Kamis, 24 April 2014

Resign dari Pekerjaan, Pastikan Alasannya Tepat

Bekerja memang menjadi salah satu aktivitas untuk mendapatkan uang, demi menjalani kehidupan. Sangat manusiawi, jika para pekerja membutuhkan tempat kerja yang dapat membuat mereka nyaman.

Banyak orang tidak puas dengan pekerjaan mereka karena berbagai alasan: gaji kecil, jobdesk tidak jelas, keterampilan stagnan, minat untuk bekerja berkurang, dan sebagainya.

Jangan gegabah saat memutuskan ingin berhenti dari pekerjaan. Anda harus benar-benar punya satu alasan yang baik untuk keluar dari pekerjaan Anda, yakni untuk tujuan kehidupan yang lebih baik.

Namun, jika Anda merasa kurang nyaman bekerja di tempat Anda sekarang, ada baiknya untuk memikirkan tempat kerja baru.

Meski kenyamanan tersebut berbeda persepsi dari masing-masing pekerja, namun ada 12 tanda-tanda umum yang merupakan sinyal, Anda harus mengundurkan diri dan mencari tempat kerja baru.

1. Atasan Anda ternyata gemar mem-bully stafnyaIni perlu diwaspadai karena bisa jadi sebenarnya atasan Anda tidak menyukai kehadiran Anda. Bisa jadi, Anda akan dilecehkan olehnya.

2. Rekan sekerja yang juga gemar mem-bully
Bekerja dengan rekan sekerja yang suka mem-bully memang tidak menyenangkan. Kalau dibiarkan, bisa jadi akan timbul masalah pribadi yang nantinya akan berpengaruh terhadap kinerja Anda.

3. Rekan kerja terlalu ambisius
Penah mengalami rekan kerja ingin menonjol sendirian? Tidak mau bekerja dalam tim? Atau merasa apa yang Anda kerjakan diakui merupakan pekerjaanya? Apalagi jika ia terlalu ambisius untuk menggunakan beragam cara demi menduduki posisi tertentu. Lebih baik, segera rapikan perlengkapan Anda di kantor dan segera pindah kerja.

4. Bekerja keras sendirian
Jika Anda merasa bekerja sendirian dalam tim sementara atasan dan rekan-rekan kerja Anda dalam satu tim hanya bersantai. Lebih baik Anda cepat-cepat angkat kaki dari kantor.

5. Rekan sekantor memiliki kebiasaan buruk
Memiliki rekan kerja dengan kebiasaan buruk akan mengganggu pekerjaan Anda. Apalagi jika atasan Anda seakan tidak peduli dengan hal tersebut. Jadi, tunggu apa lagi untuk segera pindah kerja.

6. Orang-orang di kantor saling melempar kesalahan
Dalam melakukan pekerjaan, tanggung jawab merupakan hal yang penting. Namun tidak jarang, banyak pekerja yang merasakan rekan-rekannya saling tuding atas sebuah kesalahan. Mereka sepertinya tidak mau disalahkan. Jadi, tidak ada kata terlambat untuk melamar ke kantor lainnya.

7. Atasan Anda tidak bisa bersikap tegas
Sebagai atasan, ketegasan sangat diperlukan untuk menjaga timnya. Namun jika Anda menemui atasan yang tidak dapat bertindak tegas atas kesemrawutan di dalam kantor, jangan tunda lagi untuk mencoba peruntungan di tempat lain.

8. Atasan Anda tidak adil dan pilih kasih
Anda merasa sudah bekerja dengan sebaik-baiknya, namun rekan Anda yang santai malah diberikan penghargaan oleh atasan. Mungkin jika di tempat lain, Anda akan lebih dihargai.

9. Peraturan yang selalu berubah dan membingungkan
Dalam menjalankan pekerjaan, perlu aturan yang tegas. Namun, jika di tempat kerja Anda saat ini sistem yang berjalan berdasarkan aturan yang tidak tegas dan membingungkan, daripada Anda dibuat pusing dan tidak berkembang, lebih bijaksana untuk mencari tempat baru.

10. Tidak ada yang memberikan Anda pelatihan
Sebagai seorang yang baru, tentu Anda membutuhkan bimbingan atau pelatihan dari rekan-rekan. Setidaknya ada rekan kerja Anda yang memberikan arahan untuk mengerjakan pekerjaan Anda. Namun jika tidak ada, Anda mungkin akan banyak terkena imbas dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan tim. Jadi, tunggu apa lagi? Segera buat surat lamaran baru.

11. Tidak ada penghargaan yang jelas
Sebagai pekerja, tentunya Anda ingin melakukan yang terbaik. Dan tentu saja harapannya, perusahaan akan memberikan perhatian dengan reward. Jika hal tersebut tidak Anda dapatkan bertahun-tahun selama bekerja, mungkin di tempat lain Anda akan menerimanya.

12. Atasan Anda tidak pernah memberikan arahan yang jelas
Secara hierarki atasan Anda berhak memerintahkan Anda untuk melakukan sebuah pekerjaan yang memang Anda kuasai. Namun, jika arahan tersebut selalu tidak jelas dan membingungkan, Anda pasti akan menjadi "sasaran tembak" jika ada kesalahan yang terjadi. Daripada Anda stress di tempat kerja Anda, lebih baik mencoba untuk melamar ke tempat baru.

13. Gaji Kecil
Berhenti dari pekerjaan tidak akan membuat hidup Anda lebih baik, terutama jika masa kerja Anda belum begitu lama.

Perusahaan hanya akan membayar tinggi jika Anda memiliki pengalaman kerja yang lama dan bagus di perusahaan sebelumnya. Nilai "jual" Anda juga bisa turun, jika saat melamar pekerjaan posisi Anda sedang menganggur.

Solusi terbaik adalah dengan menegosiasikan kenaikan gaji Anda kepada perusahaan. Atau, berusahalah mencari pekerjaan baru yang lebih baik sebelum Anda mengundurkan diri.

14. Tidak Dihargai
Apakah perusahaan menyediakan promosi, kenaikan gaji, atau reward lainnya untuk karyawan berprestasi? Berhenti dari pekerjaan hanya karena perusahaan tidak memenuhi hal-hal di atas, sama sekali tidak akan memperbaiki kualitas hidup Anda.

Solusinya, mintalah apa yang Anda inginkan kepada atasan. Bos Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda merasa tidak dihargai.

15. Tidak Lagi Menikmati Pekerjaan
Apa sebenarnya yang membuat Anda tidak bisa lagi menikmati pekerjaan? Cari tahu dulu penyebabnya dan hal apa sebenarnya yang bisa membuat Anda bergairah dalam bekerja. Bisa saja, saat ini Anda sedang bosan saja.

Cobalah untuk belajar menyukai pekerjaan Anda sambil terus mencari alternatif sesuatu atau tempat kerja lain yang lebih menyenangkan. Atau, cari kegiatan di sela-sela pekerjaan yang bisa mengalihkan perhatian Anda dari kejenuhan.

16. Tidak Cocok Lagi dengan Lingkungan Perusahaan (Atasan, Rekan Kerja, dan Budaya) Sebelum memutuskan berhenti, cobalah membangun hubungan di luar pekerjaan dan lihat apakah cocok bagi Anda. Bersamaan dengan itu, usahakan untuk membuat perubahan di tempat Anda bekerja agar atmosfer atau kebijakannya "bergerak" sesuai dengan yang Anda inginkan.

17. Perbedaan Nilai Moral Jika atasan terlibat dalam perilaku yang tidak baik (tidak harus ilegal tetapi katakanlah tidak kompetitif atau kolaboratif), Anda harus memutuskan, apakah nilai itu sesuatu yang bertentangan dengan prinsip Anda.

18. Ketidakseimbangan Kehidupan Pribadi dan Pekerjaan
Pertama-tama, bagaimana Anda mendefinisikan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi? Apakah keduanya mampu berkesinambungan? Sederhananya, apakah di akhir pekan Anda mampu lepas dari email dan telepon yang berhubungan dengan pekerjaan?

Kedua, tentukan langkah ideal selanjutnya, baik secara profesional maupun pribadi? Ada banyak alasan mengapa Anda mungkin tidak puas dengan situasi saat ini. Sebelum berhenti, tanyakan pada diri, apakah alasan ketidakpuasan Anda akan benar-benar sembuh setelah keluar dari pekerjaan?

Alasan terbaik untuk berhenti dari pekerjaan Anda adalah untuk memperbaiki situasi kehidupan Anda, secara pribadi maupun profesional. Fokus pada bagaimana meningkatkan situasi keseluruhan, bukan pada "berhenti" atau "tidak berhenti".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar