Senin, 29 April 2013

5 Kesalahan Ibu Dalam Mengelola Keuangan

Para pakar keuangan bilang, dalam situasi tertentu, kita semua membuat kesalahan dalam mengelola uang. Demikian pula para ibu. Kesalahan mengelola keuangan yang paling umum dilakukan para ibu adalah, mereka sering mengabaikan dana pensiun mereka. Kesalahan lainnya akan dijelaskan di bawah ini — beserta solusinya.

Memprioritaskan biaya kuliah anak
Banyak orangtua menginvestasikan seluruh tabungan mereka untuk pendidikan tinggi anak-anak. Pada saat yang sama, mereka harus membayar utang. Oleh karena itu, kebanyakan para ibu tidak menabung untuk masa pensiun karena harus membuat prioritas dari sumber keuangan yang terbatas. Namun, mereka lupa bahwa menabung untuk masa tua mereka lebih penting dibandingkan dengan pengeluaran yang hanya berfokus pada pendidikan anak-anak.

Para ahli keuangan merekomendasikan orangtua untuk mempertimbangkan masa depan mereka terlebih dahulu. Ini tidak akan membikin Anda egois. Perencanaan pensiun adalah sesuatu yang setiap orang harus pertimbangkan. Kedua, itu adalah cara Anda bisa melakukan sesuatu yang baik untuk seluruh keluarga.

Tidak terlibat dalam masalah keuangan
Kebanyakan ibu berpikir, tanggung jawab mereka adalah mengurus anak-anak. Meskipun itu benar, para ahli keuangan mengatakan bahwa ada banyak lagi yang harus dilakukan selain itu. Banyak ibu tidak peduli tentang ke mana larinya uang dan bagaimana mengelola keuangan pribadi mereka secara efektif. Jika mereka menunjukkan minat dalam keputusan keuangan pribadi, maka itu akan menjadi hal yang baik untuk semua anggota keluarga mereka.

Tidak memberikan uang saku untuk anak

Beberapa orang berpikir bahwa mereka dapat menabung banyak uang jika mereka menghindari memberikan uang tambahan untuk anak-anak. Namun, sebenarnya itu salah. Jika anak-anak tidak mendapatkan uang saku, mereka tidak akan mampu membangun kesadaran yang benar tentang bagaimana cara untuk menghabiskan uang itu dengan bijaksana.

Para pakar keuangan menyarankan para  ibu untuk memberikan anak-anak mereka cukup uang saku. Ini akan membantu mereka membayar barang yang mereka beli sendiri. Akhirnya, mereka akan mengembangkan kesadaran untuk mengelola keuangan pribadi dengan baik.

Mengorbankan gaji untuk jam kerja yang fleksibel
Para ibu yang memiliki anak-anak yang masih sangat kecil merasa perlu menyeimbangkan kehidupan kerja dan kehidupan keluarga mereka. Hal ini mengharuskan mereka untuk meminta kepada atasan mereka untuk jadwal kerja yang fleksibel di tempat kerja. Banyak ibu yang rela diturunkan gajinya hanya supaya mendapatkan jam kerja yang fleksibel. Namun, hal tersebut tidak dianjurkan.

Tidak menata rumah 
Sebuah rumah yang berantakan tidak hanya terlihat buruk, tapi juga dapat memengaruhi kondisi mental. Jika ibu tidak menata pakaian dan buku anak-anak mereka, hal tersebut justru dapat menambah biaya. Barang-barang tersebut  dapat cepat rusak, dan Anda perlu membeli pakaian dan buku yang baru.

Para pakar keuangan menyarankan para ibu untuk berbelanja buku dan pakaian anak-anak mereka di berbagai toko yang menawarkan diskon. Mereka dapat menghemat banyak uang dengan cara ini.

4 Kesalahan Besar Pengelolaan Uang yang Anda Lakukan

Tak semua orang bisa mengelola uang dengan baik. Banyak di antara kita yang tak punya tabungan, tak punya dana darurat, dan tenggelam dalam tumpukan utang. Kami bertanya pada pengusaha dan blogger finansial Fitz Villafuerte: apa kesalahan utama kita, dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya?


1. Kita memprioritaskan pengeluaran daripada simpanan sehingga tidak menyisakan apapun. 

"Setiap mereka mendapatkan gaji mereka, mereka biasanya membelanjakan terlebih dahulu, dan kalau ada sisanya, itulah yang akan mereka tabung," kata Fitz Villafuerte. "Pada umumnya, tidak ada yang tersisa pada akhir bulan."

Solusi: Balik prosesnya. Pertama pisahkan sebagian dari gaji Anda untuk menabung, kemudian silakan habiskan sisanya. Villafuerte juga merekomendasikan untuk minta HRD perusahaan Anda untuk membantu: "Kamu bisa mendebet tabungan Anda secara otomatis. Minta HRD Anda untuk mengirimkan sebagian dari gaji Anda ke rekening lain di bank penggajian (payroll) kantor Anda." Metode proaktif ini membuat menabung tidak begitu menyusahkan. "Dengan begitu Anda tidak merasa kalau Anda menabung," kata Villafuerte. "Kamu tidak merasa bersalah jika menghabiskan apa yang tersisa. Menabung terasa lebih ringan dan menguntungkan."

2. Kita berinvestasi sebelum membuat dana darurat. 

Villafuerte mengamati kalau kesalahan kedua yang sering dilakukan orang ketika mereka mendapatkan uang ekstra adalah berinvestasi sebelum mereka menyisihkan sebagian untuk dana darurat. "Mereka tidak menggunakannya terlebih dahulu untuk menyiapkan dana darurat," katanya. Dana darurat adalah fondasi dasar dari portfolio setiap orang, yang jumlahnya adalah: uang senilai enam kali biaya pengeluaran bulanan rumah tangga Anda, disimpan untuk kebutuhan darurat.

Solusi: Villafuerte merekomendasikan memiliki dana tersebut sebelum Anda menginvestasikan uang Anda. Bukannya dia tidak menganggap penting untuk membuat uang Anda bertambah, namun seperti masalah sebelumnya, masalah yang akan dihadapi ini adalah sesuatu yang merupakan prioritas. "Biaya rumah sakit, perbaikan mobil atau rumah yang mendadak tidak bisa Anda kesampingkan." Tanpa adanya dana darurat, kamu akan mencari utang atau mencairkan investasi Anda dengan segera.

3. Kita menghindari bursa saham. 

Villafuerte menganggap bursa saham disalahartikan banyak orang. "Ketika Anda berbicara mengenai bursa saham, orang berpikir mengenai perdagangan saham, dan mereka jadi ketakutan, karena mereka pikir itu seperti berjudi," jelasnya. "Itu alasan mengapa hal itu kurang diberdayakan sebagai kendaraan investasi."

Selalu ingat: Perdagangan saham hanya merupakan sebagian kecil dari bursa saham. "Terdapat juga investasi bursa saham, yang lebih berupa jangka panjang," papar Villafuerte. "Jika warga lebih terdidik mengenai investasi [mengenai membeli saham atau menahannya untuk lima sampai tujuh tahun] Anda akan melihat kalau Anda mendapatkan lebih banyak dibandingkan jika Anda hanya menaruh uang Anda di deposito berjangka." 

Namun Vilafuerte tidak mau memberikan nasihat mengenai bursa saham. Ia lebih memilih untuk mereferensikan brokernya: "Mereka menawarkan seminar gratis mengenai investasi bursa saham." Terdapat banyak masukan berkualitas di luar sana — namun Anda harus teliti mengenai hal itu.

4. Kita mendapatkan saran finansial dari orang yang salah. 

Villafuerte telah melihat ini terlalu sering — pengusaha baru yang bertanya kepada temannya untuk nasihat bisnis gratis dan kena batunya. "Kita suka mengambil jalan pintas," tambahnya. "Mereka tidak melihat segala hal dari segi bisnis; mereka tidak bertanya kepada seorang pengusaha, 'bagaimana Anda menjalankan bisnis Anda?' jadi hal itu meningkatkan resiko kegagalan mereka."

Selalu ingat: Ada alasannya mengapa informasi tertentu gratis dan mudah didapatkan, kata Villafuerte: "Karena hal itu bukanlah nasihat terbaik yang bisa Anda dapatkan." Informasi bisnis yang berkualitas lebih sulit didapatkan. Ia teringat pada teman-temannya yang ingin berbisnis laundry dan meminta nasihatnya. 

"Aku mengatakan kepadanya mengenai seminar operasi toko laundry di Nagoskwela: 'Kenapa kamu tidak hadir disana? Kamu akan mendapatkan nasihat dari orang-orang yang mengetahui bisnis itu.'" Temannya itu tidak menanggapi ide tersebut. 

"Untungnya bisnisnya tidak hancur, namun memerlukan tiga tahun sebelum bisnis itu stabil." Dibandingkan dengan temannya yang lain yang menghadiri seminar laundry itu. "Ia menghadiri seminar toko laundry itu -- tokonya baru dibuka baru tiga bulan, namun sudah stabil," kenang Villafuerte. "Dari situ Anda dapat melihat perbedaannya: meminta nasihat mengenai uang, bisnis, atau investasi, dari orang yang cuma Anda kenal, dibandingkan mendapatkannya dari orang yang memang ahli di bidang itu."

Mampukah Aku Membesarkan Bayi?

Bahwa bayi merupakan makhluk mungil yang lucu, tidak ada yang membantah. Tetapi mungil-mungil begitu, mereka cukup menelan banyak biaya. 

Jangan panik. Berikut ini strategi keuangan bagi para orangtua yang sedang menantikan kelahiran anak.

Kurangi utang
Mengatur utang harus menjadi prioritas. Sebagai orangtua baru, Anda perlu memberi ruang untuk biaya tak terduga dan jika tidak mengurangi utang sekarang, hal itu bisa menjadi jurang bahaya. Jika Anda butuh bantuan, kunjungilah penasihat kredit lokal.

Jangan langsung pindah
Anda tidak harus langsung mencari tempat yang lebih besar. Salah satu kesalahpahaman terbesar orangtua baru adalah bahwa Anda membutuhkan kamar terpisah untuk si bayi. Padahal bayi dapat tidur dengan aman dan nyaman di boks bayi selama 3-6 bulan pertama.

Menabung, menabung, menabung
Menabung amatlah penting. Sisihkan berapa pun yang Anda sanggup setiap pekan atau bulan, untuk membantu Anda setidaknya selama cuti hamil.

Tinjau ulang asuransi kesehatan
Tinjau ulang polis asuransi Anda untuk melihat apakah melahirkan termasuk di polis Anda. Berbicaralah dengan pihak HRD setidaknya enam bulan sebelum hari perkiraan kelahiran — untuk mencari tahu berapa banyak gaji Anda ketika cuti hamil.

Rayakan!
Jangan lupa selenggarakan syukuran bayi yang meriah. Syukuran bisa jadi cara tepat untuk mendapatkan perlengkapan bayi mahal (dalam bentuk kado dari orang lain). Anda dapat memasukkan di daftar hadiah pompa ASI atau kereta dorong yang bagus, dengan begitu Anda tidak harus menanggung sendiri biayanya," kata Karen Paperno, pemilik butik bayi Boing Boing di Brooklyn.

Meski memiliki bayi mungkin sebuah tantangan finansial, berita baiknya adalah setidaknya Anda memiliki masa sembilan bulan untuk persiapan.

Cara Tepat Minta Naik Gaji

Jika Anda merasa perusahaaan tempat Anda bekerja belum memberikan apresiasi yang cukup terhadap kinerja, meminta kenaikan gaji bukanlah hal yang salah. Namun ada sopan santunnya. Agar tak salah melangkah, coba ikuti kiat-kiat berikut.

Mencari tahu peraturan perusahaan
Yang paling penting dilakukan pertama kali adalah mencari tahu peraturan perusahaan. Kapan waktu perusahaan menaikkan gaji karyawan? Parameter apa yang digunakan untuk menaikkan gaji karyawan? 

Membandingkan gajiSetelah mengenal peraturan perusahaan, yang harus Anda lakukan adalah melakukan perbandingan gaji dengan orang lain yang memiliki tanggung jawab serta jabatan yang sama dengan Anda dari perusahaan lain. Dengan ini, Anda dapat menemukan rentang gaji yang tepat untuk kemudian diajukan kepada atasan.

Daftar keberhasilan
Anda harus memiliki alasan yang kuat saat meminta kenaikan gaji. Untuk itu, susunlah daftar keberhasilan dan pencapaian Anda dalam kerja. Rangkumlah hal tersebut dalam sebuah dokumentasi yang rapi, jelas serta menarik. Sehingga atasan juga mengetahui alasan jelas untuk menaikkan gaji Anda.

Atur pertemuan
Setelah semua persiapan matang, aturlah jadwal pertemuan dengan atasan. Cari waktu yang tepat. Jangan sampai Anda mengatur jadwal saat pekerjaan tengah banyak, atau perusahaan diguncang masalah. Meminta gaji di saat suasana hati atasan buruk hanya akan membuat Anda tertimpa masalah.

Langsung pada pokok masalahSaat pertemuan, utarakan maksud Anda dengan jelas, jangan bertele-tele karena malah bisa menimbulkan makna yang bias. Komunikasikan secara profesional namun santai. Jangan lupa juga untuk menyebutkan nominal jelas kenaikan gaji yang Anda minta. Hal ini dapat berupa persentase ataupun jumlah dalam rupiah.

Jangan mengancam
Meminta kenaikan gaji tak perlu dengan cara mengintimidasi. Misalnya menyombongkan diri bahwa Anda mampu diterima di perusahaan lain dengan gaji yang lebih besar. Ini malah hanya membuat Anda terlihat buruk di hadapan atasan.

Yang Harus Diperhatikan Sebelum Berpacaran dengan Teman Kantor

Tak bisa dipungkiri, sebagian besar waktu dalam kehidupan orang dewasa dihabiskan di tempat kerja. Dalam sehari, kita melewatkan delapan jam, bahkan lebih, berinteraksi dengan para kolega. Tak heran jika akhirnya tumbuh benih-benih cinta antara Anda dengan salah satu rekan kerja.

Namun hati-hati, hubungan asmara dengan teman satu kantor adalah salah satu hubungan yang paling berisiko. Selain berpotensi menyalahi aturan kantor, Anda juga akan jadi sasaran empuk para penggosip. Belum lagi jika hubungan ternyata berakhir di tengah jalan dan Anda tetap harus bertemu si dia setiap hari di tempat kerja.

Agar terhindar dari hal-hal di atas, ada baiknya perhatikan beberapa poin berikut ini sebelum menyatakan cinta pada pria di kubikel sebelah.

1. Ketahui aturan kantor
Beberapa perusahaan melarang pernikahan sesama karyawannya. Berpacaran mungkin masih dibolehkan, namun ada baiknya Anda mengecek ulang kebijakan perusahaan. Ketahui apa sanksi yang akan dikenakan bagi sesama karyawan yang menjalin hubungan. Jika risikonya adalah dipecat, pikir ulang: apakah pria ini lebih penting dari pekerjaan Anda?

2. Hanya untuk hubungan serius
Jika ketertarikan Anda pada rekan kerja hanya sebatas fisik atau nafsu belaka, lebih baik lupakan saja. Hubungan seperti itu bisa didapat dengan banyak pria di tempat lain, tak perlu cari di kantor. Sedikit flirting tak ada salahnya, tapi siapkah Anda menanggung risiko jadi bahan gunjingan atau menyalahi aturan kantor hanya karena nafsu sesaat?

3. Hindari bermesraan di kantor
Meskipun teman-teman kerja sudah mengetahui hubungan Anda, bukan berarti Anda diizinkan bermesraan di kantor. Jika Anda nekat mojok berduaan di ruang fotokopi dengan si dia, pikir baik-baik risikonya saat ada teman kerja (atau bos! Atau kamera CCTV) yang menangkap basah.

4. Jangan mengirim pesan pribadi lewat email
Sampaikan surat cinta dan pesan-pesan mesra Anda lewat SMS, BBM, atau telepon. Hindari email kantor karena selain bisa terlacak oleh IT, Anda juga pasti akan malu jika email mesra tersebut tak sengaja terkirim ke rekan kerja, atasan, atau klien.

5. Beri tahu yang lain atau jangan?
Ini keputusan yang harus disepakati oleh Anda dan pasangan. Namun untuk menghindari jadi topik gunjingan, sebaiknya akui saja secara terbuka bahwa Anda berdua memang berpacaran. 

6. Beri tahu atasan
Jika hubungan sudah mulai serius, beri tahu atasan dan pihak HRD mengenai hubungan Anda, terutama jika Anda dan pasangan menempati divisi yang berbeda yang dapat menyebabkan konflik kepentingan.

7. Jangan bawa-bawa masalah pribadi
Dari jam 9 hingga jam 17.00, Anda dan pasangan adalah rekan kerja. Lupakan pertengkaran yang terjadi semalam, bersikaplah profesional selama di kantor. Silakan kembali lanjutkan bertengkar setelah Anda berdua meninggalkan tempat kerja.

8. Luangkan waktu untuk menjauh dari pasangan
Anda menghabiskan waktu dengan si dia selama di kantor dan sepulang kantor. Kemudian kembali berkencan saat akhir pekan. Frekuensi bertemu yang terlalu tinggi bisa menyebabkan bosan dan memicu timbulnya konflik yang sebetulnya sepele. Sesekali luangkan waktu di akhir pekan untuk Anda menyepi atau berkumpul bersama teman-teman tanpa si dia.

9. Siapkan mental jika hubungan harus berakhir
Putus cinta dengan teman kerja lebih sulit dari putus cinta biasa. Setelah putus, Anda tetap harus bertemu mantan setiap hari, bahkan bekerja bersama dengannya dan berinteraksi seperti biasa. Tak ada kesempatan untuk menjauhkan diri dan mencoba melupakan. Makin sulit lagi jika kemudian sang mantan punya kekasih baru. Mau tak mau Anda akan mendengar cerita tentang hubungan asmaranya dari rekan-rekan kerja, atau bahkan bertemu dengan kekasih barunya saat ia berkunjung ke kantor. Jangan sampai terpaksa pindah kerja hanya gara-gara seorang pria.

Tetap Konsentrasi Kerja Setelah Putus Cinta

Izin sakit atau bolos kantor memang sangat menggoda bagi yang sedang sedih karena putus cinta. Tak jarang saya mendengar rekan kerja absen (dengan izin sakit) karena sedang hancur akibat putus cinta. Tapi mau berapa lama hal tersebut akan berlangsung? Sehari, dua hari, atau bahkan sampai satu minggu? 

Kehidupan percintaan Anda boleh sedang terpuruk, tapi membolos kerja karena putus cinta hanya akan membuat kehilangan pekerjaan. Lupakanlah sejenak kisah pahit percintaan dan bangkit kembali. Hidup harus terus berjalan. 

Perhatikan penampilan

Datang dengan penampilan lusuh dan muka kusut bukan strategi terbaik Anda jika ingin membangkitkan suasana hati. Luangkan waktu untuk memilih pakaian supaya hati lebih ceria. Jika perlu, pergilah ke salon sebelum berangkat ke kantor untuk membuat Anda lebih percaya diri. Kepercayaan diri yang meningkat bisa membuat perasaan lebih baik. Pujian dari rekan sekerja tentang penampilan Anda juga bisa bisa membuat hari semakin ceria.

Musik
Susun daftar lagu yang bisa memberikan semangat — bukan membuat semakin sendu. Buang lagu-lagu patah hati dari playlist dan gantikan dengan nada-nada semangat dari penyanyi favorit. Putar sejak berangkat kerja hingga sampai di kantor. Jika memungkinkan, tak ada salahnya memutar lagu-lagu penyemangat sambil bekerja. Tapi, jangan lupa kenakan earphone. 

Simpan benda-benda Kenangan 
Apapun yang mengingatkan Anda pada si dia, jangan dibawa ke tempat kerja. Jika ada foto atau benda yang mengingatkan si dia di meja kerja Anda, sebaiknya simpan dulu. Fokus pada pekerjaan dan hindari hal-hal yang bisa menganggu konsentrasi serta menarik perhatian Anda kembali pada si dia.

Stop memantau
Anda mungkin selalu terkoneksi ke Internet di tempat kerja, tapi bukan berarti Anda terus memantau pergerakannya di Twitter atau Facebook. Hindari jejaring sosial ini sementara jika Anda merasa belum bisa mengatasi perasaan. Mengetahui dia sedang bersama siapa, melakukan apa, atau berada di mana hanya akan membuat perasaan Anda campur aduk dan menyurutkan suasana bekerja. Tak tertutup kemungkinan Anda bisa menitikkan air mata atau malah menangis tersedu-sedu di meja kerja jika melihat dia ternyata bahagia.

Jangan menghubungi
Tinggalkan drama putus cinta ini di rumah. Kantor adalah tempat Anda fokus pada pekerjaan. Anda seorang profesional dan sudah dewasa, Anda tentu bisa melakukan ini. Jangan hubungi mantan kekasih di jam kerja. Walau pembicaraan bisa berlangsung baik-baik, tapi paling tidak setengah jam sampai dua jam ke depan Anda akan lebih banyak memikirkan pembicaraan dengan sang mantan ketimbang konsentrasi pada pekerjaan.  

Tutup mulut 
Tak perlu curhat sana-sini kepada rekan kerja kalau Anda putus dari sang kekasih. Sebisa mungkin hindari subjek ini untuk mengontrol emosi Anda. Jika tidak pandai menjaga perasaannya, Anda bisa berakhir menangis tersedu-sedu atau kehilangan konsetrasi akibat sesi curhat ini. Jika ada yang bertanya, jawab saja dengan singkat lalu alihkan ke pembicaraan lain. Jika sahabat Anda adalah teman kerja, ceritakan kisah sedih Anda setelah jam kerja di tempat yang lebih pribadi. Anda kan tidak mau digolongkan sebagai orang yang tidak bisa memilah antara kepentingan pribadi dan profesional di tempat kerja. 

Makan
Yap, makan merupakan elemen sangat penting dalam keadaan ini. Makanan yang bergizi bisa memberikan Anda energi dan semangat lebih dalam menyelesaikan pekerjaan. Minum air yang cukup juga bisa membantu Anda menjaga konsentrasi bekerja. Tak ada salahnya meninggalkan diet sementara dan memilih makanan yang menyenangkan hati. Salah satu makanan favorit yang dipercaya bisa meningkatkan hormon yang membuat suasana hati lebih baik adalah cokelat. 

Istirahat 
Jangan memaksakan diri, kondisi fisik Anda mungkin sedang tidak prima karena kurang tidur dan stres. Usahakan ambil istirahat singkat 5-10 menit seperlunya. Pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka menyegarkan diri atau menikmati kudapan favorit Anda di pantry. Lakukan sambil mengobrol ringan dengan rekan kerja untuk meningkatkan mood. Jika Anda masih sering menangis di toilet, jangan lupa membawa tisue dan obat iritasi mata untuk mengindari mata bengkak saat kembali ke kantor. 

Jangan membuat keputusan penting
Anda sedang dalam keadaan emosional. Sebisa mungkin hindari membuat keputusan penting yang mempengaruhi hidup Anda. Tunggu beberapa hari setelah emosi Anda mereda dan bisa berpikir jernih. Jangan membuat keputusan yang bisa disesali hanya karena sedang dalam keadaan emosi. Fokus pada pekerjaan namun jangan terlalu paksakan diri mengerjakan hal-hal yang berat. Selesaikan sedikit-sedikit pekerjaan Anda sehingga beban pikiran tidak semakin menumpuk. 

Bersenang-senang 

Tak ada salahnya menyempatkan diri bersenang-senang sepulangnya dari kantor. Lakukan apa saja yang bisa membuat Anda lebih positif dan bersemangat. Berburu diskon, minum kopi di kafe yang nyaman, menonton bioskop, karaoke, ke salon bersama sahabat atau kegiatan apapun yang bisa mengalihkan perhatian atau membuat Anda bisa bertemu dengan orang-orang yang menyenangkan. Terimalah fakta kalau hubungan Anda sudah berakhir dan hidup Anda harus terus berjalan.

Cara Cepat Menghilangkan Stres di Kantor

Beban kerja, kesibukan atau seabrek masalah di kantor tak jarang membuat kita dilanda stres. Namun semua itu bisa diatasi, asal tahu caranya.

Jangan sampai stres yang melanda justru membuat kinerja Anda menurun. Ada beberapa cara untuk menghilangkan stres yang dirasakan di kantor. Ini dia!

1. Tarik nafas panjang
Cara ini adalah cara paling mudah untuk menenangkan diri. Telah banyak penelitian yang membuktikan, menarik nafas panjang dapat membuat aliran darah serta oksigen di otak kembali teratur. Sehingga saat menarik nafas panjang, seseorang akan merasakan kenyamanan dan rasa rileks. Berhentilah sejenak dari pekerjaan, lalu tariklah nafas panjang selama 5-10 menit. Anda akan merasa lebih tenang, dan stres yang melanda akan mereda.

2. Bergerak
Beranjaklah dari kursi Anda, lalu berjalan-jalanlah sejenak. Jika memungkinkan, keluarlah dari gedung kantor sesaat untuk menikmati terpaan angin dan sinar matahari. Bergerak akan membantu otot-otot Anda yang kaku menjadi lebih santai dan rileks. Hal itu juga bisa membantu menghilangkan stres.

3. Tertawa
Tertawa bisa merangsang hormon endorfin atau lebih dikenal dengan hormon "bahagia". Dengan tertawa, segala beban Anda akan terasa lebih ringan. Melihat video lucu, membaca buku humor atau bersenda gurau sesaat dengan rekan kerja dapat menjadi pilihan Anda.

4. Gunakan sandal jepit
Ini terkesan sederhana, namun dengan sedikit bergaya santai, Anda akan merasa lebih tenang. Tak perlu memakai sandal jepit dari rumah, cukup ganti sepatu Anda dengan sandal yang telah Anda sediakan di kantor. Anda akan merasa lebih rileks.

5. Ganti suasana
Jika memungkinkan, coba minta izin dengan atasan Anda untuk bekerja dari tempat lain. Misalnya kedai kopi yang nyaman. Suasana yang berbeda akan membuat pikiran Anda lebih terbuka.

Mereka yang Perlu Didekati di Kantor

Tak hanya sekadar bekerja keras, sukses di kantor juga bisa didukung dengan mengenal orang yang tepat. Nah, tak ada salahnya mencoba lebih akrab dengan lima orang ini. 

Pekerjaan di kantor saling berhubungan satu sama lain. Suatu saat Anda pasti membutuhkan bantuan atau dukungan orang lain. Nah, agar tak dicap berteman hanya karena lagi butuh, sebaiknya akrabkan diri dengan lima orang ini mulai sekarang. Tak ada salahnya mengobrol lebih lama dengan mereka jika berpapasan di kantor atau bertemu saat makan siang. 

Sekretaris kantor atau asisten bos 
Dia adalah orang yang paling mengenal atasan Anda. Apa yang disukai si bos, bagaimana suasana hatinya, sampai jadwal kegiatannya. Mengenali sekretaris akan membantu Anda bila perlu jadwal meeting dadakan — serta mengetahui saat terbaik untuk menemui si bos.

Divisi SDM dan bagian umum
Berteman baik dengan salah satu anggota divisi SDM dan bagian umum merupakan investasi yang baik. Banyak hal yang berhubungan dengan operasional kantor bermula di sini. Belum lagi kabar-kabar terbaru seputar bonus, libur, gaji, dan masih banyak lagi. Bisa saja Anda mendapat prioritas khusus untuk permintaan Anda mulai dari permintaan alat tulis baru sampai pemesanan mobil operasional kantor. Usahakan membina hubungan yang baik bukan hanya sekadar hubungan ketika sedang butuh saja.

Office boy dan kurir 

Tak bisa diingkari, hampir setiap hari Anda membutuhkan bantuan mereka, mulai dari fotokopi sampai memesan makan siang. Bahkan bisa saja untuk kepentingan pribadi. Ingin bantuan-bantuan dari office boy dan kurir tetap berjalan lancar, usahakan untuk selalu berbicara dengan nada ramah kepada mereka. 

Sesekali tak ada salahnya mentraktir mereka satu porsi makanan yang Anda pesan atau memberikan tip. Dari sekian banyak orang di kantor yang membutuhkan bantuan office boy dan kurir kantor, tentu Anda juga harus memenangkan perhatian mereka demi kenyamanan kerja sehari-hari. Tentu Anda tak mau permintaan fotokopi Anda disisihkan sementara ia lebih mendahulukan membeli siomay pesanan teman Anda yang sering bersikap manis.

Tim IT 

Tak ada ruginya akrab dengan tim IT kantor. Bayangkan berapa permintaan yang harus ia terima setiap hari dan Anda adalah salah satunya. Dengan hubungan pertemanan yang dekat, bisa jadi ia mau sedikit mempercepat permintaan Anda dibanding beberapa teman lain yang sering menyepelekan mereka. Jangan lupa selalu ucapkan terima kasih secara pribadi dan tak ada salahnya mengajak mereka bergabung untuk nongkrong selepas pulang kantor. Selain mendapat teman baru, banyak ilmu yang bisa dipelajari dari mereka. 

Si biang gosip 

Si biang gosip bisa jadi siapa saja. Orang ini selalu tahu perkembangan gosip seputar kantor (tentu umumnya tentang hal pribadi). Jangan bermusuhan dengan orang ini kecuali Anda siap jadi bulan-bulanan. Tak ada salahnya berteman akrab dengan si biang gosip. Selain mendapat gosip terbaru, Anda juga bisa mempelajari perilaku apa yang disukai dan tidak disukai mayoritas penghuni kantor. Tapi, jangan terlibat ikut bergosip, cukup jadi pendengar yang baik saja.

15 Langkah Menjadi Pemimpin yang Baik

Kepemimpinan adalah sesuatu yang dapat dipelajari sehingga dapat dilaksanakan spontan dan otomatis sepanjang waktu. Para pemimpin, misalnya, dapat segera membuat beberapa keputusan penting mengenai sebuah masalah, sementara orang lain masih dalam tahap menganalisis masalah.

Banyak orang bertanya-tanya bagaimana caranya para pemimpin bisa mengetahui caranya membuat keputusan terbaik, dalam kondisi di bawah tekanan?

Proses pengambilan keputusan terkadang didasari oleh pengalaman panjang menghadapi beragam situasi yang berbeda-beda. Selain itu, proses ini juga dipengaruhi tipe kepribadian, serta kegagalan yang tidak terprediksi. Proses ini adalah kemampuan memahami dan mengenali dampak dan akibat dari sebuah situasi, baik yang terjadi pertama kali maupun berulang.

Para pemimpin yang sukses memang memiliki naluri mengambil keputusan. Karena mereka telah berulang kali melakukannya, mereka menjadi kebal terhadap tekanan dan amat intuitif dalam proses pengambilan keputusan yang paling penting dan strategis. Inilah mengapa para eksekutif senior sering bilang, mereka mengandalkan “firasat” dalam mengambil keputusan sulit dalam waktu cepat.

Bila Anda berminat mengembangkan karier, inilah 15 hal yang harus Anda lakukan secara otomatis, setiap hari:

1. Membuat orang lain nyaman untuk terus terang
Kita sering melihat pemimpin yang terasa “seram” karena titel dan kekuasaan mereka. Nah, pemimpin yang sukses mampu mengalihkan perhatian terhadap diri mereka, dan mendorong orang lain untuk menyuarakan pendapat. Mereka jagoan dalam membuat orang lain nyaman untuk terus terang dan berbagi pandangan. Para pemimpin sukses justru mampu menciptakan suasana yang ramah dan akrab.

2. Mengambil keputusan
Pemimpin sukses adalah pengambil keputusan yang ahli. Mereka bisa melakukannya dengan memfasilitasi dialog, agar para kolega dapat meraih kesimpulan strategis, atau mereka bisa melakukannya sendiri. Mereka fokus “membuat sesuatu terwujud” sepanjang waktu — sebuah pengambilan keputusan yang menyuburkan kemajuan perusahaan. Para pemimpin sukses tidak membuang-buang waktu di masalah yang mengganggu momentum. Mereka tahu caranya mengambil 30 keputusan dalam 30 menit.

3. Komunikasikan target
Pemimpin sukses juga ahli komunikasi, dan ini sungguh terasa ketika mereka sedang berbicara mengenai “target kerja”. Mereka mengingatkan kolega mereka tentang nilai-nilai perusahaan dan target — memastikan visi mereka benar-benar dapat dipahami dan diterjemahkan dalam langkah nyata.

Saya pernah punya bos yang sering mengomunikasikan harapan dia terhadap bawahannya. Dengan begitu, kami jadi bisa fokus dan tetap berjalan sesuai jalur. Prosedur sederhana yang dia lakukan — yakni menyampaikan harapan — terbukti meningkatkan kinerja kami dan membantu kami mengetahui siapa saja di antara kawan-kawan yang tidak dapat memenuhi standar.

4. Menantang orang untuk berpikir
Pemimpin sukses memahami kemampuan serta kelemahan kolega mereka. Mereka menantang kolega untuk berpikir, dan membantu mereka untuk lebih mengembangkan kemampuan. Jenis pemimpin seperti ini amat piawai dalam mendorong perkembangan pegawai, sehingga orang tidak mudah terlena serta terus tumbuh.

Jika Anda tidak berpikir, Anda berarti tidak belajar hal yang baru. Jika Anda tidak belajar, berarti Anda tidak berkembang — dan lama-lama Anda akan jadi tidak penting di pekerjaan.

5. Dapat diandalkan
Pemimpin sukses membiarkan dirinya diatur oleh kolega. Perhatikan: diatur, bukan dikendalikan. Pemimpin membuktikan diri dapat diandalkan sehingga para bawahan jadi yakin bahwa mereka akan dibantu ketika dalam kesulitan.

Dengan membimbing dan mendukung pegawai, sikap dapat diandalkan juga menunjukkan bahwa bos tidak cuma peduli dengan kariernya, tapi juga karier pegawai.

6. Memberi contoh
Memberi contoh terdengar gampang, tapi kenyataannya banyak pemimpin yang gagal di hal yang satu ini. Nah, pemimpin sukses memberi dan melaksanakan contoh yang mereka berikan. Mereka tahu bahwa mereka diamati oleh bawahan.

7. Mengukur dan menghargai kinerja
Pemimpin hebat selalu punya “denyut” terhadap kinerja bisnis dan orang-orang yang bekerja keras. Mereka tidak hanya memperhatikan angka-angka, tapi juga secara aktif menghargai kerja keras orang — apa pun hasil akhirnya. Pemimpin sukses tidak pernah sebelah mata memandang pegawai yang bekerja keras “karena memang sudah seharusnya”.

8. Senantiasa memberi masukan

Pemimpin sukses selalu memberi masukan kepada bawahan dan juga mau menerima masukan. Caranya? Dengan menciptakan suasana kerja yang penuh rasa percaya. Mereka sendiri sudah memahami betapa pentingnya masukan, sejak awal karier mereka dulu.

9. Bongkar-pasang tim dengan benar

Para pemimpin hebat tahu benar kemampuan dan keahlian bawahan. Sehingga, mereka sangat cermat dalam menentukan “formasi pemain”. Mereka mengetahui pegawai mana yang harus ditugaskan untuk mengatasi situasi tertentu.

10. Bertanya dan mencari nasihat
Pemimpin sukses melemparkan pertanyaan dan mencari nasihat setiap waktu. Dari luar, mereka sepertinya tahu segalanya. Tetapi dari dalam, mereka sebenarnya haus pengetahuan dan selalu mencari cara mempelajari hal baru karena mereka ingin meningkatkan kemampuan mereka dengan nasihat orang lain.

11. Mengatasi masalah, tanpa menunda
Pemimpin sukses segera mengatasi masalah langsung ke akarnya. Mereka tidak menunda-nunda masalah. Kalau ada masalah, mereka juga tidak kabur. Mereka tahu bahwa orang bisa maju bila melakukan hal yang orang lain tidak suka.

12. Energi dan perilaku positif

Pemimpin sukses menciptakan budaya kerja yang positif sehingga para bawahan termotivasi bekerja. Mereka disukai dan dihargai. Mereka tidak mau momentum terganggu oleh kegagalan.

13. Menjadi guru
Banyak pegawai mengeluh, bos mereka tidak mau lagi mengajari mereka. Tetapi pemimpin sukses tidak pernah berhenti mengajari bawahannya, sebab mereka sendiri juga haus pengetahuan. Pemimpin sukses akan meluangkan waktu untuk membimbing kolega mereka serta mendukung pegawai yang memang terbukti mampu untuk maju.

14. Memperkokoh hubungan
Pemimpin yang sukses tidak berfokus mempertahankan “kerajaannya” — justru sebaliknya, mereka mengembangkan wilayah dengan memperkokoh hubungan yang saling menguntungkan. Pemimpin sukses berbagi hasil kesuksesan untuk menciptakan momentum dengan mereka yang ada di sekeliling.

15. Menikmati tanggung jawab

Pemimpin sukses memang menyukai jadi pemimpin. Bukan karena kekuasaan yang didapat, tapi karena dampak bermanfaat yang bisa mereka ciptakan. Bila Anda sudah meraih posisi senior, ini berarti Anda harus melayani orang lain dan Anda baru bisa melakukannya bila benar-benar menyukai pekerjaan.

Pada akhirnya, pemimpin sukses akan mampu mempertahankan keberhasilan karena 15 hal yang dibahas di atas dapat membantu mereka meningkatkan nilai organisasi, dan di saat yang bersamaan mengurangi risiko.

4 Kesalahan Dalam Wawancara Kerja

Wawancara kerja merupakan tahapan yang paling penting dalam mencari pekerjaan. Satu kesalahan fatal saja bisa membuat Anda batal mendapatkan pekerjaan impian. Ini beberapa kesalahan yang harus dihindari.

1. Panik dan memberikan jawaban terbata-bata

Inilah alasan Anda harus melakukan persiapan yang matang sebelum wawancara kerja. Jika perlu lakukan simulasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan keluar dalam wawancara, sehingga Anda tak grogi. Satu hal lagi kiat untuk menghindari kepanikan dan jawaban terbata-bata adalah kejujuran. Jika yang Anda ungkapkan adalah sebuah kejujuran, pasti akan mudah mengutarakannya. Jangan sampai Anda dianggap tidak menguasai topik karena kegugupan Anda.

2. Hindari topik sensitif

Sering kali pihak pewawancara melakukan obrolan santai untuk membuat suasana tak terlalu kaku. Untuk hal ini, lebih baik hindari topik-topik yang sensitif seperti politik, dan SARA. Bisa jadi pihak yang Anda sudutkan dalam topik obrolan tersebut memiliki hubungan dekat dengan si pewawancara — sehingga berpengaruh terhadap penilaiannya. Lebih baik pilih topik yang ringan juga netral.

3. Hindari bergosip


Hobi bergosip bisa menjadi alasan Anda ditolak dari pekerjaan impian. Jadi jangan pernah mengajak orang yang mewawancara Anda untuk bergosip.

4. Sok tahu

Jika di saat wawancara saja Anda sudah dinilai sok tahu dan tidak mau mendengarkan orang lain, jangan berharap Anda bisa diterima kerja. Perusahaan umumnya menginginkan orang-orang yang bisa bekerja dalam sebuah tim. Bukan orang sok pintar yang individualis. Jadi jangan pernah bersikap sok tahu.

Dilema Karier: Uang, Posisi atau Fleksibilitas


Banyak orang yang menyatakan "Keep doing what you love". Sebenarnya sejauh mana orang melakukan hal itu. Apalagi kalau itu berhubungan dengan pekerjaan sehingga kerap membuat orang berada dalam dilema.

Saat ini bisa jadi Anda sedang menikmati pekerjaan Anda karena sesuai dengan minat Anda dan merasa nyaman. Tapi, pada saat itu pula ada tawaran yang sangat menarik dengan gaji jauh lebih besar. Anda tertarik dan ingin mencoba namun takut karena pekerjaan ini berbeda dengan bidang kerja Anda sekarang.

Alexander Sriewijono, The Founder of Daily Meaning memberikan masukan bagi Anda yang mungkin bingung mengambil keputusan:

1. Pahami dulu istilah "Comfort Zone". Perasaan nyaman memang bisa membuat orang menjadi lebih tidak dinamis, namun bisa juga membuat orang dapat berbuat lebih nyaman.

Pekerjaan bukan hanya dinilai dari seberapa senang Anda melakukannya dan berapa banyak rewardyang didapat, tetapi juga pertanyakan seberapa berkembang kita di pekerjaan tersebut.

2. Pertanyakan apa yang penting untuk Anda. Setiap orang punya kebutuhan yang berbeda. Ada yang menargetkan posisi tinggi, ada yang menargetkan gaji sebesar-besarnya, ada yang menargetkan fleksibilitas waktu kerja, ada yang menargetkan ruang kreativitas dalam bekerja, dan lain-lain.

Apa yang Anda pentingkan saat ini? Selain berbeda, hal yang dianggap penting oleh seseorang juga bisa berubah seiring berjalannya waktu. Bisa saja awalnya lebih mementingkan pengalaman kerja yang mengembangkan diri semaksimal mungkin, kemudian berubah menjadi uang karena dalam waktu dekat harus menikah atau sekolah lagi. Sah-sah saja.

Pemahaman di belakang keputusan dan tindakan akan menguatkan langkah yang akan diambil.

Tentukan Gaji Sendiri Saat Melamar Kerja

Ketika melamar kerja, kandidat karyawan akan menghadapi sesi wawancara. Ini bagian yang sangat menentukan, apakah bisa diterima atau tidak setelah mengetahui standar kualifikasinya. Negosiasi gaji ada pada sesi ini. Apa yang mesti dilakukan? 

“Dalam proses wawancara, perusahaan akan mencari orang paling tepat atau paling mendekati sesuai ‘kebutuhan’ perusahaan. Seseorang diterima atau tidak bukan karena bodoh atau tidak bodoh, mampu atau tidak mampu. Paling utama adalah kandidat tersebut tepat atau tidak dengan kebutuhan perusahaan,” kata Ami Siamsidar, Konsultan Psikologi Senior pada Dr Sarlito & Co. Bisa jadi, ada kandidat sangat cerdas atau memiliki kemampuan lebih, tapi justru tidak diterima lantaran melebihi kualifikasi perusahaan. 

Permintaan besarnya gaji juga menjadi pertimbangan apakah kandidat ini tepat atau tidak. “Sebab selain disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, penerimaan tenaga kerja juga disesuaikan dengan kemampuan perusahaan,” kata Ami.

Pembicaraan besaran gaji biasanya dilakukan di akhir wawancara. “Di sini biasanya perusahaan akan menanyakan gaji yang diminta kandidat. Tapi bisa juga luput dari pertanyaan. Atau, justru itu trik untuk tidak ditanyakan akibat saking tertariknya atau sebaliknya, tidak tertarik pada kandidat,” jelasnya. 

Perihal gaji ini, kandidat boleh saja menanyakan langsung mengenai plafon perusahaan, kira-kira berapa imbalan yang akan diterimanya jika sudah bekerja. “Dengan bahasa standar, pertanyaan tersebut bukan sesuatu yang mengejutkan bagi pewawancara. Jadi wajar saja menanyakan standardisasi gaji perusahaan,” katanya.

Justru dengan bertanya demikian, kandidat akan mudah mempertimbangkan nilai gaji yang diinginkan. Idealnya, lanjut Ami, seorang kandidat (berpengalaman kerja) telah memiliki standardisasi gaji. Semua dipertimbangkan sesuai kemampuan kerja dan referensi yang dimiliki, hingga bisa menentukan berapa minimal gaji yang seharusnya didapat. 

“Kita harus punya kisaran gaji kira-kira berapa, dan bermainlah dalam kisaran tersebut. Jangan berspekulasi dan mencoba-coba menyampaikan permintaan gaji di atas atau di bawah kisaran,” ujar psikolog yang juga aktivis LSM ini.

Menurut Ami, menentukan standar gaji bagi diri sendiri adalah lebih realistis dibanding berspekulasi atau bermain-main dengan nilai. Ukur besarnya gaji yang diminta sesuai kemampuan kerja. Jangan sembarang menetapkan nilai, tapi sampaikan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pribadi: kemampuan kerja,  referensinya bagaimana, dengan memperbandingkan dari sejumlah informasi. “Itu jauh lebih mudah diterima,” tandasnya.

Kembali lagi, yang paling aman adalah menanyakan bujet yang ditawarkan untuk jabatan yang dilamar. “Di situ kita bisa melihat apakah ancer-ancer yang sudah kita persiapkan jauh di bawah standar atau di atas standar. Jadi kita bisa tahu peluangnya,” jelas Ami.

Dalam menyampaikan gaji sesuai keinginan, kita juga harus mempertimbangkan kebutuhan kita untuk transportasi dan uang makan. Berapa jumlah yang dibutuhkan di luar gaji pokok?

Untuk itu, Ami menuturkan, saat ada panggilan wawancara, segera perhitungkan ongkos transportasi dan makan. Jangan sampai salah hitung hingga belakangan baru kaget gajinya terlalu kecil, lalu baru sebulan memilih mundur. 

“Itu tidak fair, karena perusahaan mencari tenaga dengan harapan bisa mendapatkan tenaga kerja jangka panjang,” jelasnya. 

Selain besaran gaji, bisa juga ditanya dengan rileks soal tunjangan yang bakal didapat selama bekerja. Misalkan, tunjangan kesehatan. Untuk permintaan tunjangan ini, kandidat berpengalaman kerja bisa bercermin dari perusahaan sebelumnya. Sebaliknya bagi yang belum perpengalaman, bisa tanya-tanya dulu soal poin-poin tunjangan yang biasanya diberikan perusahaan tersebut apa saja. 

“Jangan dipukul rata semua perusahaan bisa memberikan tunjangan-tunjangan demikian,” katanya.

Terkait permintaan gaji dan tunjangan ini, Kepala BSI Career Center, Kampus Bina Sarana Informatika (BSI) Heri Kuswara berpendapat, kandidat belum berpengalaman sebaiknya tidak menyampaikan nilai gaji yang diminta.

“Fresh graduate tidak puya nilai jual. Sebesar apapun kompetensinya, tetap saja belum pernah diimplementasikan di dunia kerja. Belum pernah diketahui berapa besar kontribusinya di dunia kerja. Jadi jangan sampai menyampaikan nilai gaji yang dinginkan,” kata Heri Kuswara.

Lalu bagaimana jika ada pertanyaan berapa gaji yang diminta? “Jawab saja: Saya yakin perusahaan akan memberikan yang terbaik kepada saya ketika saya memberikan kontribusi terbaik pada perusahaan,” ujar dosen di BSI ini.

Tetapi biasanya di sini kandidat terjebak karena dipaksa menyebutkan nilai gaji. Di sinilah kandidat perlu mengetahui standardisasi gaji di daerah. Misalnya untuk lulusan SMA di Jabodetabek Rp 1,3 juta ke atas (sesuai UMP), D-3 Rp 1,5 juta ke atas, dan S-1 adalah Rp 1,8 juta ke atas. “Boleh sebut angka minimum atau lebih sedikit di atasnya,” kata dosen yang mengelola lembaga persiapan dan penempatan karier mahasiswa/alumni Kampus BSI.

Kandidat juga perlu memahami profile company perusahaan, karena ada perusahaan yang memang memberikan gajitinggi dan ada yang memang standar gajinya kecil.