Kamis, 16 Desember 2010

Cara Menjadi Bos Bagi Pria

Wanita menjadi atasan? Bisa. Memimpin puluhan— bahkan ratusan pekerja pria? Harus bisa. Cara nya? simak tips berikut ini.

Selami Karakter Pekerjaan

Menurut konsultankarir.com, pelajari tingkat pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan mereka. Jika Anda menjadi bos bagi para pria dari kelas pekerja terbawah misalnya pekerja bangunan proyek, pekerja tambang, buruh pabrik, petugas cleaning service atau sopir, terlebih dahulu Anda harus memiliki pengetahuan dasar yang cukup terhadap apa yang mereka kerjakan. Selami apa saja yang menjadi job description mereka sampai Anda benar-benar paham. Dengan demikian, Anda sebagai bos mampu menunjukkan sikap respek dalam memperhatikan berbagai masukan dan keluhan mereka. Tunjukkan pula bahwa Anda bukan tipe bos wanita yang takut turun ke lapangan jika dibutuhkan. Bagi para pekerja pria di kelas ini, sikap yang serius namun santai lah yang Anda harus miliki agar mereka tetap respek kepada Anda, tanpa memandang gender.


Akrabkan Diri Anda

Beda kelas pekerja, beda pula cara memperlakukannya. Apabila Anda membawahi karyawan pria pada level menengah, seperti petugas administrasi, sekretaris, atau petugas kasir dan lainnya, Anda tidak saja harus paham atas pekerjaan mereka, namun juga mampu meyakinkan bahwa Anda sendiri bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Perbanyaklah kesempatan-kesempatan bersantai dengan mereka, seperti makan siang bersama, gathering,maupun meeting informal. Pada kesempatan itu, kemukakan kepada mereka bahwa sebagai atasan, Anda pun pernah berada pada posisi mereka, serta tahu betul cara-cara mengerjakan pekerjaan tersebut. Anda pun harus selalu siap jika sewaktu-waktu secara mendadak mereka meminta saran, masukan, maupun solusi atas persoalannya. Masalah yang kerap dihadapi, terkadang untuk menunjukkan power-nya, bos wanita cenderung bersikap lebih “pria” daripada pria-pria yang dibawahinya, sehingga terkesan galak, arogan, serta super jaim. Tidak baik, lho!


Berdiplomasi Dengan Para Adam
Lalu, bagaimana cara memimpin para pekerja pria yang berada di level atas, seperti manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer produksi, serta deretan manajer lainnya? Tak hanya kemampuan otak yang Anda butuhkan, namun juga kemampuan menyusun strategi dan berdiplomasi secara brilian. Dalam setiapmeeting, baik formal maupun informal, catat masing-masing perencanaan maupun kegiatan yang sudah berhasil mereka lakukan. Evaluasi pun harus Anda sampaikan secara terbuka berkaitan dengan segala laporan mereka. Ingat juga untuk sesekali melakukan 'pemeriksaan' mendadak pada kinerja anak buah sebelum meeting dimulai, untuk menghindari lapora-laporan yang bersifat "Asal Ibu Senang". Pada level seperti ini, Anda sebagai wanita harus menunjukkan sikap bahwa Anda hadir sebagai team leader dan penanggungjawab kemajuan perusahaan, serta bukan sebagai ancaman bagi karier mereka. Memanggil para bawahan pria secara terpisah untuk mendiskusikan pekerjaan mereka adalah hal yang sah-sah saja dilakukan, agar bawahan Anda merasa senang sekaligus bertanggungjawab atas apa yang telah mereka kerjakan. Sebagai wanita yang secara psikologis diakui memiliki kemampuan verbal yang jauh lebih tinggi dibandingkan pria, Anda dituntut untuk menumbuhkan sense of belonging terhadap perkembangan perusahaan di diri bawahan Anda masing-masing. Bisa,kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar