Sabtu, 25 Mei 2013

Kesalahan Yang Harus Dihindari Saat Negosiasi Gaji

Baik Anda baru berburu pekerjaan maupun Anda yang sudah berpengalaman, tentu memiliki perasaan takut dan khawatir menjelang saat-saat negoisasi gaji dengan perusahaan yang Anda lamar. Pengetahuan mengenai trik negosiasi gaji dan juga jebakan-jebakan pertanyaan dari pewawancara mutlak diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan yang tepat dengan gaji yang layak.

Cukup banyak tulisan mengenai cara-cara menghadapi negosiasi gaji, namun kali ini saya coba menulis mengenai kesalahan-kesalahan yang sering Anda lakukan sehingga menghasilkan pekerjaan dengan gaji yang lebih rendah, atau bahkan Anda tidak diterima di perusahaan tersebut.

Saya coba tulis beberapa kesalahan yang perlu Anda hindari agar sukses dalam wawancara dan negosiasi gaji.

Negosiasi atau menerima tawaran perusahaan
Kesalahan terbesar Anda saat wawancara kerja adalah menerima dengan serta merta jumlah gaji yang ditawarkan perusahaan. Penelitian menunjukkan bahwa pencari kerja fresh graduate dan pencari kerja perempuan paling sering melakukan kesalahan ini, baik karena ketidaktahuan soal proses negosiasi ini, maupun karena keengganannya dengan ide negosiasi. Dengan mendapat gaji lebih rendah dari yang mestinya layak Anda dapatkan membawa konsekwensi besar, Anda akan menerima kenaikan gaji yang kecil (karena kenaikan gaji biasanya berdasarkan persentase dari gaji awal Anda), dan juga Anda akan menerima pensiun yang kecil (karena besarnya dana pensiun juga sebagian besar diambil dari persentase gaji awal Anda). Oleh sebab itu yakinilah dan pastikanlah Anda menyiapkan diri untuk melakukkan negosiasi dengan calon atasan Anda.

Kapan memberitahu perusahaan gaji yang Anda minta
Kesalahan umum para pencari kerja adalah memberitahu perusahaan soal besaran gaji yang Anda harapkan. Cukup sulit memang untuk tidak memberikan informasi ini, terlebih jika perusahaan meminta riwayat gaji di perusahaan sebelumnya. Beberapa perusahaan juga sering menanyakan perihal besaran gaji yang diharapkan ini di wawancara awal. Selalu mencoba bersikap datar saat pertanyaan gaji muncul, dan memberikan jawaban disaat yang tepat akan menempatkan Anda di posisi yang menguntungkan Anda.

Besaran angka bukan nilai
Kesalahan negosiasi yang umum terjadi adalah saat Anda berfokus pada besaran angka, bukan pada nilai Anda bagi perusahaan. Anda tentu telah menghitung-hitung pengeluaran Anda, hutang-hutang Anda, ataupun asuransi dan lainnya yang perlu Anda bayar setiap bulannya. Sadarlah bahwa perusahaan yang akan menerima Anda tidak peduli dengan masalah Anda. Mereka tidak peduli apakah gaji itu akan cukup untuk mengangsur kredit Anda, membayar sekolah anak-anak dan lain-lain. Maka jika Anda ingin berhasil pada negosiasi gaji, jangan kedepankan masalah angka-angka perhitungan kebutuhan Anda. Fokuslah bagaimana keberadaan Anda di perusahaan tersebut memberi nilai yang besar. Dan dari sanalah perusahaan akan menentukan berapa nilai yang pantas bagi nilai Anda di perusahaannya.

Langkah-langkah Menulis Surat Lamaran Kerja

Surat lamaran kerja adalah tahap paling awal seleksi sebuah perusahaan terhadap calon karyawannya. Karena dikirimkan bersamaan dengan resume, surat lamaran juga turut mempengaruhi peluang lulus atau tidaknya Anda di seleksi ini sebelum berlanjut ke tahap wawancara kerja. Berikut tips penting menulis surat lamaran dengan baik agar Anda terhindar dari kesalahan.

1. Sesuaikan dengan posisi yang dilamar

Setiap surat lamaran kerja harus disesuaikan dengan posisi yang Anda inginkan dan ditujukan kepada perusahaan penyedia lowongannya. Jadi, usahakan surat lamaran Anda tidak terkesan umum, yaitu ditujukan untuk siapapun dengan posisi apapun. Jangan malas menulis kembali surat lamaran setiap ingin melamar sebuah posisi.

2. Sebutkan posisi dan sumber informasi

Di dalam surat, tulis posisi yang dilamar dan sumber Anda memperoleh informasi lowongan kerja tersebut. Hal ini membuat posisi yang Anda minati dan sumber informasinya mudah diketahui oleh pihak perusahaan.

3. Ungkapkan keterampilan dan prestasi Anda

Sebutkan keterampilan (skills) dan pengalaman kerja Anda yang berhubungan dengan posisi yang dilamar secara jujur dan tidak berlebihan. Selain itu, sebutkan juga nama perguruan tinggi, fakultas, jurusan, dan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) terakhir Anda.

4. Lampirkan bersama resume dan kelengkapan lain

Surat lamaran umumnya dikirim bersama dengan resume dan pas foto. Tulislah bahwa Anda melampirkan resume dan pas foto agar menjadi pertimbangan bagi pihak perusahaan untuk merekrut Anda. Sampaikan juga Anda mengharapkan dapat dihubungi mereka dan diberi kesempatan untuk mengisi posisi yang tersedia.

5. Singkat, jelas, dan benar

Seperti prinsip surat lamaran pada umumnya, buatlah surat Anda secara singkat namun jelas. Akhirnya, periksa kembali isi surat Anda. Pastikan tak ada satu kesalahan ketik pun yang terlewatkan di dalamnya karena kelalaian sekecil apapun akan mempengaruhi penilaian Anda di mata pemimpin perusahaan.

Menyiasati Resume Bagi Fresh Graduate

Resume merupakan media pertama Anda untuk “menjual” kualitas diri kepada pihak perusahaan. Bagi Anda yang sama sekali belum memiliki pengalaman dan berniat melamar pekerjaan untuk tingkat pemula, kemampuan mengolah resume sangatlah penting. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat resume lebih menarik.

1. Meningkatkan keterampilan dengan kursus/sekolah

Masa menunggu panggilan kerja adalah saat yang tepat untuk mengasah ilmu dan keterampilan dengan kursus yang akan menunjang karir Anda. Kursus bahasa asing atau administrasi perkantoran, misalnya. Bila ingin lebih serius, kembali ke bangku kuliah juga pilihan yang baik. Pilihlah jenis perkuliahan dengan jam yang fleksibel sehingga memungkinkan Anda untuk tetap dapat bekerja di pagi hingga sore hari. Ragam pendidikan yang Anda tulis di resume dapat memperlebar peluang kerja.


2. Lengkapi sertifikat

Berbeda dengan kursus, sertifikat yang dimaksud di sini adalah yang didapat dari tes atau keanggotaan suatu asosiasi. Mengikuti tes TOEFL, misalnya. Sertifikat dan nilai yang didapatkan sangat berpengaruh pada resume Anda. Sedangkan, keanggotaan dalam suatu asosiasi profesional dapat menaikkan “nilai” Anda di mata pihak perusahaan.

3. Menjadi relawan

Menjadi relawan adalah salah satu cara cerdas yang dapat mengisi “kekosongan” resume Anda. Ada banyak Lembaga Sosial Masyarakat yang menyediakan tempat bagi siapapun yang ingin bekerja dengan sedikit atau tanpa imbalan materi. Bekerja sosial bermanfaat untuk kemanusiaan dan menambah nilai kepribadian di mata perusahaan. Selain itu, Anda juga bisa menambah kenalan dan membangun jejaring baru yang dapat memberi Anda kesempatan kerja.

4. Bekerja magang

Jangan ragu mencari informasi kesempatan magang di perusahaan yang Anda inginkan. Kesempatan kerja di perusahaan tersebut akan terbuka lebih lebar bila dalam resume Anda menyebutkan pernah bekerja magang di sana. Satu yang perlu diingat, magang lebih bertujuan pada pencarian pengalaman. Maka, jangan mengharapkan gaji atau imbalan besar.

5. Jangan berbohong

Menjelaskan keterampilan dan pengalaman dalam resume secara jujur sangat penting agar Anda tak terjebak dalam pekerjaan yang tidak Anda kuasai. Jangan pula berbohong mengenai pendidikan Anda. Setiap perusahaan memiliki sanksi bagi siapapun yang memberikan informasi palsu, dan Anda tentu tak ingin terlibat di dalamnya

4 Kesalahan Surat Lamaran Kerja

Surat lamaran adalah representasi diri Anda yang pertama kali dilihat dan dinilai oleh pihak perusahaan. Karena itu, surat lamaran kerja harus dapat berfungsi efektif, yaitu "menjual" kualitas diri dengan tetap mengutamakan keringkasan. Untuk memastikan Anda layak mendapat panggilan wawancara kerja, hindari 5 kesalahan umum membuat surat lamaran berikut.

1. Pembuka surat yang kaku
Karena bingung, kalimat pembuka surat yang Anda tulis kadang menjadi kaku dan membosankan. Ubahlah kalimat kaku seperti "pertimbangkan saya untuk menjadi staff marketing perusahaan Anda" menjadi lebih menarik seperti "kebutuhan staff marketing profesional perusahaan Anda sesuai dengan kualitas dan prestasi saya dengan 3 tahun pengalaman di bidang yang sama".

2. Tidak "bernilai jual"

Untuk mengoptimalkan fungsi surat lamaran, tulis pula prestasi yang berhubungan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Namun, perlu diingat bahwa penjelasannya harus lebih singkat dan tidak detil seperti dalam resume. Bila penulisan lamaran kerja panjang dan detil, pihak yang menyeleksi lamaran akan bosan dan akhirnya mengabaikannya.

3. Lupa mengubah surat

Mengirim satu jenis surat lamaran Anda untuk banyak lowongan akan menjadi bencana bila tidak disertai pengubahan nama perusahaan dan posisi yang tersedia. Karena itulah, ubah selalu setiap lamaran kerja Anda bila ditujukan kepada perusahaan dan posisi yang berbeda.


4. Kesalahan ketik

Typo, atau kesalahan dalam pengetikan akan sangat mengganggu siapapun yang membaca lamaran kerja. Maka, pastikan surat lamaran Anda bebas kesalahan ketik. Baca berkali-kali surat lamaran sebelum mengirimnya bersama kelengkapan lain yang dibutuhkan.

Foto: Kunci Keberhasilan Resume

Dalam sebuah resume, foto adalah representasi diri yang melengkapi keterangan yang diungkapkan Anda lewat tulisan. Karena itulah, kehadiran foto dalam resume Anda menjadi penting dan mempengaruhi penilaian Anda di mata perusahaan. Berikut tiga poin penting memberikan foto yang baik dalam resume.

Menarik pihak perusahaan

Sempitnya waktu seorang staff Sumber Daya Manusia membuatnya tidak akan menaruh perhatian besar pada resume tanpa foto. Untuk menghemat waktu, seleksi resume terkadang dilakukan dengan memilah antara resume yang menampilkan foto dan yang tidak. Resume yang dilengkapi foto akan dipertahankan karena representasi kandidat nampak jelas, sehingga lebih menarik.

Sesuai kebutuhan profesi

Bagi beberapa profesi, seleksi secara fisik diadakan karena pekerjaan yang digeluti akan banyak membutuhkan interaksi dengan orang luar sehingga penampilan karyawan merupakan salah satu bentuk representasi perusahaan. Maka, bukan hal yang aneh bila seleksi resume di tahap awal akan juga dinilai dari foto Anda karena foto dalam resume sangat menentukan tahapan seleksi selanjutnya.

Membangun citra baik

Untuk membangun citra (image) yang baik di mata perusahaan, tampilkan foto yang menunjukkan keseriusan Anda akan pekerjaan yang dibutuhkan. Lupakan foto penuh gaya dengan gaun kesayangan karena pihak perusahaan tidak akan menilai foto secara detil seperti kelompok juri dalam pemilihan model. Tampilkan foto sesuai standar formal (pas foto), dengan tampak depan area kepala hingga pundak, pakaian rapi, senyum tanpa memperlihatkan gigi, dan dengan latar belakang foto yang netral.

3 Cara Mengefektifkan Lamaran Online Anda

Menjadi anggota di situs karir seperti karir.com akan membuat Anda menerima job alerts dengan lowongan yang dapat dilamar secara online. Namun, mengapa di antara yang sukses mendapatkan karir impian tetap ada yang tak mendapatkan tanggapan atas banyak lamaran online mereka? Ikuti tips berikut ini agar lamaran kerja online Anda menjadi efektif dan terasa manfaatnya.

1. Isi semua kolom dengan benar dan lengkap

Melewatkan banyak kolom dalam menu resume online Anda tak akan membantu perusahaan mengenal dan mengetahui kualitas Anda sesungguhnya. Karena itu, isilah semua kolom resume online secara benar, dan lengkap. Misalnya, isilah jurusan kuliah, nilai IPK, dan detil pengalaman kerja dengan benar agar kualitas diri Anda nampak jelas dan respon atas lamaran online lebih cepat didapatkan.

2. Pastikan resume Anda up-to-date

Setiap perubahan informasi dalam resume akan mempengaruhi penilaian perusahaan terhadap Anda. Selain itu, dalam situs karir, perusahaan yang membutuhkan karyawan dapat langsung melihat database resume pencari kerja yang diurutkan dari yang terbaru hingga yang paling lama diperbarui. Tentu menguntungkan bila resume Anda yang telah diperbarui berada pada urutan atas pencarian.

3. Ubah dan periksa kembali surat lamaran

Tak tepat rasanya mengirim surat lamaran yang sama untuk berbagai posisi. Jangan malas mengubah isi surat lamaran online setiap kali akan melamar pekerjaan. Setelah itu, periksa kembali hasil ketikan Anda untuk memastikannya bebas dari kesalahan.

Bagaimana Menulis Resume yang Dicari Perusahaan

Seleksi Curriculum Vitae (CV) atau resume adalah tahap penilaian pertama sebuah perusahaan terhadap Anda, para pencari kerja. Ingatlah bagaimana resume yang selama ini Anda punya. Sudahkah cukup baik dan menarik bagi (calon) pimpinan Anda? Jadikan Anda layak menempati posisi yang ditawarkan dengan tips berikut ini.

1. Data pribadi yang lengkap dan benar

Data pribadi adalah hal pertama yang ingin diketahui pihak perusahaan. Berikanlah data Anda secara lengkap, seperti nama, alamat, dan nomor telepon. Kesalahan nomor telepon, misalnya, akan menyulitkan pihak perusahaan untuk menghubungi Anda. Akibatnya, kesempatan wawancara bisa terlewatkan.

2. Informasi yang relevan

Saat menulis resume, ingatlah selalu bahwa pemimpin perusahaan hanya ingin mengetahui informasi yang berhubungan dengan pekerjaan. Setiap menulis resume, tanyakan diri Anda: apakah fakta yang ditulis akan membantu Anda mendapatkan pekerjaan yang diinginkan? Bila jawabannya “tidak”, jangan tulis fakta tersebut dalam resume Anda

3. Fokus pada prestasi, bukan hanya tanggung jawab pekerjaan

Tulislah prestasi Anda dalam angka-angka ketimbang hanya menulis tanggung jawab pekerjaan. Misalnya, tulislah “mengurangi 30% waktu penyelesaian laporan” ketimbang menulis “membuat laporan”. Frasa pertama terlihat lebih kuat karena membuat Anda tampak lebih baik di mata pihak perusahaan. Perlu diingat, jelaskanlah prestasi Anda dalam kalimat singkat dan padat. Penjelasan dengan paragraf panjang membuat pemimpin perusahaan tak tertarik membacanya.

4. Gunakan gaya bahasa yang tepat

Menggunakan gaya bahasa yang tidak tepat membuat pihak perusahaan menganggap Anda tidak serius membutuhkan pekerjaan. Karena itulah, gunakan gaya bahasa yang resmi. Jangan gunakan bahasa yang biasa Anda gunakan untukchatting, atau mengirim pesan singkat.

5. Baca kembali resume

Baca sendiri resume Anda untuk mengetahui berbagai kesalahan yang mungkin Anda lewatkan. Lalu, minta orang lain untuk membacanya dan memberi pendapat. Jangan hanya bergantung pada pemeriksa ejaan otomatis karena perangkat tersebut tidak bisa secara akurat mengetahui kesalahan bahasa (grammar mistakes).

Menyiasati Resume Pasca Menganggur

Ada jeda pada setiap masa saat seseorang meniggalkan satu pekerjaan dan berpindah ke pekerjaan lain. Masalah kemudian timbul bila jeda tersebut terlampau panjang. Apapun faktor penyebab lamanya masa menganggur Anda, pastikan hal ini tidak menurunkan nilai resume dan diri Anda di mata perusahaan. Simak beberapa siasat berikut untuk resume agar tetap tampak menarik dan karir impian dapat segera Anda raih kembali.

Isi masa menganggur
Jika ingin melanjutkan karir Anda, jangan menganggap masa menganggur seperti liburan panjang yang diisi dengan bersantai. Sebaliknya, manfaatkan masa menganggur yang ada dengan berbagai kegiatan, seperti kerja paruh waktu, kerja sukarela, mengikuti kursus, dan lainnya. Kegiatan bermanfaat inilah yang kemudian Anda jelaskan di dalam resume, sehingga perusahaan dapat melihat inisiatif Anda untuk mengembangkan diri dan mengasah skill selama masa menganggur.

Fokus pada masa menganggur, bukan sebab menganggur

Memfokuskan resume pada alasan menganggur (misalnya karena pengurangan karyawan atau karena beberapa kegagalan dalam proses seleksi masuk karyawan) akan memperlihatkan kelemahan Anda pada perusahaan. Karena itu, untuk penjelasan masa menganggur, fokuskan isi resume pada kegiatan yang Anda lakukan. Ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa sebenarnya Anda tidaklah benar-benar menganggur dan upaya Anda untuk terlibat aktif dalam kegiatan yang di luar rumah patut dihargai.

Jangan segan tunjukkan prestasi

Sekecil apapun peran Anda dalam sebuah kegiatan, terutama bila dilakukan pada masa menganggur, jangan melewatkannya. Tuliskan hal tersebut dalam resume Anda. Perusahaan akan menghargai upaya Anda untuk berprestasi diluar tempat kerja dan dalam masa menganggur. Jadilah proaktif dengan situasi dan kondisi Anda dan jadikan resume sebuah representasi diri yang berkualitas dan dicari perusahaan.

Memilih Busana Wawancara Kerja

Anda sudah mendapat panggilan wawancara kerja? Selamat! Kini saatnya Anda memikirkan apa yang sebaiknya dikenakan untuk menjalaninya. Penampilan adalah hal pertama yang dinilai dari Anda. Dengan tips berikut ini, berikan kesan positif sejak pertama kali pewawancara melihat Anda!

1. Jangan segan bertanya
Bertanya langsung kepada pihak perusahaan yang menghubungi Anda adalah pilihan yang baik bila Anda sama sekali tidak tahu lingkungan kerja mereka. Jangan takut akan dinilai negatif karena justru keingintahuan Anda dianggap sebuah bentuk penghargaan bagi mereka.

2. Selalu formal

Meski tak semua lingkup pekerjaan mengharuskan para pekerjanya untuk berbusana formal, alangkah baiknya Anda mengenakan busana yang berkesan formal untuk wawancara pada jenis pekerjaan apapun. Busana formal, seperti kemeja, celana bahan/rok, dan sepatu berbahan kulit memberi kesan Anda serius dengan kesempatan pekerjaan yang mereka tawarkan.

3. Rapi

Kesan formal saja tak lengkap bila tidak tampak rapi. Pastikan kemeja, celana, rok, atau jas Anda dalam keadaan bersih, tidak kusut, dan sepatu Anda tidak rusak. Jangan lupakan pula tatanan rambut Anda. Pastikan selalu rapi agar terlihat profesional.

4. Aksesoris

Tak ada salahnya Anda menggunakan aksesoris untuk menyempurnakan penampilan. Terutama bagi wanita, pilihlah kalung yang senada dengan pakaian dan tidak berlebihan. Jangan ganggu wawancara Anda dengan gemerincing dari kalung atau gelang yang digunakan.

5. Membeli

Sebagian busana formal Anda tampak tidak layak untuk digunakan dalam wawancara kerja? Jangan ragu untuk membeli yang baru. Pakaian formal yang Anda beli akan menjadi investasi. Selain dapat digunakan kembali dalam berbagai kesempatan wawancara lain, busana tersebut juga dapat digunakan saat Anda bekerja di perusahaan dan pekerjaan impian.

Bahasa Tubuh Saat Wawancara Kerja

Bahasa tubuh adalah salah satu faktor penentu dalam sebuah wawancara kerja. Hal ini karena gerakan tubuh saat menjalani wawancara kerja merupakan bentuk komunikasi non verbal yang mempengaruhi penilaian pewawancara pada Anda. Ikuti tips berikut ini dan komunikasikan kualitas dan profesionalitas Anda saat wawancara kerja lewat bahasa tubuh yang baik.


1. Postur tubuh

Usahakan untuk duduk tegak tapi tetap rileks agar Anda menunjukkan ketertarikan dengan proses wawancara dan pewawancara itu sendiri. Jangan terlalu tegap dan tegang karena Anda akan tampak seperti orang yang kaku. Jangan bersandar ke belakang karena akan mengesankan Anda terlalu santai dan sebaiknya tidak pula bersandar ke samping kursi karena akan memperlihatkan ketidaknyamanan Anda dengan pewawancara.

2. Posisi tangan

Kedua tangan yang melipat di depan dada memang sopan, tapi ini tidak berlaku untuk sebuah wawancara kerja. Posisi tangan seperti ini akan menunjukkan seolah Anda tertutup dan melindungi diri. Letakkanlah kedua tangan di atas meja atau di atas pangkuan dengan rileks.

3. Pandangan mata

Tatap mata pewawancara dengan rileks agar tetap sopan dan tak terkesan menantang. Bila ada lebih dari satu pewawancara, tatap mereka secara bergantian namun tidak terlalu sering. Jangan mengarahkan mata ke beberapa sudut lain secara berulang-ulang karena akan dianggap tak fokus.

4. Tidak perlihatkan rasa tegang

Perasaan tegang saat wawancara kerja sangatlah wajar. Namun, hal ini dapat diminimalisir dengan tidak melakukan hal-hal yang dianggap mengganggu dan memperlihatkan ketegangan. Misalnya, mengetuk-ketukkan jari di atas meja, atau menggerak-gerakkan sebelah kaki.

5. Percaya diri

Kepercayaan diri dibutuhkan sejak pertama kali Anda memasuki ruangan wawancara. Saat sudah bertemu dengan (para) pewawancara, jangan sibuk memperbaiki penampilan Anda. Fokus pada keberadaan mereka. Jangan lupa menjabat tangan dengan percaya diri namun tidak berlebihan. Lakukan hal yang sama saat bersalaman setelah wawancara berakhir.

5 Kesalahan Umum Wawancara Kerja

Wawancara kerja (interview) adalah tahap lanjutan penilaian setelah seleksi resume. Namun, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat menjalaninya. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda hindari dalam sebuah wawancara kerja.

1. Datang terlambat

Datang terlambat untuk wawancara kerja adalah tanda bahwa Anda tidak memiliki kedisiplinan. Tidurlah yang cukup di malam sebelumnya agar Anda tidak terlambat.

2. Tidak rapi

Beberapa jenis pekerjaan tidak mewajibkan karyawannya untuk berbusana formal. Namun, mengenakan busana santai saat wawancara kerja membuat Anda dianggap tidak serius dengan wawancara tersebut. Datanglah dengan busana formal dan rapi, sehingga memberi kesan Anda seorang profesional.

Baca tips mengenai berbusana yang baik untuk wawancara kerja.

3. Tidak mempersiapkan diri

Lupa membawa dokumen yang dibutuhkan (seperti resume, fotokopi KTP dan transkrip nilai) membuat Anda terkesan tidak siap. Karena itu, jangan lupa membawa dokumen-dokumen tersebut. Cari tahu juga perusahaan yang memanggil Anda sebelum datang ke wawancara kerja. Pengetahuan Anda tentang perusahaan itu (seperti latar belakang dan sejarahnya) menunjukkan ketertarikan Anda pada posisi yang dilamar.

4. Terlalu banyak bicara atau terlalu diam

Jawablah pertanyaan pewawancara dengan singkat dan jelas. Jawaban yang panjang membuat Anda tampak tidak fokus sedangkan jawaban yang terlalu singkat menunjukkan kurangnya ketertarikan Anda pada proses wawancara. Saat diminta bertanya, tanyakanlah sesuatu untuk menunjukkan antusiasme Anda pada pekerjaan yang dilamar.

5. Bersikap kurang sopan

Menerima telepon atau memotong pembicaraan pewawancara membuat Anda dianggap tidak sopan. Matikan telepon Anda sebelum wawancara dimulai, dan dengarkan dengan seksama apa yang mereka katakan.

Tanda-Tanda Pewawancara Tidak Menyukai Anda

Dalam setiap wawancara kerja, ada banyak tanda yang bisa Anda perhatikan, baik itu yang menunjukkan ketertarikan perusahaan atas kepribadian kandidat, atau sebaliknya. Kebosanan pewawancara pada kandidat yang tengah mereka wawancarai bukanlah pertanda baik dalam sebuah wawancara kerja. Inilah empat tanda pewawancara tidak menyukai Anda.

Sibuk dengan hal lain

Pewawancara yang baik akan mendengarkan setiap pernyataan kandidat. Namun, bila Anda tampak tak siap dengan wawancara sehingga situasi menjadi semakin membosankan, fokus pewawancara bisa berubah. Jangan heran bila kebosanan pewawancara membuat mereka akhirnya mengecek ponsel, memperhatikan layar laptop dengan serius, atau tampak mengantuk.

Menjelaskan kualitas yang dibutuhkan

Saat Anda menjelaskan kemampuan yang dimiliki, pewawancara justru mencoba untuk menjelaskan tentang kualitas-kualitas yang mereka butuhkan berkali-kali, baik itu dengan menunggu jawaban selesai atau langsung memotong pernyataan Anda. Saat hal ini terjadi, pewawancara sebenarnya sedang menjelaskan bahwa Anda kurang tepat mengisi posisi yang mereka sediakan.

Mengakhiri wawancara dengan cepat


Tak ada yang lebih baik dilakukan seorang pewawancara selain cepat menutup wawancara kerja dengan kandidat yang tidak menarik minat mereka. Karena, bagi pewawancara, melanjutkan wawancara dengan kandidat yang tidak layak menempati posisi di perusahaan hanya akan membuang-membuang waktu mereka.

Memberi saran karir


Wawancara terlihat lancar sampai akhirnya, pada bagian penutup, pewawancara memberikan saran karir terhadap Anda. Dengan cara ini, mereka ingin menyampaikan secara tidak langsung bahwa saat ini Anda belum tepat bergabung dengan perusahaan mereka. Namun, tak ada salahnya mendengar saran ini demi pengembangan diri Anda sebagai pencari karir yang di lain waktu akan menghadapi wawancara kerja kembali.

Pentingnya Bertanya Saat Wawancara Kerja

Dalam sebuah wawancara kerja, tidak memiliki pertanyaan saat kandidat mendapat giliran bertanya besar kemungkinan akan dinilai kurang baik oleh para pewawancara. Jadikan kesempatan bertanya sebuah peluang untuk mengetahui hal-hal mengenai perusahaan dan pekerjaan. Berikut beberapa hal yang perlu diingat untuk bertanya saat menjalani wawancara kerja.

Bertanya hal yang dijelaskan pewawancara

Tanyakanlah kembali detil yang belum dipahami dari penjelasan singkat pewawancara mengenai perusahaan. Misalnya, bila pewawancara bertanya "apa Anda punya pertanyaan?", respon yang menunjukkan perhatian Anda adalah "Ya, saya ingin bertanya. Menurut penjelasan Ibu/Bapak tadi, perusahaan ini merambah ke beberapa industri lain. Apa saja industri tersebut?". Selain itu, ingatlah bahwa setiap pertanyaan akan dihargai sebagai bentuk antusiasme Anda terhadap perusahaan.

Siapkan jenis pertanyaan berdasarkan pewawancara

Pihak perusahaan yang lazim berhadapan langsung dengan kandidat dalam sebuah wawancara kerja adalah dari Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemimpin departemen/divisi tempat Anda kelak bekerja. Siapkan jenis pertanyaan yang berbeda untuk pewawancara yang berbeda. Untuk pihak SDM, tanyakan mengenai seluk beluk perusahaan. Sedangkan, untuk pimpinan divisi, tanyakan mengenai detil pekerjaan yang kelak Anda jalani setelah bergabung di perusahaan tersebut.

Jadikan wawancara sebagai komunikasi dua arah
Jadikanlah wawancara kerja sebagai komunikasi dua arah (percakapan) antara perusahaan dan kandidat sehingga Anda merasa penting untuk mengetahui banyak hal mengenai perusahaan yang kelak bisa menjadi tempat kerja Anda. Namun, batasi jenis pertanyaan seputar tanggung jawab pekerjaan dan sejauh mana Anda akan cocok menempati posisi yang ditawarkan. Simpan pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendetail saat Anda telah berhasil mendapatkan posisi yang diinginkan.

Ceritakan Pada Kami Tentang Diri Anda

Pertanyaan "ceritakan pada kami tentang diri Anda" adalah langkah pertama para pewawancara dalam usaha mereka mengetahui bagaimana diri Anda saat wawancara kerja. Masalahnya, banyak di antara kandidat yang menjawab secara bertele-tele, sehingga perusahaan tidak lagi berminat pada mereka. Lalu, seperti apa jawaban yang seharusnya Anda siapkan?

1. Pilih bagian yang menyenangkan

Karena singkat, pilihlah bagian cerita di hidup Anda yang menarik, sehingga memancing pewawancara untuk bertanya lebih lanjut. Selain itu, mengatakan hal yang menyenangkan juga akan mempengaruhi perasaan dan semangat Anda saat wawancara kerja berlangsung.

2. Katakan tentang Anda

Ceritakan secara singkat dalam satu atau dua kalimat tentang Anda dan keluarga. Namun, jangan mengawalinya dengan kaku, seperti "nama saya.." karena hal tersebut sudah ada dalam resume Anda dan mengatakannya kembali hanya akan membosankan pewawancara.

3. Ceritakan pendidikan Anda

Tak perlu menceritakan pendidikan secara detil. Mulailah dari jenjang sekolah menengah atas hingga kuliah.

4. Sebutkan juga pengalaman kerja

Perlu diingat bahwa pengalaman kerja yang diceritakan sebaiknya yang berhubungan dengan posisi yang tersedia, kecuali bila diminta menceritakan secara keseluruhan oleh si pewawancara.

5. Singkat, jelas, dan relevan

Ceritakan setiap bagian hidup Anda secara singkat namun jelas, dan relevan dengan tujuan wawancara, yaitu merepresentasikan diri sesuai dengan kualitas yang dicari oleh perusahaan. Maka, hindari setiap pernyataan yang kurang berhubungan dan diluar dari keempat poin sebelumnya.

5 Pertanyaan Interview Yang Wajib Diketahui

Banyak pertanyaan saat wawancara kerja yang sulit dijawab oleh para pelamar. Padahal, sebagian pertanyaan dapat dengan mudah diketahui dan dipersiapkan sebelum Anda menghadapi wawancara tersebut. Inilah 5 pertanyaan umum wawancara kerja beserta tips menjawabnya.

1. Mengapa Anda tertarik bekerja di perusahaan kami?

Pertanyaan seperti ini diajukan untuk mengetahui apakah Anda mempunyai ketertarikan dengan perusahaan yang mereka pimpin. Untuk menunjukkan ketertarikan tersebut, Anda harus mencari tahu dengan mengunjungi situs internet perusahaan itu dan membaca latar belakang, sejarah, visi, dan misi mereka.

2. Mengapa kami harus memilih Anda?

Sebuah perusahaan menerima banyak pelamar kerja. Karena itulah, Anda harus terlihat berbeda dan lebih baik dibanding pelamar lainnya. Katakan pada pewawancara prestasi dan dan keunggulan-keunggulan unik Anda.

3. Apa kekurangan Anda?

Anda harus berhati-hati menjawab pertanyaan sejenis ini karena kesalahan mengungkapkan kekurangan akan merusak citra Anda. Jawaban yang diberikan harus fokus pada solusi daripada kekurangan itu sendiri. Misalnya, Anda mengakui terkadang lalai memperhatikan hal kecil. Namun, Anda juga mengakui tidak malas memeriksa hasil kerja berkali-kali untuk kemudian dikoreksi.

4. Apa yang ingin Anda capai di masa depan?

Pemimpin perusahaan ingin mengetahui ambisi Anda. Jawablah pertanyaan ini sesuai dengan lingkup pekerjaan yang Anda lamar. Misalnya, bila Anda melamar untuk posisi redaksi, katakan impian Anda adalah menjadi redaktur atau pemimpin redaksi, tergantung pada waktu yang disebutkan dalam pertanyaan ini. Jangan menyebutkan ambisi pribadi (misalnya berkeluarga, memiliki rumah, dll) bila tidak diminta.

5. Mengapa Anda berhenti dari pekerjaan sebelumnya?

Pertanyaan sejenis ini diajukan untuk mengetahui tujuan Anda bekerja dan bagaimana Anda mempertahankan pekerjaan pada sebuah perusahaan. Jangan berbicara tentang hal buruk di tempat kerja sebelumnya. Sebaliknya, katakan bahwa Anda membutuhkan hal-hal positif di pekerjaan yang baru, seperti kesempatan dan tantangan yang lebih besar.

Pertanyaan-Pertanyaan Kandidat Saat Wawancara Kerja

Wawancara kerja adalah proses pengenalan dan penerimaan antara dua belah pihak, perusahaan dan kandidat. Jadi, alangkah baiknya bila setiap kandidat memanfaatkan wawancara untuk mengetahui lebih jauh perusahaan yang memanggilnya. Berikut adalah beberapa pertanyaan bagus yang dapat Anda ajukan saat diberikan waktu untuk bertanya di wawancara kerja.

Menurut Anda, seperti apakah kandidat yang ideal?

Dengan mengajukan pertanyaan ini, pewawancara akan menjawab dengan membayangkan telah menempatkan Anda dalam posisi yang ditawarkan. Jadi, Anda akan mengetahui apa saja yang diinginkan calon pimpinan dari posisi yang mungkin kelak dijalani, dan karakter pekerja apa saja yang disukai.

Sejauh mana posisi ini akan membantu Anda?
Pertanyaan ini tidak mengarah pada Anda sebagai calon pekerja, namun pada keingintahuan terhadap perusahaan. Karena itulah, pewawancara akan menghargai pertanyaan ini. Dengan mengajukan pertanyaan sejenis ini, pengaruh peran Anda terhadap divisi dan terhadap perusahaan juga dapat diketahui.

Apakah posisi ini dapat bertahan di masa depan?

Tanyakanlah pertanyaan ini agar Anda mengetahui sedikit gambaran tentang rencana jangka panjang perusahaan dan apakah posisi yang ditawarkan tetap relevan dengan rencana mereka di masa depan. Karena, sebuah posisi bisa jadi sangat dibutuhkan di tahun ini namun tidak lagi dibutuhkan dalam beberapa tahun mendatang, dan mengancam keberadaan seorang pekerja di perusahaan.

Seperti apa kesuksesan yang bisa dicapai di posisi ini?

Setiap tempat kerja memiliki pengukur kesuksesan yang berbeda, untuk setiap posisi yang berbeda pula. Pertanyaan ini mengarahkan Anda untuk mengetahui pengukur kesuksesan tersebut. Disamping itu, seperti apa budaya di tempat kerja dan bagaimana karakteristik calon pemimpin juga terlihat dalam jawaban dari pertanyaan ini.


Untuk Pertanyaan "Apa Motivasi Anda?"

Ada banyak pertanyaan dalam wawancara kerja yang membutuhkan strategi dan persiapan untuk menjawabnya. Untuk pertanyaan "Apa motivasi Anda?", tidak ada pengukur jawaban benar atau salah. Namun, kiat-kiat berikut ini akan membantu Anda menjawab pertanyaan seputar motivasi agar proses wawancara berjalan semakin lancar dan mengarahkan Anda pada keberhasilan.

Pikirkan dan katakan

Ingat apa yang menjadi motivasi Anda bekerja. Apakah karena mengejar hasrat bekerja di bidang tertentu, atau karena target yang ingin Anda capai di masa depan? Jawaban ini dapat Anda pikirkan sebelum wawancara dimulai. Namun, ungkapkan jawaban tersebut secara spontan dan tidak terlalu tampak dipersiapkan karena pewawancara lebih menyenangi kandidat dengan jawaban spontan.

Hindari topik materi

Meski umumnya faktor utama seseorang bekerja adalah karena kebutuhan materi (uang), tak berarti hal ini bisa diungkapkan secara gamblang dalam menjawab pertanyaan "Apa Motivasi Anda?". Motivasi materi akan memberi kesan Anda terfokus hanya kepada harta, bukan pada hal-hal yang berhubungan dengan karir dan profesi. Ungkapkan motivasi Anda yang lain, yang juga mendominasi keinginan Anda bekerja, namun bukan materi.

Relevan dan positif

Dalam wawancara, ungkapkan motivasi bekerja sesuai dengan posisi yang dilamar. Misalnya, bila motivasi Anda adalah "berbagi ilmu", maka katakan hal ini hanya bila profesi yang dilamar adalah pengajar (guru, dosen, trainer) karena relevan dengan fungsi kerja seorang pengajar. Selain itu, ungkapkan semua motivasi dengan kata-kata positif yang menggerakkan pewawancara untuk menaruh kepercayaan pada Anda untuk menjadi bagian dari perusahaan mereka.


Apa Harapan Anda untuk 5 Tahun Mendatang?

Pewawancara menyadari sepenuhnya bahwa Anda bukanlah seorang peramal masa depan. Namun, bukan berarti Anda bisa menjawabnya pertanyaan wawancara yang satu ini dengan sembarangan. Inilah beberapa petunjuk menjawab pertanyaan tentang prediksi diri Anda beberapa tahun yang akan datang.

Ketahui tujuan karir

Ada baiknya Anda mengetahui apa tujuan dan harapan karir Anda sebelum wawancara dimulai sehingga bisa memperkirakan perkembangannya dalam beberapa tahun ke depan. Anda tidak akan menarik pewawancara bila dianggap tak memiliki tujuan karir karena dengan jujur menjawab "Saya belum tahu tujuan karir saya karena belum terpikirkan."

Bukan ambisi pribadi

Lupakan ambisi pribadi saat menjawab pertanyaan ini. Pewawancara tidak ingin mengetahui keinginan pribadi Anda karena tidak berhubungan dengan dunia profesional. Ungkapkan ambisi karir, yaitu tentang seberapa jauh karir Anda akan meningkat di masa depan dan berhubungan dengan posisi yang dilamar. Sedangkan, impian seperti "membeli rumah dan mobil baru" cukup Anda simpan di luar ruang wawancara.

Jawaban yang realistis

Menjawab pertanyaan tentang perkiraan karir di masa depan harus dengan realistis dan sesuai dengan rentang waktu yang ditanyakan. Misalnya, Anda tidak bisa menjawab "saya akan menjadi seorang CEO" bila pertanyaan mengacu pada 5 tahun mendatang. Ini karena jawaban tersebut tidak realistis, kecuali Anda memiliki relasi yang kuat dengan CEO sebuah perusahaan.

Tunjukkan komitmen

Pewawancara berharap menemukan karyawan yang tepat dan dapat diandalkan dalam jangka waktu panjang. Jadi, upayakan untuk menunjukkan komitmen Anda dalam jawaban pertanyaan yang berhubungan dengan komitmen bekerja. Jangan memberi kesan seolah posisi yang mereka tawarkan hanyalah penawaran sementara yang akan berakhir ketika Anda mendapatkan tawaran kerja yang lebih baik di tempat lain.

Pertanyaan-Pertanyaan Pasca Wawancara Kerja

Pasca wawancara kerja adalah masa penting karena di sinilah Anda, sebagai kandidat yang baru diterima perusahaan, mulai mengetahui detil hak dan kewajiban yang akan diterima saat mulai bekerja. Jangan bersenang hati sebelum Anda melewati masa negosiasi, yang dalam banyak perusahaan juga berarti penandatanganan kontrak ini. Ketahui apa saja hak dan kewajiban Anda sebaik mungkin melalui pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

Apakah jumlah gaji ini dapat dinegosiasi?

Tanyakan ini bila besaran gaji telah Anda ketahui. Negosiasi adalah hal wajar dalam masa pasca wawancara kerja, maka jangan sungkan membuka kesempatan baik dengan jumlah gaji yang mungkin bisa dinegosiasi. Bila jawaban mereka adalah "tidak", teruskan pertanyaan ke hal-hal lainnya.


Apakah ini jumlah total, atau gaji pokok saja?

Penting mengetahui apakah besar gaji yang ditawarkan perusahaan adalah hasil dari gaji pokok ditambah ongkos transportasi, uang makan, dan sebagainya, atau gaji pokok saja. Selain itu, pertanyaan ini juga akan membuka kesempatan Anda mengetahui ada tidaknya upah lain diluar gaji, seperti Tunjungan Hari Raya, bonus, serta penjaminan kesehatan seperti asuransi dan sejenisnya.

Boleh saya lihat deskripsi kerjanya?

Deskripsi kerja (job desc) yang tertulis di lowongan umumnya belum lengkap. Mintalah lagi deskripsi kerja posisi Anda, baca secara teliti, tanyakan detil deskripsi yang masih membingungkan atau yang Anda rasa tidak ada dalam iklan lowongan.

Bagaimana dengan hak cuti?

Menanyakan hak cuti saat negosiasi adalah penting, bukan untuk menunjukkan minat berlibur Anda tapi untuk meyakinkan diri bahwa hak libur ini akan Anda dapatkan sesuai standar yang berlaku bagi setiap tenaga kerja. Perlu diingat, cuti dapat diberikan dengan tetap mengikuti standar perusahaan dan dengan syarat serta ketentuan yang harus dipenuhi.

Kapan saya akan mulai bekerja?

Inilah pertanyaan penutup yang menyimpulkan keseriusan Anda untuk bekerja di tempat yang baru. Ada perusahaan yang menyerahkan keputusan ini pada kandidat terpilih karena kebutuhan tenaga kerja mereka yang tidak mendesak. Namun, tak jarang pula yang sudah menetapkan tanggal pasti dimulainya kerja Anda. Bersiaplah selalu akan waktu-waktu kerja yang perusahaan inginkan.

Memilih Tempat Kerja Dengan Bijak

Setelah proses wawancara dilalui dengan sukses dan pekerjaan sudah ditawarkan, jangan buru-buru menandatangani kontrak. Pikirkan kembali, sesuaikah tempat kerja ini dengan prinsip dan kepribadian Anda? Sebuah penawaran kerja adalah proses penerimaan antara perusahaan dan karyawan baru, yang berarti Anda turut andil menentukan keputusan akhir atas proses ini. Berikut beberapa hal yang harus Anda ketahui sebelum memutuskan menjadi karyawan sebuah perusahaan.

Arah perkembangan perusahaan

Kenali visi dan misi perusahaan dan apakah perusahaan tersebut memiliki peluang untuk terus berkembang, dan bukan hanya bertahan. Anda akan turut terjebak dalam karir yang sulit berkembang bila memilih bekerja di tempat yang juga sulit berkembang.

Pemenuhan hal-hal penting untuk karyawan

Tempat kerja yang menghargai karyawannya akan memiliki faktor-faktor yang membuat pekerja nyaman. Misalnya, budaya dan lingkungan kerja yang nyaman. Hal-hal tersebut menjadi penting karena kenyamanan pekerja akan memperkuat komitmen mereka pada perusahaan, yang menjadikan perusahaan semakin kuat dan berkembang.

Ilmu dan keterampilan pekerja digunakan maksimal

Meski tampak kurang penting, nyatanya, ilmu dan keterampilan (skills) yang tidak digunakan dalam pekerjaan menjadi salah satu faktor berhentinya pekerja. Seorang pekerja yang merasa kurang menggunakan ilmu dan skills nya dalam pekerjaan, ditambah ketidakjelasan jenis tugas yang diperintahkan akan mudah frustrasi dan akhirnya meninggalkan pekerjaannya.

Peningkatan nilai resume setelah bekerja

Setelah semua faktor dipikirkan, akhirnya, pertimbangkan juga apakah dengan bekerja di tempat yang menawari Anda akan mempermulus jenjang karir, atau sebaliknya menghambat. Hal ini karena, seorang pekerja tak bisa selamanya berharap pada satu perusahaan saja seumur hidupnya. Selain itu, pengalaman kerja di tempat yang bereputasi baik akan memperlancar jenjang karirnya, yang dibuktikan dengan rekam jejak (track record) karir dalam resume.

3 Hal yang Dilakukan Pasca Wawancara Kerja

Pernahkah Anda berpikir, masa pasca wawancara kerja adalah waktu paling genting, yang sangat menentukan masa depan Anda? Apapun hasilnya, ada beberapa cara menghadapi masa ini agar kejelasan hasil wawancara sekaligus citra baik Anda di mata perusahaan didapatkan.

1. Kirimkan "thank you letter"

Meski kurang populer di Indonesia, istilah "thank you letter" sudah menjadi jamak bagi pencari karir di negara lain, terutama bagi mereka yang ingin menunjukkan sopan santun setelah proses wawancara kerja berlalu. Thank you letter berisi ucapan terima kasih karena telah diberi kesempatan wawancara kerja pada perusahaan dan posisi tertentu. Biasanya, surat ini berbentuk email dan dikirim sekitar sehari setelah wawancara berlangsung.

2. Tanya langsung

Anda dijanjikan akan dihubungi seminggu setelah hari wawancara. Namun, dua hari setelah waktu yang diijanjikan belum juga ada kabar yang didapatkan. Bila menghadapi situasi seperti ini, tanyakan pada pihak SDM yang terakhir menghubungi Anda tentang bagaimana hasil wawancara. Selama pertanyaan Anda sopan, jangan takut bertanya langsung karena terkadang pihak perusahaanlah yang sibuk sehingga lupa menghubungi kandidat. Tanyakanlah melalui email atau telepon.

3. Jangan menyerah

Telepon konfirmasi yang diterima menyatakan Anda gagal dan tak dapat mengikuti tahap seleksi berikutnya? Rasa kecewa pastilah ada. Namun, jangan lupa untuk tetap mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang pernah perusahaan berikan terhadap Anda. Setelah itu, bangun kembali kepercayaan diri untuk meraih kesempatan kerja di tempat lain yang masih terbuka untuk Anda.

MEMBUAT RENCANA BISNIS YANG AMPUH



Menulis rencana bisnis bukan sekadar peserta lomba yang dapat menunjukkan sebuah ide produk yang dapat dipercaya. Di bawah ini, manager Palo Alto Software, Alan Gleeson, membeberkan beberapa tips bagaimana membuat sebuah rencana bisnis yang sukses.

1. Ketahuilah siapa klien Anda
Poin awal untuk berbagai rencana bisnis harus disusun berdasarkan prespektif klien Anda. Apa yang menjadi tujuan dari rencana bisnis? Apakah ini untuk melindungi pendanaan, atau untuk menyampaikan rencana masa depan bagi perusahanaan? Penulis harus menyesuaikan rencana bagi ketentuan-ketentuan spesifik dari klien. Para penanam modal akan mencari penjelasan-penjelasan mengenai pengajuan investasi dan kerangka waktu dalam mendapatkan uang mereka kembali.

2. Kerjakan tugas AndaTanpa penelitian pasar, tidak akan ada yang dapat menjalankan rencana bisnis Anda secara serius. Anda harus memastikan bahwa rencana bisnis mencangkup acuan pada besarnya pasar, ini meramalkan perkembangan dan bagaimana cara memperoleh akses ke pasar. Sebagai contoh, sebuah rencana untuk café internet akan mempertimbangkan populasi sekitar, jangkauan internet, ramalan tentang apakah ini akan menanjak atau menurun, termasuk tinjauan dari lingkungan yang bersaing.


3. Periksalah dengan teliti masalah Anda
Suatu bagian yang utuh dalam mengerti banyak lingkungan bisnis adalah suatu persaingan. Jadi, Anda perlu berpikir mengenai bagaimana para pemegang jabatan bersaing dan apakah ada yang disebut pengendali harga. Lalu Anda harus memasukkan dengan detail dari bagaiamana anda dapat bersaing secara efektif dengan pemain-pemain yang ada.

4. Perhatian rincian
Buatlah rencana yang sederhana, tetapi memasukkan detail-detail yang cukup untuk memastikan pembaca telah mendapatkan informasi untuk membuat keputusan yang dapat diinformasikan. Menerangkan bahwa rencana dari penulis biasanya mempunyai sebuah aturan yang berarti untuk menjalankan bisnis, rencana yang ada harus mencerminkan arti yang professional, tidak ada kesalahan dalam mengeja, anggapan-anggapan yang realistik, proyeksi yang dapat dipercaya dan isi yang akurat. Penulis harus menetapkan format dari rencana bisnis. Jika diperlukan presentasi rencana bisnis, Anda harus membuat back-up presentasi di PowerPoint.

5. Kenapa harus berinvestasi?
Jika anda mencari investor di bisnis Anda, hal ini penting untuk menjabarkan secara jelas kesempatan dalam menanamkan modal. Mengapa para penanam modal lebih memilih untuk menanamkan uangnya ke dalam bisnis Anda dibandingkan dengan menyimpan uang di sebuah akun bank, saham, atau menginvestasikan di bisnis yang lain? Apakah Unique Selling Proposition (USP) di dalam bisnis? Mengapa orang lain membelanjakan uangnya untuk membeli dari Anda?

6. Mencangkup seluruh kawasan
Lakukan penelitan berdasarkan rencana bisnis haruslah tepat. Awal mula yang baik adalah jaringan bisnis dan rencana bisnis. Bagian yang harus dicakup melingkupi: hasil/layanan, pasar, persaingan, tim manajemen, pemasaran, operasi dan keuangan. Anda juga akan membutuhkan bagan warna yang sederhana dan tabel data untuk pengilustrasian beberapa kawasan.

7. Lakukan penghitungan
Angka-angka akan menjadi pokok persoalan yang harus diteliti dengan cermat. Harga-harga harus didokumentasi secara lengkap dan ramalan-ramalan penjualan harus konservatif dan realistis. Ketika harga-harga lebih pasti dan dapat diprediksi, sebuah faktor yang genting di dalam bisnis atau kegagalan dalam berbisnis akan menjadi tingkat utama dari penjualan. Jika Anda tidak nyaman dengan pelajaran matematika, pilih seseorang untuk membantu dalam mempersiapkan satu arus kas yang sederhana dan grafik titik balik modal. Ini akan membantu pembaca mengerti berapa banyak penjualan yang wajib Anda buat untuk menutupi harga Anda, dan juga berapa banyak pembiayan yang wajib ditingkatkan, dan berapa banyak pemasukan yang harus ditingkatkan secara sukses.

8. Ringkasan
Komponen yang paling penting yang menjadi titik berat dalam suatu rencana adalah ringkasan pelaksanaan. Ini adalah ringkasan dari seluruh rencana dan ini biasanya ditempatkan di awal. Hal ini juga sangat bermanfaat bagi para penanam modal. Bagi penanam modal jika mereka suka, mereka akan terus membacanya, jika mereka tidak suka, akan mereka tinggalkan. Hal ini harus diselesaikan di akhir proses perencanaan bisnis dan harus memiliki ‘faktor wow’ yang memikat mereka untuk membaca lebih jauh lagi. Dengan ini, penulis juga harus mempersiapkan suatu ‘puncak lift’ sekilas gambaran ikhtisar selama lima menit dari keuntungan dari produk-produk yang baru.

9. Pendapat kedua
Sekali Anda telah menyelesaikan rencana Anda, Anda harus mengulangnya secara terpisah. Pilih seseorang yang dapat ditugaskan di suatu tempat yang dapat menawarkan aspek-aspek dalam berbisnis. Jaringan bisnis setempat atau agen anda harus membantu ini. Tinjauan ini harus tepat sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada bahwa hal ini bisa ditempatkan ke dalam konsep yang harus ditinjau kembali.

10. Rumus akhir
Pada akhirnya, sebuah rencana harus selalu dilihat sebagai sebuah dokumen hidup dan berisi tanggal-tanggal yang spesifik, tenggat waktu, dan pertanggungjawaban. Ini harus secara terus-menerus diperiksa dan diperbaharui, seperti yang digunakan di dalam diskusi ‘rencana lawan hal yang sebenarnya’. Bisnis menitikberatkan pada bagaimana orang lain beraksi dan terhitung di dalamnya. Suatu rencana bisnis yang berhasil akan membantu untuk memastikan bahwa bisnis ini secara utuh tertuju kepada keharusan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

TUJUH CARA MERENCANAKAN SUKSES USAHA KECIL

Perencanaan untuk kesuksesan bisnis dapat membuat perbedaan antara sebuah perusahaan, berkembang menguntungkan dan bisnis pada dukungan hidup.

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan perubahan yang Anda inginkan atau butuhkan untuk membuat dalam bisnis Anda. Apakah bisnis Anda terengah-engah atau siap untuk meningkatkan performa puncaknya, menggunakan prinsip prestasi praktis dapat mengkatalisis keberhasilan bisnis kecil Anda.

Untuk membantu Anda memulai, saya telah dikurasi koleksi praktik terbaik - bekerja sama dengan pengusaha terkemuka di berbagai industri - untuk mengungkapkan strategi favorit kami terbukti sukses.

Dalam lingkungan bisnis yang dinamis global saat ini, dengan peningkatan akses ke pengetahuan (dengan cara internet), sumber daya kolaboratif dan modal crowdsourced setiap pengusaha secara efektif dapat merencanakan untuk sukses usaha kecil.

Berikut adalah tujuh terbukti tips sukses usaha kecil untuk membantu Anda memulai:

1. Mengelola arus kas Anda. Menurut Bill Clark, Presiden dan Pendiri MicroVenture Marketplace, "Intinya Anda sangat penting, dan overspending bisa membuat perbedaan dalam apakah atau tidak Anda dapat tumbuh dan menguntungkan. Tinjau triwulanan anggaran Anda, minimal, dan terlihat cara untuk memotong biaya dan beroperasi secara lebih efisien tanpa mengorbankan pengalaman pelanggan ... "

2. Memanusiakan upaya sosial media marketing. "Biarkan beberapa pemimpin yang paling berpengaruh perusahaan Anda berinteraksi di jaringan sosial media Anda Semua orang di perusahaan Anda memiliki merek pribadi dan cerita untuk memberitahu Ingat, pelanggan Anda tidak membeli apa yang Anda lakukan 

Mereka membeli mengapa Anda melakukannya Sosial. Media adalah platform yang sempurna untuk menunjukkan pelanggan Anda wajah di balik merek yang mereka sukai, "saran Amy Jo Martin, New York Times Best-Selling Penulis dan CEO dan Pendiri Royalti Digital.

3. Diam dan mendengarkan pelanggan Anda. "A Fortune 100 berukuran perusahaan, salah satu klien kami yang lebih besar, baru-baru ini datang kepada kami untuk sebuah solusi yang kami pikir sudah ada Ketika kami menemukan bahwa itu tidak ada, kita bertanya,." Mengapa tidak hanya membuat diri kita sendiri? "Jika perusahaan yang lebih besar sedang mencari solusi khusus, bayangkan berapa banyak perusahaan lain mungkin juga, "kata Kenny Nguyen, CEO dan Pendiri Presentasi Big Fish.

4. Berinvestasi dalam tim Anda. "Membangun loyalitas dari aset Anda yang paling penting: tim Anda," kata Chris Myers, CEO & Co-pendiri BodeTree. "Menemukan cara untuk berinvestasi di karyawan Anda dan mengembangkan bakat mereka ini tidak berarti hadiah uang.. Ambil minat dalam hal-hal yang menginspirasi mereka. Temukan cara untuk tim Anda untuk tumbuh bersama perusahaan ..."

5. Menurunkan berat badan berlebih bisnis. Nina Kaufman, Esq., CEO & Founder di Kaufman Hukum PLLC menunjukkan bahwa, "Dalam ekonomi masih rapuh-, sekarang adalah waktu untuk mendapatkan ramping dan kuat Berhenti melakukan hal-hal yang tidak produktif dan tidak memberikan leverage.. Rilis karyawan berkinerja buruk, pemasok lesu, dan tidak menguntungkan produk atau jasa lini. Tubuh Anda tidak dapat membawa kelebihan berat badan dengan baik, dan tidak dapat bisnis Anda. "

6. Jadilah tren cerdas, tidak konyol tren. "Setiap tahun, banyak laporan pemasaran dilepaskan seperti kembang api di parade," kata Kimberly Bordonaro, Presiden Branding Bordonaro Kimberly Pribadi. "Sangat mudah untuk terjebak dalam hype dari tren Sebelum Anda menerapkan tren untuk bisnis Anda, tanyakan pada diri sendiri ... 'Bisakah tren ini menginspirasi suatu produk atau jasa baru yang memecahkan poin nyeri pelanggan kami?'. Hanya mengadopsi tren bisnis yang positif sejalan dengan visi merek Anda Sebuah tren bisnis mungkin menjadi dingin,. Tapi biarkan saja jika tidak mempengaruhi bottom line. "

7. Hadir. Tony Gaskins, CEO & Founder, Gaskins Productions merekomendasikan, "Jangan bekerja melawan masa lalu atau stres atas masa depan Jaga momen,. Dan hari-hari akan mengurus diri sendiri. Berinovasi setiap detik hari, dan inovasi yang akan memisahkan Anda dengan tahun cahaya dari mereka yang mencoba untuk bersaing dengan Anda.

BAGAIMANA MENJADI PEBISNIS SEJATI

Cara agar bisnis sukses, berhasil, berkembang tidak hanya soal produk maupun jasa. Sifat pebisnis sejati juga perlu untuk kualitas dalam menjalani usaha.


Bagaimana berhasil menjadi True Business Owner?
Salah satu tes apakah “Business Owner” atau “Self-employee” yang memiliki business sesungguhnya adalah bila bisnis tadi kita tinggal satu tahun, bisnis tadi bertambah besar atau rugi, (bisakah anda meninggalkan bisnis anda selama satu tahun atau lebih dan saat kembali menemukannya lebih menguntungkan serta berjalan dengan baik daripada ketika anda pergi?).

Bagaimana bisnis kita berkembang dengan atau tanpa kita ?
Menurut Robert Kiyosaki untuk berhasil menjadi “Business Owner” diperlukan :

* Pengendalian sistem dan
* Kemampuan memimpin orang.

Banyak orang merasa bahwa yang paling penting adalah produk atau jasanya. Ini tidak mutlak benar.


Jutaan orang bisa membuat burger lebih enak dari Mc. Donald tapi hanya Mc. Donald yang mempunyai system yang telah menyajikan milyaran burger.

Menurut saya ada 3 sistem yang diperlukan untuk membuat perusahaan menjadi dahsyat :
1. Sistem sumber daya manusia termasuk pembinaan, reward dan punishmentnya.
2. Sistem kontrol (kontrol arus kas, kontrol kedisiplinan, kontrol keuangan , administrasi, dll).
3. Sistem marketingnya.

Sistem adalah urut-urutan kerja yang logis dan menghasilkan.

Untuk memilih orang-orang yang tepat menurut saya ada 3 kualitas yang diperlukan, yaitu :

* Passion
* Integrity
* Skill

RAHASIA MENJADI ORANG HEBAT

Kita semua tentu kagum pada kehebatan seseorang, dikarenakan prestasi, kesuksesan, kepemimpinan, kebijaksanaan mereka dan sebagainya. Karena kehebatan itu pula mereka dipuji dan dijadikan idola, serta dielukan banyak orang. Sesungguhnya setiap orang termasuk Anda juga mempunyai potensi, berupa kemampuan, pengalaman dan juga ilmu pengetahuan untuk menjadi orang hebat. Tetapi jarang sekali di antara kita yang menyadari keunggulan tersebut atau menggunakannya secara maksimal.

Sekaranglah saat untuk menyadari dan mengasah potensi tersebut agar Anda mampu berprestasi, sukses dan benar-benar menjadi orang hebat. Bagaimana caranya?

1. Menentukan impian

Setiap orang pasti mempunyai impian dalam kehidupan pribadi, karier atau bisnis. Impian menjadi inspirasi sekaligus motivasi kita untuk tetap semangat melakukan tindakan dan bertahan melawan rintangan setiap hari. Karenanya, segera merancang impian masa depan, sesuai dengan pengalaman, kemampuan, hobi, dan obsesi Anda.

Saat menentukan impian, pastikan Anda juga menetapkan batas waktu, kapan impian tersebut harus sudah tercapai. Impian tanpa batas waktu tidak menjadikan Anda orang hebat, tetapi menjadikan Anda pengkhayal yang hebat.

2. Membuat keputusan

Tidak sedikit orang yang memiliki impian hebat, misalnya menjadi pengusaha kaya raya, ilmuwan ternama karena menemukan banyak temuan penting dan spektakuler, menjadi koki hebat, dan sebagainya. Tetapi hanya sebagian kecil yang benar-benar berhasil menjadi orang hebat di bidang mereka masing-masing. Sedangkan mereka yang tidak berhasil bukan dikarenakan impian mereka kurang hebat, melainkan mereka tidak segera membuat keputusan untuk melakukan tindakan-tindakan agar impian mereka segera menjadi kenyataan.

Jika Anda sudah menetapkan impian, sebaiknya segeralah membuat keputusan untuk memulai melakukan sesuatu untuk mencapai impian tersebut.

3. Memupuk keberanian

Kesuksesan besar pasti diikuti risiko yang besar pula. Misalnya, Anda ingin menjadi kontraktor hebat, Anda juga harus berani menghadapi risiko kenaikan bahan baku, inflasi yang memengaruhi daya beli masyarakat, kenaikan suku bunga bank, bangkrut, dan sebagainya. Jangan ragu menantang diri Anda supaya menjadi pemenang. Lakukan sesuatu yang luar biasa dan lepaskan keraguan pada kemampuan Anda sendiri. Survei membuktikan bahwa kekalahan seseorang bukan dikarenakan ia gagal bertindak, melainkan ia tidak berani bertindak.

4. Aktif melakukan tindakan

Tidak akan ada perubahan atau kemajuan, kecuali Anda melakukan tindakan. Banyak orang membuat rencana yang indah, tetapi tidak pernah tercapai karena mereka tidak pernah melakukan langkah-langkah nyata. Banyak pula orang cerdas tetapi kehidupan mereka gagal dikarenakan mereka terus- menerus membiarkan rasa takut membelenggu.

Menjadi orang hebat membutuhkan kemauan untuk berusaha dan kedisiplinan. Laksanakan rencana strategis dan selesaikan sesuai batas waktu seperti yang sudah Anda tentukan. Hanya dengan usaha yang sungguh-sungguh, maka keinginan Anda menjadi orang sukses dan hebat bakal terwujud.

Jika Anda ingin menjadi orang hebat, saran saya adalah persiapkan diri Anda dengan baik, ketahui apa yang harus Anda kerjakan dan bagaimana menghindari apa yang tidak diperbolehkan. Bila Anda tekun berusaha dan bersungguh-sungguh, Anda pasti cepat berhasil dan menjadi orang yang hebat luar biasa!

Perbedaan Antara Karyawan dan Entrepreneur Menurut Kiyosaki

Mulailah dengan merubah mindset.
Pada masa kecil dahulu, ayah miskinsaya selalu memotivasi , “ belajarlah yang rajin, meraih nilai tertinggi, kemudian memperoleh pekerjaan yang mapan”
Dari saran ayah miskin saya, dapatlah disimpulkan bahwa seseorang seharusnya belajar dengan rajin, akhirnya memperoleh pekerjaan yang bagus.

Sebaliknya ayah kaya saya memberi saran, “ belajarlah untuk membangun bisnis sendiri, memperkerjakan orang – orang berpengalaman dan jadilah wirausaha yang mapan” Ayah kaya selalu memotivasi diri saya agar menjadi enterpreur yang berhasil, walaupun bagaimana perjuangannya. Sebetulnya apa yang membedakan antara seorang karyawan dan seorang enterpreneur.

Seorang karyawan mencari kerja pada sebuah bisnis yang telah terbangun, sebaliknya seorang enterpreneur memulai bisnis dari yang terkecil, kemudian memperkerjakan karyawan yang pintar dan berpendidikkan. Ini bukanlah sekedar isapan jempol, banyak juga enterpreneur pemula gagal sebelum bisnis itu terbangun, alias layu sebelum berkembang. Kita dapat membutikan dengan data yang ada, walaupun tidak significan,99% business gagal pada 10 tahun pertama. Statistik menunjukan juga bahwa 90 % bisnis gagal setelah lima tahun pertama. Statistik lain menunjukan 90 % dari 10 % dari binis yang dirintis mampu bertahan pada lima tahun pertama, gagal di 10 tahun pertama.

Bagaimana bisa terjadi demikian? Berbagai alasan dikemukakan, tetapi ada beberapa kritik yang perlu kita pertimbangkan sebelum memulai bisnis,
  • Biang keladi dari itu semua karena mind set keluarga dan lingkungan kita selalu mengajarkan, sekolah yang pintar kemudian mencari pekerjaan alias menjadi pegawai, karyawan atau buruh lebih menjamin masa depan dari pada berpayah – payah merintis usaha.
  • Keahlian atau skill untuk menjadi karyawan jauh berbeda dengan skill untuk menjadi entrepreneur. Padahal kenyataan yang ada, hampir semua sekolah tidak mengajarkan bagaimana menjadi seorang enterpreneur.
  • Banyak enterpreneur gagal untuk membangun bisnis, disebabkan sikap mental, lebih cenderung bermental pekerja dari pada pembisnis.
  • Banyak enterpreneur pemula cenderung bekerja lebih panjang dan dibayar kurang dari karyawannya, sehingga kelelahan dan kekurangan tenaga, akhirnya putus asa dan gulung tikar.
  • Enterpreneur baru pada umumnya memulai bisnis tanpa pengalaman dan modal.
  • Kurang mempunyai skill dan pengalaman dibidang jasa dan produk bisnis yang ditekuni.

Hal tersebut diatas pemicu kegagalan bagi pembinis pemula. Pernah ayah kaya saya berkata, bahwa memulai bisnis seperti terjun dari sebuah pesawat tanpa parasit. Diudara berusaha membuat parasit dan mengembangkannya. Apabila gagal setelah turun di tanah, mulai lagi naik pesawat dan terjun lagi. Demikian terus menerus dilakukan oleh pembinis pemula, sampai dengan berhasil.

Dalam buku saya, My Rich Dad, diceritakan disana, bagaimana perjuangan saya disaat memulai bisnis. Mulai, gagal, bangkit. Jatuh bangun berulang – ulang, tanpa menyerah dan putus asa. Sampai akhirny saya menemukan sebuah bisnis nilon dan bisnis dompet Velco. Saya rasakan proses itu begitu panjang dan melelahkan dan butuh kesabaran. Tetapi justru dari pengalaman tersebut, saya memperoleh pengalaman bisnis yang membagakan.

Apakah kerja keras dan waktu panjang menjamin keberhasilan?
Suatu pertanyaan yang naïf. Banyak enterpreneur gagal karena terlalu banyak kerja dan kelelahan. Semua pekerjaan dikerjakan sendiri. Pertimbangkan untuk tidak keluar dari pekerjaan anda sebelum bisnis anda betul – betul mapan. Saya contohkan teman saya, yang keluar dari Bank terkenal di Honolulu, karena ingin menjadi enterpreneur, yang telah menjadi impiannya sejak kecil. Ia membuka depot kecil bersama ibunya. Depot itu menyediakan menu makan siang untuk karyawan, yang kebetulan bekerja pada kantor terdekat dilingkungan depot.

Setiap hari ia dan ibunya bangun jam 2 pagi untuk menyiapkan makanan, dari berbelanja sampai memasak, menyiapkan piring dan menata meja, agar supaya menarik konsumen. Mulanya ia sangat menikmati pekerjaannya dan bekerja penuh semangat, walaupun penghasilannya kecil. Dan ia dengan bangga mengatakan pada saya, bisnis ini akan saya kembangkan dan menghasilkan keuntungan yang melimpah, tetapi harapan itu tidak pernah terwujud, karena tiba- tiba ibunya meninggal. Akhirnya depotnya tutup, ia mencari pekerjaan lain, sebagai manager Francise fast food, akhirnya ia menjadi karyawan lagi.

Ini sebagai contoh, bahwa bisnis yang dirintisnya tidak sempat berkembang, belum menghasilkan keuntungan maksimal,dan teman saya gagal untuk menemukan parasitnya.
Dari obrolan tersebut diatas, dapatlah disimpulkan bahwa minset seseorang adalah titik kunci segalanya. Mulailah berpikir secara enterpreneur dari pada sebagai seorang karyawan.

Langkah Memenangkan Negosiasi Gaji

Negosiasi gaji adalah tahapan saat Anda sudah berhasil melewati proses wawancara kerja. Menegosiasikan gaji menjadi penting terutama bila Anda mengetahui pasti kapabilitas dan kualitas hasil kerja Anda, ditambah pengalaman kerja yang ada. Meski tak semua profesi memungkinkan adanya negosiasi gaji, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencapai kesepakatan gaji yang Anda inginkan.

Bagaimana mendapatkan bayaran terbaik dari pekerjaan Anda? Berikut ini caranya menurut Robin Ryan penulis What to Do With the Rest of Your Life: America's Top Career Coach Shows You How to Find or Create the Job You'll Love. Fadhlyashary akan menyediakan sedikit tips atau Cara Sukses Negosiasi Gaji.

Cari tahu standar gaji

Bila pihak perusahaan sudah menyatakan Anda berhasil di tahap wawancara dan mulai menawarkan posisi yang Anda inginkan, cari tahu bagaimana standar gaji yang umumnya didapatkan profesi yang Anda incar. Tanyakan teman atau kenalan Anda yang memiliki posisi yang sama. Dengan begitu, Anda mendapat gambaran besarnya gaji yang layak didapatkan dan tak merugi saat negosiasi nanti.

Semua negosiasi gaji harus didasarkan pada fakta bukan asumsi. Anda harus mengetahui harga yang pantas untuk layanan yang diberikan Anda ke perusahaan. Caranya cari majalah bisnis di internet atau situs asosiasi jurnal untuk menemukan survei gaji dan data.


Tunggu waktu yang tepat

Meski posisi Anda sudah di "atas angin", jangan gegabah dalam menegosiasikan gaji. Tentukan waktu yang tepat untuk melakukannya. Mulailah bernegosiasi saat pihak perusahaan mulai menyebutkan besarnya gaji yang disediakan, lalu katakan berapa jumlah gaji yang Anda inginkan. Usahakan untuk tidak memulai duluan, karena dalam jenis negosiasi ini, ada kecenderungan yang memulai duluan akan kalah dalam "tawar-menawar".

Pergunakan waktu wawancara untuk menegaskan kembali nilai Anda bagi perusahaan. Gunakan juga contoh-contoh bukti dari pekerjaan masa lalu dimana Anda menjadi kontributor utama. Fokus pada pemenuhan kebutuhan Anda sebagai pekerja.


Perkirakan besaran gaji secara realistis
Buatlah patokan gaji yang tidak jauh melampaui angka yang ditawarkan perusahaan, namun juga tidak jauh di bawah angka yang Anda harapkan agar dapat diterima oleh perusahaan sekaligus sesuai dengan kualitas kerja yang Anda yakini telah dimiliki. Misalnya, bila rata-rata gaji profesi incaran Anda 5 juta, namun perusahaan hanya menawarkan 4,7 juta, tawarkan pada mereka Anda menginginkan lebih dari 5juta karena kelebihan dan skills Anda yang menguntungkan perusahaan.


Jangan sebutkan detail gaji sebelumnya
Anda harus berbicara rentang gaji sebelumnya tetapi tidak menjelaskan angkanya secara detail. Sebab perusahaan akan menilai tingkat keterampilan Anda dari nilai gaji terdahulu. Jadi lebih baik menahan diri menyebut angka.

Menghitung nilai Anda
Setelah penawaran dibuat, Anda harus menanyakan alasan dipekerjakan. Lalu mendengarkan dengan seksama dan berpusat pada argumen permintaan gaji serta menceritakan segala sesuatu seperti keterampilan yang pernah dipelajari. Fokus terus pada pemenuhan kebutuhan gaji dengan produktifitas kerja yang optimal

Lihat sejarah gaji
Perkiraan batasan besar gaji berdasarkan rata-rata gaji yang diterima selama ini. Selayaknya, pengalaman yang banyak akan menaikkan standar gaji Anda. Selain itu, jangan memberitahu sejarah gaji kepada calon pimpinan karena hal tersebut akan memberikan harga mati atas nilai kualitas Anda. Namun, bila memberitahu gaji sebelumnya adalah keharusan, keuntungan nya adalah Anda tidak akan dihargai dengan angka lebih rendah atau bahkan sama dengan tempat sebelumnya.

Gunakan pendekatan win-win solution
Harapan yang realistis dan kemauan untuk berkompromi memungkinkan kedua belah pihak mengakhiri negosiasi yang bahagia.

Jumat, 24 Mei 2013

4 Hal untuk Dipertimbangkan Sebelum Berhenti Bekerja

Berbagai sebab memungkinkan Anda untuk memikirkan sebuah hal yang penting sekaligus berani, yaitu mengundurkan diri dari pekerjaan. Sebelum kata-kata tersebut terucapkan dan diketahui atasan, ada baiknya Anda memikirkan beberapa hal berikut ini.

1. Solusi masalah

Bila keputusan berhenti Anda adalah karena adanya masalah, terlebih masalah pribadi dengan rekan di tempat kerja, cobalah selesaikan masalah tersebut dengan pihak ketiga yang obyektif dan netral, seperti pemimpin divisi Anda. Atau, bila masalah sudah berkembang lebih lanjut, tak ada salahnya untuk meminta bantuan penyelesaian dari pihak Sumber Daya Manusia.

2. Track record Anda

Track record, alias rekam jejak, dalam pekerjaan adalah sejarah pengalaman kerja Anda. Pastikan Anda memiliki track record yang baik, misalnya tak terlampau sering berpindah tempat kerja, dan adanya reputasi baik agar resume Anda memiliki "nilai tambah" dan Anda pun siap kembali mengalami proses melamar pekerjaan.

3. Negosiasi gaji

Seseorang yang melamar pekerjaan dengan status masih bekerja akan lebih dihargai dibanding yang berstatus pengangguran. Hal ini pun berdampak pada negosiasi gaji. Perusahaan tak akan menawarkan gaji yang lebih kecil dari tempat kerja sebelumnya pada kandidat yang masih berstatus pekerja. Maka, Anda bisa memenangkan negosiasi ini selama belum melepaskan pekerjaan yang sekarang dimiliki.

4. Waktu yang tepat

Ketiga poin diatas tak membuat Anda urung berhenti bekerja? Sekarang saatnya rencanakan kapan pengunduran diri tersebut akan dilaksanakan. Jangan memilih masa-masa hari raya karena kebutuhan akan materi tinggi pada saat itu dan perusahaan Anda memberikan tunjangan yang pantas untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pilih waktu yang tepat, beritahu atasan minimal sebulan sebelum tanggal berhenti, dan buat surat resign dengan format yang telah ditentukan.

Mengakhiri Karir di Tempat Baru

Beberapa di antara Anda mungkin pernah merasakan ini: berhasil diterima di suatu perusahaan, masuk kerja, beberapa hari menyesuaikan diri, lalu timbul sebuah perasaan salah. Salah memilih tempat kerja, salah profesi, dan perasaan-perasaan salah lain. Mengundurkan diri bisa jadi pilihan baik. Namun, hati-hati dalam mengambil keputusan ini. Simak artikel berikut untuk mengetahui langkah-langkah bijak dalam mengakhiri karir di tempat baru.

Beritahu atasan secara langsung

Berstatus sebagai karyawan baru tak berarti bisa memutuskan hubungan kerja dengan perusahaan lebih mudah dibandingkan karyawan lain yang telah lebih lama bekerja. Sampaikan keinginan pengunduran diri Anda secara terbuka kepada atasan. Tidak melalui telepon, tidak melalui surat, apalagi melalui jalan pintas dengan menghilang begitu saja tanpa kabar.

Berikan alasan secara jujur

Memberi alasan tidak jujur untuk menghindari pertanyaan dari atasan mungkin bisa menyelamatkan diri Anda. Namun, hal ini tetaplah tidak baik karena bisa menjadi kebiasaan. Jadi, lebih baik ungkapkan alasan jujur, seperti "Bila saya bertahan di sini, baik saya maupun Ibu/Bapak tidak akan merasa nyaman." Manajemen yang baik justru akan menjadikan alasan Anda sebagai masukan agar kenyamanan pekerja ditingkatkan sehingga karyawan-karyawan yang ada bisa bertahan bekerja lebih lama.

Bertanggung jawab

Singkatnya masa kerja dan pengunduran diri yang tiba-tiba tentu tak membuat manajemen perusahaan dapat sesegera mungkin menyiapkan pengganti untuk posisi Anda. Maka dari itu, tawarkan niat baik untuk bertahan di tempat kerja sekarang hingga pihak manajemen menemukan pengganti Anda. Usaha ini terdengar sederhana namun akan dihargai oleh perusahaan.

Lebih berhati-hati

Jadikan pengalaman mengundurkan diri dengan cepat sebuah pelajaran agar di lain waktu Anda berpikir lebih cermat dalam memilih tempat dan lingkungan kerja yang diinginkan. Ingatlah, keputusan mengundurkan diri dengan cepat tak hanya akan mempertaruhkan nama baik Anda namun juga merugikan perusahaan.

Waktu yang Tepat untuk Mengundurkan Diri

Sudah sekian lama Anda kerap memikirkan sebuah ide untuk meninggalkan pekerjaan Anda sekarang. Namun, keraguan kerap dirasakan tentang kapankah waktu yang tepat untuk mengundurkan diri dan apakah kondisi-kondisi yang sudah Anda alami di kantor dapat menjadi sebab yang tepat untuk segera berpindah tempat kerja. Berikut adalah contoh situasi yang tepat untuk mengundurkan diri.

Situasi tempat kerja tidak kondusif

Situasi kantor yang tidak kondusif untuk berkarir adalah salah satu penghambat yang tidak menyamankan Anda. Atasan yang hampir selalu kehilangan kendali saat marah pada karyawan, persaingan antarkaryawan yang tidak sehat, atau adanya diskriminasi tentu akan mempengaruhi kondisi batin Anda. Cari tempat kerja lainnya yang tidak membuat Anda tertekan.

Masalah dengan rekan atau atasan

Masalah tercipta lengkap dengan solusinya. Dalam masalah di tempat kerja, divisi Sumber Daya Manusia dapat menengahi permasalahan yang Anda alami dengan rekan atau atasan. Namun, bila masalah tetap berkali-kali terjadi setelah upaya ini dilakukan dan hari-hari Anda di tempat kerja menjadi semakin tidak nyaman, mengundurkan diri adalah pilihan yang tepat.

Perusahaan di ambang kebangkrutan


Terkadang ada masanya sebuah perusahaan menawarkan pengunduran diri bagi karyawan dengan kompensasi pesangon yang besar, demi efisiensi mereka. Namun, beda halnya bila banyak karyawan diberhentikan tanpa alasan yang jelas, bonus tak kunjung cair selama berbulan-bulan, dan para petinggi perusahaan kerap melakukan rapat internal. Antisipasi kondisi awal kebangkrutan dengan mencari lowongan baru.

Tidak bisa berkembang

Bekerja adalah proses saling menguntungkan antara perusahaan dan karyawan. Jika Anda merasa tidak diuntungkan karena terjebak dan tidak bisa berkembang (baik mengembangkan diri maupun karir), pertimbangkan untuk berhenti dari pekerjaan yang sekarang dimiliki.

Untuk semua poin di atas, tinggalkan pekerjaan Anda sekarang hanya jika Anda telah melalui proses berpikir sehingga bisa memutuskan yang terbaik bagi diri sendiri. Jangan lakukan pengunduran diri karena emosi sesat.

Tanda-tanda Karir yang Salah

Kapan terakhir kali Anda merasa stres karena pekerjaan? Dan, coba ingat, sudah berapa kali Anda merasa komunikasi dengan atasan terasa buntu sehingga masalah seputar pekerjaan tak kunjung terselesaikan? Bila jawabannya adalah ‘baru-baru ini’ dan ‘sudah tak terhitung berapa kali’, mungkin Anda memang berada dalam karir yang salah. Berikut keempat tandanya.

Diluar batas kemampuan

Adalah wajar ketika seorang pekerja merasa stres karena padatnya pekerjaan di kantor. Namun, lain lagi ceritanya bila hal ini terjadi terus menerus sehingga Anda kerap merasa sangat kelelahan. Inilah pertanda tidak sesuainya porsi kerja dengan kemampuan Anda. Oleh karenanya, Anda mungkin tak tepat berada di dalam karir itu. Rundingkan mengenai masalah ini dengan atasan. Namun, bila hasilnya buntu, bersiaplah mencari karir yang baru.

Tak pernah bangga

Menyukai dan mengakui bidang pekerjaan yang digeluti adalah salah satu pertanda Anda senang menjalani dan tepat berada di sana. Namun, bila untuk mengakui jenis pekerjaan dan industri tempat bekerja Anda saja sudah terasa sulit, apalagi bila dilatarbelakangi oleh perasaan malu, jangan harap Anda bisa mendapat kenyamanan dalam karir dan jangan heran bila Anda tak akan bertahan lama di dalamnya.

Jauh dari keahlian yang dimiliki

Anda terlanjur memilih bidang kerja yang jauh berbeda dari ilmu dan keahlian yang sebenarnya. Tak masalah bila perlahan Anda menikmatinya. Namun, bila dijalani dengan rasa menyesal karena skill Anda yang tak lagi digunakan, ditambah tempat kerja yang tak mendukung usaha Anda mempertahankan skill yang ada, mungkin sudah saatnya melirik karir baru di tempat lain.

Tak bersosialisasi

Tanyakan pada diri sendiri, apa yang membuat Anda memilih menjauh dari kumpulan rekan di tempat kerja meski tak ada masalah dengan perilaku mereka? Karena, bisa jadi, justru Andalah yang kurang mampu menyesuaikan diri. Berbeda halnya bila perbedaan karakteristik Anda dan lingkungan kerja sangat mengganggu, dan mempengaruhi performa kerja Anda. Bila hal itu terjadi, mungkin sudah saatnya mendapatkan atmosfer kantor lain yang membuat Anda lebih mudah beradaptasi.

3 Hal Yang Menghambat Karir Perempuan

Perempuan tercipta dengan berbagai keahlian, yang tak hanya terbatas pada pekerjaan di rumah namun juga pada karir di tempat kerja. Sementara banyak orang masih meragukan kemampuan perempuan mengembangkan karirnya (faktor eksternal), ada beberapa hal dalam pribadi perempuan yang memang bisa menghambat peningkatan karirnya sendiri (faktor internal). Apa saja keempat hal ini?

Cenderung pasif

Sikap pasif masih dimiliki banyak perempuan dalam hal karir mereka. Perempuan cenderung menunggu reaksi dan persetujuan orang sebelum ia "menggerakkan" karirnya ke depan, dan bukannya berinisiatif menggerakkannya sendiri. Tak jarang, ini pula yang membuat perempuan yang berkarir lebih sulit mendapat promosi ketimbang laki-laki.

Suka bergosip

Kecenderungan membicarakan hal pribadi orang lain adalah kebiasaan lain perempuan yang sulit dihilangkan. Meski berbagi informasi adalah hal penting, membicarakan urusan pribadi seseorang kepada rekan lain tidak akan membuat integritas Anda di tempat kerja menjadi lebih baik. Apapun alasan Anda, hindari bergosip di tempat kerja.

Terlibat hubungan dengan rekan

Tak dapat dipungkiri bahwa perempuan sering mengutamakan perasaannya daripada logika. Begitu pun dalam ketertarikan dengan lawan jenis. Umumnya, tidak ada aturan tertulis yang melarang hubungan pribadi antarkaryawan. Namun, hubungan seperti ini juga bisa menghambat karir seorang perempuan bila ia tak dapat memisahkannya dengan urusan pekerjaan. Ini karena hubungan istimewa yang berantakan dengan rekan kerja bisa berimbas buruk pada hubungan profesionalnya.

Mengatasi Stres Saat Bekerja


Mengalami stres saat bekerja adalah hal yang wajar. Namun, membiarkan perasaan tertekan ini berlangsung pada diri Anda tidaklah berdampak baik, untuk kesehatan maupun untuk masa depan karir Anda. Solusi untuk mengatasi stres adalah bukan pada di mana atau dengan siapa Anda bekerja, namun bagaimana pengendalian Anda pada emosi dan stres itu sendiri. Berikut langkah-langkahnya.

Menyadari rasa stres

Salah satu langkah ampuh menghadapi stres adalah dengan mengetahui apa sebab stres Anda dan bagaimana langkah penanggulangannya. Tanyakan pada diri Anda, apa saja hal yang memicu rasa kesal Anda saat bekerja? Dan, langkah apa yang cukup ampuh meredakan kekesalan itu? Bila faktor pemicu kemarahan masih sulit Anda dapatkan, ingatlah apa saja hal yang kerap Anda hindari saat bekerja. Umumnya, menghindar adalah salah satu cara seseorang menjauh dari sesuatu yang tidak disukainya.

Menjaga kesehatan
Kemampuan mengendalikan emosi tak lepas dari kualitas kesehatan yang baik. Maka dari itu, lakukan hal-hal kecil yang sangat mempengaruhi kesehatan Anda, yaitu istirahat cukup, mengontrol konsumsi makanan yang mengandung banyak gula, dan berolahraga. Tak perlu merasa terbebani dengan keharusan berolahraga. Karena, berjalan santai di pagi hari juga termasuk dalam usaha Anda menjadikan tubuh lebih bugar.

Mengontrol emosi

Orang yang memiliki gaya hidup sehat akan cenderung lebih mudah mengontrol emosi dan menjauhi amarah. Kontrol emosi Anda saat bekerja dan di tempat kerja, tarik nafas lebih dalam dan hembuskan secara teratur setiap emosi Anda terpicu dan amarah mulai Anda rasakan.

Lebih fokus pada pekerjaan

Terkadang, stres saat bekerja justru dipicu oleh hal-hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan dan kehidupan kantor Anda. Maka, saat bekerja, usahakan untuk tetap fokus pada kewajiban-kewajiban Anda di tempat kerja dan hindari mencampur adukkan permasalahan rumah dengan kantor dan sebaliknya.

Lebih banyak bersosialisasi

Buka mata dan telinga lebih lebar. Bisa jadi, ada banyak personel di kantor Anda yang ternyata memiliki kesamaan pemikiran sehingga dapat dijadikan teman berbagi rasa, yang tak terbatas hanya pada persoalan di tempat kerja. Dengan membuka diri dan memperluas pergaulan di tempat kerja, Anda memperkecil kemungkinan rasa stres menghampiri karena rutinitas kerja yang membosankan.

Manajemen Waktu untuk Orang Tua yang Bekerja

Para orang tua yang juga memiliki kesibukan di luar rumah sebagai pekerja kantoran selalu memiliki masalah yang sama: waktu. Karena, pada prakteknya, membagi waktu untuk peran sebagai pekerja kantor dan sebagai orang tua tidaklah mudah. Bagi Anda yang memilih tidak merekrut asisten rumah tangga, ada beberapa trik untuk efisiensi waktu dalam menjalankan tugas rumah dengan baik dan memastikan tak ada satu pun yang terbengkalai.

1. Belanja bulanan sekali saja

Kesibukan dan pikiran yang terbagi antara kantor dan rumah terkadang membuat Anda lalai memperkirakan jenis barang dan kuantitas yang dibutuhkan saat belanja di awal bulan. Akhirnya, di tengah dan akhir bulan Anda kembali menyisihkan waktu untuk belanja kebutuhan anak yang habis diluar perkiraan. Maka, sebelum berbelanja bulanan, perkirakan dengan pasti jenis dan jumlah barang yang akan dibeli. Selalu lebih baik lebih banyak dari pada kurang.

2. Pilih masakan yang praktis

Memasak adalah salah satu kegiatan rumah yang paling menyita waktu. Karena itu, pilihlah menu masakan yang praktis bagi Anda, misalnya jenis masakan dengan bumbu instan yang mudah ditemui di mini market terdekat. Sediakan pula masakan instan yang penyajiannya hanya perlu dihangatkan atau diseduh oleh anak Anda. Namun, ingatlah untuk tidak sering menyajikan masakan sejenis ini karena tidak sehat. Sajikan sekali dalam seminggu saja.

3. Ajari anak kemandirian

Bila anak telah dapat memahami tugas dan tanggung jawab, ajari mereka untuk melakukan beberapa hal tanpa bantuan orang tuanya. Pantau mereka di awal kemandirian ini diajarkan karena butuh waktu bagi anak-anak untuk menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut. Perlahan, kemandirian anak akan mengurangi waktu yang tersita untuk tugas Anda di rumah.

4. Temukan teman sesama orang tua

Tak ada yang lebih mengerti selain mereka yang mengalami hal serupa dengan yang Anda alami. Jalin komunikasi dengan tetangga sekitar rumah, terutama yang memiliki dua peran seperti Anda. Jangan ragu untuk saling berbagi pengalaman agar Anda tak merasa sendirian menghadapi keadaan ini. Jangan lupa juga untuk saling membantu bila dibutuhkan, terutama menyangkut urusan anak-anak Anda. Selain untuk membentuk keakraban, saling membantu juga salah satu bentuk efisiensi waktu.

Pola Makan Sehat di Tempat Kerja

Seorang pekerja seperti Anda terbiasa dengan rutinitas yang sama, waktu yang terbatas, dan tempat kerja yang tertutup setiap harinya. Hal ini memungkinkan Anda untuk memiliki pola makan yang tak sehat, yaitu dengan banyak makan agar menghindari kantuk dan stres, atau melewatkan makan karena kesibukan yang tiada henti. Berikut tips agar rutinitas makan Anda menjadi lebih sehat di tempat kerja.

Membawa bekal dari rumah merupakan salah satu cara paling baik. Makanan bekal lebih terjamin kesehatannya karena proses pembuatannya diketahui (apabila dimasak sendiri) dan cenderung tidak mengandung pengawet, seperti makanan yang dibeli di luar. Selain itu, dengan membawa bekal, Anda pun dapat berhemat.

Mengatur porsi makan juga salah satu langkah menerapkan gaya hidup yang lebih sehat di tempat kerja. Kalaupun harus membeli dari luar, pastikan porsi makanan yang Anda konsumsi mengenyangkan, namun tidak berlebihan. Perut yang terlalu kenyang justru membuat Anda lebih mudah mengantuk dan berusaha mengusir rasa kantuk itu dengan minum atau memakan cemilan berkalori tinggi. Akhirnya, berat badanpun menjadi tidak terkendali.

Ketahui pula asupan nutrisi yang baik dan seimbang bagi Anda dari berbagai sumber, misalnya internet. Ini dilakukan agar Anda mengetahui dengan pasti kebutuhan nutrisi dan mineral untuk tubuh, dan menyesuaikannya dengan bekal atau makanan dari luar yang dibeli.

Sebaliknya, bagi Anda yang justru sering melupakan makan, sisakan selalu waktu di tempat kerja untuk makan. Jangan melewatkannya karena makanan merupakan sumber tenaga dan konsentrasi untuk bekerja dengan maksimal. Setiap pagi, usahakan untuk sarapan bergizi, dan isi waktu istirahat siang Anda dengan mengonsumsi makanan sehat.

Menyeimbangkan Peran Kantor dan Rumah untuk Ibu yang Bekerja

Seorang ibu yang juga bekerja di kantor memiliki dua peran utama dalam hidupnya sebagai orang tua, dan sebagai pekerja. Seringkali, ibu yang bekerja memiliki beberapa masalah dalam menyeimbangkan perannya. Berikut adalah beberapa masalah umum sekaligus tips menanggulanginya.

1. Pekerjaan rumah yang terbengkalai

Banyak para ibu bekerja yang khawatir akan rutinitas rumah yang berantakan karena harus bekerja. Hal ini bisa diatasi dengan mempekerjakan seorang asisten rumah tangga. Bagi yang masih ingin mengurus sebagian rutinitas rumahnya sendiri, ibu dapat melakukan tugasnya saat berada di rumah, atau saat akhir pekan.

2. Meninggalkan anak terlalu lama

Ibu bekerja sering merasa bersalah dan khawatir karena meninggalkan anak. Untuk masalah ini, ia bisa mempekerjakan pengasuh paruh waktu, atau pengasuh purna waktu (full time). Pilihan lain adalah meminta bantuan orang tua (nenek atau kakek si anak).Yang terpenting, berikan selalu quality time untuk anak di akhir pekan.

3. Kesulitan membagi fokus

Mengingat anak saat bekerja di kantor, atau sibuk menerima panggilan telepon saat bersama anak di rumah adalah masalah umum ibu bekerja. Atasi masalah ini dengan fokus pada pekerjaan dan peran di tempat ia berada. Saat di kantor, lupakan persoalan rumah. Saat di rumah, matikan ponsel atau perangkat elektronik lain selama beberapa jam agar anak mendapat perhatian penuh, dan ibu dapat leluasa menjalankan perannya.

4. Terlalu lelah

Dibutuhkan fisik dan mental tangguh untuk menjadi pekerja sekaligus seorang ibu. Untuk mengatasi rasa lelah ini, sediakan waktu luang bagi si ibu sendiri untuk melakukan kegiatan yang disukainya (misalnya membaca buku atau jogging).

5. Tak percaya diri

Bagi sebagian orang Indonesia, tempat terbaik bagi ibu adalah di rumah saja. Sebenarnya, semua potensi seorang ibu hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Maka, mendengarkan pendapat orang (dan bukan kata hati) bisa membuat si ibu meragukan kemampuannya sendiri. Untuk menyikapinya, pastikan ibu mengetahui apa yang paling diinginkannya. Di rumah saja, atau bekerja di kantor? Biarkan ibu memutuskan apa yang terbaik baginya, tanpa melupakan perannya di rumah.

Kamis, 23 Mei 2013

Soft Skills: Kualitas Pribadi Dalam Bekerja

Soft skills adalah kualitas pribadi seseorang yang meningkatkan nilainya di tempat kerja. Skills ini tidak langsung berhubungan dengan kemampuan menjalankan deskripsi kerja melainkan pada hubungan baik dengan sesama karyawan atau dengan atasan. Soft skills juga menjadi pertimbangan pemimpin perusahaan untuk mempekerjakan atau mempertahankan staff. Berikut adalah beberapa contoh soft skills yang dapat Anda miliki dan kembangkan

1. Etos kerja

Kemampuan untuk mendedikasikan diri pada pekerjaan adalah pengertian etos kerja. Hal ini termasuk bagaimana Anda berusaha menyelesaikan suatu pekerjaan karena menyadari hal tersebut adalah tanggung jawab Anda.

2. Manajemen waktu

Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan adalah contoh manajemen waktu yang baik. Selain itu, memiliki skillsejenis ini juga berarti Anda mampu menempatkan prioritas kerja dengan baik dan tak kesulitan mengerjakan beberapa pekerjaan dalam suatu waktu.

3. Kemampuan bekerja dalam tim
Mampu bekerja dalam tim membuat Anda memiliki nilai lebih karena dilakukan tidak terbatas pada rekan yang memiliki tanggung jawab sama, tapi juga dengan rekan lain yang pekerjaannya tidak langsung berhubungan dengan Anda. Bekerja dalam tim juga termasuk kemampuan Anda berkomunikasi dengan baik sesama staf atau dengan atasan.

4. Fleksibilitas dan adaptasi

Seorang karyawan baru yang mampu melaksanakan banyak tanggung jawab dengan baik berarti memiliki fleksibilitas dan adaptasi. Beradaptasilah dengan lingkungan dan tanggung jawab di manapun Anda berada dan bekerja. Selain itu, bila sesekali pimpinan meminta Anda mengerjakan tugas yang tidak ada dalam deskripsi kerja, jangan takut untuk menerima dan mencoba membantunya.

5. Jiwa kepemimpinan

Karakteristik ini dibutuhkan untuk posisi setingkat supervisor atau untuk seseorang yang ingin meraih jabatan lebih tinggi dengan tanggung jawab mengawasi pekerjaan staff lain. Selain itu, jiwa kepemimpinan juga sangat berguna bagi staff pemula. Untuk menunjukkan potensi ini, bantulah rekan lain yang membutuhkan dan tunjukkan Anda mampu memimpin tim.

Agar Tetap Senang Saat Bekerja



Di tengah ritme kerja yang melelahkan dan pekerjaan yang seolah tak kunjung selesai, sangat mungkin Anda merasa tidak senang saat bekerja. Rasa tidak senang akan mempengaruhi performa kerja dan hasil yang dicapai. Lalu, apa saja langkah agar perasaan senang dapat terus Anda pertahankan saat bekerja?

Konsumsi makanan sehat dan air putih

Makanan yang sehat ditambah tubuh yang segar karena terhindar dari dehidrasi akan meningkatkan energi Anda saat bekerja dan menjaga emosi tetap stabil, sehingga akan lebih mudah merasa senang. Karena itu, minumlah air putih dengan jumlah yang banyak, dan hindari makanan olahan atau yang mengandung banyak gula.

Selesaikan pekerjaan secara teratur

Pekerjaan yang banyak tentu mengarahkan orang untuk mudah merasa kesal karena kelelahan. Oleh karena itu, atur jadwal penyelesaian pekerjaan Anda dengan baik. Beri prioritas pada pekerjaan yang memiliki tenggat waktu (deadline) terdekat. Pekerjaan yang terselesaikan dengan teratur dan baik tentu akan menyamankan perasaan Anda.

Bergerak

Duduk di suatu tempat dalam keadaan tidak rileks untuk waktu yang lama tidaklah sehat dan menyenangkan. Sesibuk apapun, beri sedikit jeda pada tubuh Anda untuk berjalan dan menyapa rekan kerja yang sedang tidak sibuk. Selain menyehatkan perasaan Anda, suasana positif pun dapat dibangun dari kebiasaan bergerak ini.

Simpan masalah pribadi di rumah saja

Salah satu gangguan terbesar konsentrasi kerja seseorang adalah ketidakmampuan membagi fokus antara permasalahan kantor dan rumah. Seperti juga Anda tak ingin terganggu dengan tugas kantor saat di rumah, simpan masalah pribadi agar tak mempengaruhi perasaan Anda di kantor sehingga dan rasa senang pun lebih mudah Anda dapatkan.

Sesekali bersenang-senang

Setelah kerja keras yang Anda lakukan di tempat kerja, tak ada salahnya menyenangkan diri dengan hiburan bersama teman-teman dan keluarga. Merawat diri di salon, pergi ke taman hiburan, atau berbelanja bersama sahabat akan mempengaruhi mood baik Anda saat kembali bekerja di kantor.

Strategi Mendapatkan Promosi



Promosi dalam karir bukanlah keajaiban yang bisa tercipta dengan sendirinya. Di zaman serba canggih dengan persaingan kerja yang semakin ketat, dibutuhkan usaha untuk menunjukkan kualitas diri agar promosi dapat diraih. Simak tips berikut agar Anda semakin dekat pada kenaikan jabatan yang diimpikan.

1. Belajar keahlian baru
Tak dapat dipungkiri, keahlian baru yang berhubungan dengan lingkup pekerjaan adalah salah satu modal meraih promosi. Dan, jalan menuju keahlian tersebut adalah melalui pendidikan atau pelatihan yang memadai. Kualitas keterampilan Anda dalam pekerjaan menunjukkan kapabilitas bekerja, dan mendekatkan Anda pada jabatan yang lebih tinggi.


2. Membangun jejaring

Jejaring yang efektif adalah dimana Anda tak hanya mengenal tapi juga dikenal secara luas. Perbesar jejaring sosial dengan mengenal lebih dekat orang-orang di luar tim Anda. Dengan melihat cara kerja orang-orang tersebut, Anda juga bisa mempelajari lebih lanjut perusahaan tempat Anda bekerja. Pengetahuan tentang perusahaan adalah modal Anda agar mendapatkan kepercayaan menempati posisi lebih tinggi.

3. Meminta tanggung jawab baru

Dalam hal ini, tanggung jawab yang dimaksud adalah memiliki inisiatif untuk menawarkan diri membantu (volunteering) departemen atau tim lain saat dibutuhkan. Tanggung jawab seperti ini menunjukkan kesungguhan Anda membantu kelancaran kerja dan mencapai kesuksesan perusahaan. Nama Andapun akan makin diperhitungkan.

4. Bersikap lebih profesional

Tingkatkan profesionalitas Anda bila ingin meraih promosi. Sikap profesional, seperti kedisiplinan dan etos kerja dapat membentuk reputasi baik Anda. Selain itu, profesionalitas juga harus ditunjukkan melalui penampilan. Tampil rapi setiap saat akan menciptakan citra baik diri Anda di mata orang lain.

5 Unsur Penting Menjadi Pemimpin

Sebagian orang percaya, kepemimpinan adalah bakat yang diperoleh sejak lahir. Namun, sebagian yang lainnya percaya, kepemimpinan bukanlah bakat alami, namun sesuatu yang dibentuk karena proses dan tempaan. Kedua pendapat itu ada benarnya. Dan, selalu ada unsur-unsur penting untuk menjadi pemimpin yang baik, seperti kelima hal di berikut ini.

1. Belajar dari kesalahan

Proses panjang yang Anda jalani sebelum menjejaki karir sebagai pemimpin tentu telah dilalui dengan banyak prestasi sekaligus kekeliruan. Maka, pemimpin yang baik adalah mereka yang dapat mengakui (dan bukannya lari dari) kesalahan, belajar dari kesalahan tersebut, dan tak mengulanginya lagi.

2. Menjadi contoh yang baik

Pemimpin yang hanya bisa memberi perintah pada staff namun melanggar aturan yang ia buat sendiri bukanlah contoh yang baik. Jadilah role model yang baik bagi orang lain. Bila ingin staff Anda disiplin mengenai waktu, tunjukkan pula kedisiplinan Anda dengan datang ke tempat kerja tepat waktu. Pekerja butuh sosok pemimpin yang bisa menjadi teladan dan dihormati.

3. Mendahulukan kepentingan umum

Meski terdengar klise, berusaha untuk mendahulukan kepentingan umum dibanding kepentingan pribadi adalah salah satu ciri pemimpin terpuji. Mempertimbangkan hak-hak pekerja dan perasaan mereka dalam membuat keputusan atau peraturan adalah salah satu bentuk empati, yang tentu akan dihargai.

4. Percaya diri

Mempercayai kemampuan dan kualitas diri sendiri adalah salah satu modal menjadi pemimpin. Hal ini termasuk bersikap positif dan optimis terhadap hasil kerja dan kemampuan memimpin bawahan, tanpa menjadi sombong.

5. Selalu maksimal

Lakukan segala tugas dan kewajiban secara maksimal dan sebaik mungkin. Dengan demikian, secara otomatis Anda telah menunjukkan kualitas sebagai seorang pemimpin dan memiliki hasil kerja yang juga berkualitas. Performa kerja yang maksimal akan menginspirasi bawahan Anda untuk perlahan menyesuaikan diri dengan meningkatkan kualitas kerja mereka.

Sukses Menjadi Pemimpin Muda

Sebagian orang mungkin menempatkan tolak ukur kepemimpinan berdasarkan pengalaman dan usia meski kualitas kepemimpinan bukanlah dari kedua hal tersebut. Jangan ragu dengan promosi Anda sebagai pimpinan baru bila segala modal utama yang diperlukan telah Anda miliki. Selain itu, untuk berhasil menjadi pemimpin muda, penting bagi Anda untuk melakukan keempat hal berikut ini.

1. Selalu lakukan yang terbaik

Inilah modal utama kepemimpinan. Prestasi. Karena itulah, untuk mencapai yang terbaik dan meraih prestasi, Anda harus mengerjakan segala kewajiban sebagai pimpinan sebaik mungkin. Jadilah perfeksionis sehingga menghasilkan yang "biasa-biasa" saja tidak akan memuaskan Anda. Tunjukkan bahwa kualitas Anda pun tak kalah dengan mereka yang berpengalaman dan berusia lebih mapan.

2. Berinisiatif dengan program baru

Salah satu keuntungan pemimpin muda adalah adanya ide segar yang belum tentu terpikirkan pemimpin yang telah berpengalaman lama. Tunjukkan kemampuan Anda untuk menjadi "out of the box" dengan merealisasikan ide-ide segar untuk program kerja baru yang tak kalah efektifnya dengan program yang telah berjalan. Jalani dengan serius sehingga hasilnya terasa bagi perusahaan dan terlihat bagi staf Anda.

3. Menjadi kepercayaan dan panutan

Tantangan menjadi pemimpin di usia muda adalah bagaimana menjadi panutan dan mendapat kepercayaan dari bawahan. Meski bersosialisasi dan komunikasi yang baik amat penting, usahakan untuk menjauh dari gosip dan kendalikan diri untuk tidak banyak mengeluh tentang pekerjaan pada bawahan. Keluhan akan membuat Anda tampak kurang profesional, dan gosip akan menghancurkan rasa percaya bawahan pada Anda.

Ayo jadi pemimpin panutan dengan "Soft Skills: Kualitas Pribadi Dalam Bekerja".

4. Memiliki mentor

Degan usia muda dan pengalaman yang belum banyak, Anda perlu orang yang berpengalaman memimpin dan dapat dijadikan mentor atau pemberi saran bagi tindakan dan keputusan Anda. Diskusikan persoalan yang dirasa tak dapat Anda selesaikan sendiri, dan bertukar pikiranlah dengan mentor ini. Anda akan mendapat saran berdasarkan pengalaman, dan mentor pun akan mendapatkan ide kepemimpinan Anda yang segar dan unik sebagai masukan untuk mereka.

Meningkatkan Kerja Paruh Waktu Jadi Purnawaktu

Saat musim liburan atau hari raya, banyak perusahaan retail yang membutuhkan tenaga-tenaga kerja baru untuk memperlancar proses promosi demi meningkatkan penjualan. Sebagian orang mungkin nyaman dengan menjadi tenaga paruh waktu (part time). Namun, tak sedikit yang tertantang untuk meningkatkan status menjadi pekerja purnawaktu (full time) di tempat kerja mereka. Berikut langkah-langkah yang dapat memuluskan niat Anda menjadi pekerja purnawaktu.

Bersikap profesional
Meski status Anda hanyalah pekerja paruh waktu, tunjukkan profesionalitas Anda selayaknya mereka yang bekerja purnawaktu. Datanglah tepat waktu dan hindari kebiasaan yang menganggu aktivitas bekerja, misalnya mengecek ponsel. Tunjukkan pelayanan terbaik Anda pada pelanggan. Dari hal-hal kecil inilah kualitas pribadi Anda akan terlihat, yang membuka jalan menuju kerja purnawaktu.


Selangkah lebih maju


Sebagai pekerja yang baik, tak ada salahnya Anda menerima tawaran membantu pekerjaan saat jam kerja berakhir meski jenis tugasnya diluar tanggung jawab Anda. Saat briefing atau meeting, kemukakan saran untuk improvisasi penjualan, dan bila disetujui, praktikkan ide tersebut. Inilah cara Anda untuk jadi selangkah lebih maju dari pekerja lain, yang menunjukkan Anda layak dipertahankan.

Menjadi proaktif

Menjadi aktif saja tidak cukup untuk memperlihatkan keseriusan Anda menjadi bagian dari suatu perusahaan. Jadilah proaktif. Cari tahu apa saja lowongan yang mungkin sedang tersedia di perusahaan tersebut, dan cobalah melamar. Tidak menutup kemungkinan, manajemen perusahaan akan memprioritaskan posisi yang tersedia bagi nama-nama yang telah cukup familiar bagi mereka.


Ungkapkan keinginan

Pengawas Anda bisa jadi melihat semangat dan keseriusan yang Anda tunjukkan selama masa kerja paruh waktu. Namun, ia tidak bisa membaca keinginan Anda bila niat tersebut tidak diungkapkan. Katakan pada pengawas atau pimpinan tentang niat Anda untuk terus bekerja setelah liburan/hari raya berakhir, yang berarti kesediaan Anda menjadi pekerja purnawaktu.

Menjalin Pertemanan dengan Bawahan

Setelah mendapat promosi dan meraih kursi manajemen di tempat kerja, pertemanan yang akrab dengan rekan-rekan semasa menjadi staf junior (dan sekarang menjadi bawahan) tentu hal yang Anda inginkan tetap ada. Lalu bagaimana menjalin pertemanan yang baik dan bijak dengan bawahan Anda? Inilah beberapa tipsnya.

Atur "jarak" dengan teman dekat

Bila kedekatan Anda dan beberapa bawahan dapat dikategorikan sebagai pertemanan akrab, bicarakan dengan mereka tentang batasan yang kini ada antara Anda dan mereka. Sebagai pemimpin, penting bagi Anda untuk menjaga profesionalitas dengan mengingatkan teman bahwa walau keakraban telah ada sebelum promosi, tidak ada perlakuan istimewa dari Anda untuk mereka. Sebaliknya, ingatkan mereka untuk bersikap profesional terhadap Anda, seperti juga bawahan lainnya, setidaknya di tempat kerja.

Bersikap adil
Bila poin sebelumnya mengarahkan pada kedua belah pihak, sikap adil hanya bisa bermula dari diri Anda sendiri. Bersikap adil dalam memperlakukan semua karyawan, baik teman dekat Anda maupun tidak adalah bukti adanya kapabilitas seseorang untuk memimpin dengan baik. Maka, berikan hak bawahan secara adil, termasuk dalam pembagian tugas dan kemungkinan promosi untuk mereka di masa depan.

Berhati-hati

Karena kedekatan pemimpin dan salah seorang stafnya beresiko terhadap terbocornya informasi perusahaan yang bersifat rahasia, pihak perusahaan belum tentu menyukai pertemanan dekat Anda dan bawahan. Berhati-hatilah dengan topik pembicaraan yang mengarah pada hal-hal yang bersifat rahasia mengenai perusahaan agar kredibilitas Anda tetap terjaga meski berteman baik dengan bawahan.

Bangun pertemanan diluar tempat kerja
Bawahan bisa menjadi pihak yang mengerti segala persoalan kantor dan permasalahan Anda sebagai atasan. Namun, tak ada salahnya bila Anda dapat berbicara dengan teman diluar perusahaan. Jauhi stres dengan berada di antara teman-teman yang memahami Anda apa adanya tanpa melibatkan urusan profesional. Karir Anda tetap melesat, kehidupan pribadi pun tetap berjalan maksimal.