagi dirinya sendiri. Jadi, pandai-pandailah memilih jejaring, ya!
7. Bersikaplah Positif & Jaga Bicara
Pasti semua orang akan senang jika selalu terhubung dengan hal-hal positif. Jadi, mulailah tebarkan hal-hal positif untuk orang-orang sekitar, maupun ke dalam jejaring yang baru saja Anda bentuk. Selain itu, jaga cara dan sikap bicara Anda. Sampaikan kepada lawan bicara, Anda adalah orang yang sopan, santun dalam bersikap dan dapat menghargai.
Jangan bersikap sok tahu, apalagi memotong pembicaraan lawan bicara dengan cara tak sopan, bersuara keras, atau bahkan sambil mengayun-ayunkan jemari ke depan hidung lawan bicara Anda. Bisa dipastikan, bila sikap Anda demikian, maka lawan bicara tadi akan cepat hilang dari daftar jejaring Anda. Rugi, bukan? Jadi, mari jalin jejaring yang positif dan membangun!

Jumat, 19 November 2010

Apakah Anda Bossy?

Jangan-jangan, Anda adalah rekan kerja bossy. Inilah ciri-cirinya:

Anda merasa lebih “plus” daripada orang lain, sehingga wajar jika Anda meremehkan mereka, bahkan menghina mereka di hadapan kolega lainnya.
Saat rekan Anda mengutarakan ide di waktu meeting, Anda pernah berkata walaupun dalam hati, “Bodoh sekali orang ini!”
Saat pekerjaan Anda sedang overload, it’s very okay untuk menyuruh orang lain menyelesaikan salah satunya tanpa mengucapkan “tolong”.
Anda pernah memarahi rekan kerja (yang bahkan bukan bawahan Anda), dan itu pun Anda lakukan di hadapan semua orang.

Filosofi Kerja Karyawan Google

Berikut adalah filosofi karier yang diterapkan pada setiap karyawan di Google. 

1. “Anda bisa serius tanpa jas, kemeja, dan dasi.”
2. “Anda bisa menghasilkan uang, tanpa harus menjadi 'iblis'.”
3. “Fokuskan semua hal pada pengguna situs, dan semua akan mengikuti.”
4. “Anda tak perlu ada di meja untuk mendapat jawaban akan sesuatu.”
5. “Lakukan satu hal saja, tapi dengan sangat, sangat baik.”
6. “Akan selalu ada tambahan informasi di luar sana.”
7. “Cepat itu lebih baik daripada lambat.”
8. “Cintai keragaman.”
9. “Dukung demokrasi dalam dunia maya. Situs kompetitor seperti Facebook danTwitter membuat internet semakin ramai.”
10. “Miliki 20% dari waktu kerja untuk diri sendiri.”

Ingin Bekerja Di Google? Ini Syaratnya

Ingin bekerja di sini? Menurut Sarah Robb, HR Manager GoogleSingapura, berikut kriteria yang dicari Google:
1. “You have to be ‘Googley’!”
Pengertian yang diberikan Sarah akan kata “Googley”adalah,“You’re not evil. You’re humble. You dont need to show people that you’re smart. And you love to share information.” FYI, Insinyur Google, Paul Buchheit, pertama mengeluarkan slogan Google yang sangat terkenal: Don’t be evil!

2. “You understand Google Culture.”
Ini adalah vision statement dari Larry Page dan Sergey Brin: “Google bukan perusahaan seperti yang lainnya, dan kami tidak pernah berniat untuk menjadi seperti yang lainnya.” Menurut Larry dan Sergey, perusahaan ini adalah organisasi datar (flat organization) yang berisikan orang-orang dengan dua karakteristik yang sama: “Passionate about their work, and love to work with people around them.

3. “You just roll up your sleeves to get the job done.”
Simpelnya, Anda akan segera turun tangan begitu ada masalah. Anda tidak mengharapkan orang lain untuk mengerjakannya untuk Anda, apa lagi bersikap seolah-olah Anda “terlalu pintar” untuk melakukan tugas-tugas simpel. “Pernah ada AC yang rusak di kantor Larry,” cerita Sarah, “Apakah ia ribut mencari teknisi untuk membetulkan? Nope. Larry selalu mengerjakan apa pun sendiri kalau memang ia masih bisa mengerjakannya.” Inilah mentalitas yang ditanamkan Google: you just roll up your sleeves to get the job done. Tak perlu banyak drama.

Oh, by the way, tentang rumor kalau IQ Anda harus lebih tinggi dari pekerja sebelumnya? “Tidak benar,” kata Sarah, “Anda cukup punya latar belakang pendidikan yang berkaitan dengan teknologi, dan yang terpenting, Anda harus benar-benar jatuh cinta pada perkembangan teknologi.” 

Etika Mendengar Musik di Tempat Kerja

Pasti mood akan jadi lebih baik kalau Anda bisa mendengarkan musik favorit sambil bekerja. Namun pernahkah Anda memikirkan orang lain ketika menyetel iPod dengan volume maksimal? Ya, sebaiknya ingat kembali etika meja kerja sebelum Anda membuat ingar-bingar. Musik memang sesuatu yang universal, tapi tidak semua orang punya selera yang sama, kan? 


Kompromikan playlist dengan rekan-rekan di sekitar meja, atau jika Anda punya ruangan sendiri, pasang volume di batas medium, sehingga suaranya tidak terdengar ke luar. Ingatlah, kalau Anda sedang bekerja, dear. Membawa headphone sendiri adalah salah satu pilihan yang aman, tapi sekali lagi, jangan sampai Anda tidak bisa mendengar ketika atasan atau rekan kerja memanggil. Anda pasti tidak mau dong, menerima surat peringatan dari HRD cuma karena mendengarkan musik kesukaan?

Cara Resign Yang Elegan

Mendapat pekerjaan baru, atau apa pun alasan Anda untuk resign, tak boleh bikin Anda lupa etika di hari terakhir kerja.
Bereskan tugas. Pastikan seluruh tanggung jawab sudah dibereskan. Rapikan semua fileuntuk diberikan ke sekretaris perusahaan, atau langsung diserahkan pada pengganti Anda. Jangan sampai ada pekerjaan yang belum selesai dan Anda menjadi bahan omongan di kemudian hari.
Meja yang rapi. Masih ingat kondisi meja di hari pertama kerja? Ya, buang kertas yang tidak terpakai, hapus semua data pribadi Anda dari komputer, dan jangan lupa rapikan isi laci. Meja meninggalkan impresi tentang Anda, lho. Tak mau kan, diingat sebagai wanita jorok?
Farewell email. Ucapkan terima kasih sembari berpamitan ke semua rekan kerja. Jika atmosfer kantor Anda memang “friendly”, Anda boleh kok menyelipkan cerita pengalaman baik yang sudah didapatkan selama bekerja. Jangan lupa sertakan kontak terbaru Anda (nomor hp dan email) untuk menjaga hubungan baik.

Tingkatkan Performa Kerja dengan Team Work

Memang, load kerja akan terasa semakin ringan jika diselesaikan secara tim. Tapi ada beberapa hal yang tak boleh Anda hiraukan dalam teamwork, yakni kemampuan untuk bisa menyatukan isi kepala tiap individu di dalamnya. Itulah mengapa aroma persaingan unjuk kemampuan sering terjadi. Bisa fatal akibatnya, jika kebiasaan ini tak juga berubah. Nah, anggaplah ini sebagai tantangan unjuk profesionalitas Anda.
Sebenarnya yang perlu Anda dan anggota tim lakukan adalah berpikir objektif, sehingga tak ada yang memandang hasil kerja Anda dengan sebelah mata. Dengan begitu, potensi yang dimiliki masing-masing individu bisa terlihat jelas dan target yang telah disusun pun bisa sukses tercapai. Terbukti benar apa yang dikatakan Pat Riley, “Great teamwork is the only way we create the breakthroughs that define out careers.”

Promosi Dapat Jabatan Tinggi Kok Panik?

Naik jabatan tak selalu jadi kabar gembira. Buktinya banyak wanita kerap panik
dengan situasi itu, lho. Ini jalan keluarnya!
  • “Saya takut dibenci sesama rekan kerja” Bangun citra atasan yang berwibawa agar bawahan tetap menghormati Anda. Caranya? Bersikap adil, konsisten, dan jujur pada bawahan yang bisa melunturkan rasa iri mereka. Dengan begitu, Anda bisa membangun tim kerja yang solid!
  • “Usia saya lebih muda dari bawahan” Perlihatkan pada bawahan kalau usia tidak memengaruhi kualitas Anda sebagai atasan. Senjata Anda cuma percaya diri saja, kok. Hanya saja, jangan sering meminta saran pada bawahan saat bimbang mengambil keputusan, itu malah memerlihatkan kelemahan Anda sebagai atasan.
  • “Akankah perintah saya didengar?” Dengar baik-baik, Anda dituntut untuk tegas namun sopan dalam memberi perintah. Agar terhindar dari kesalahpahaman, meminta bawahan untuk menyebutkan kembali perintah Anda juga bisa dilakukan untuk memastikan pekerjaannya lancar