Sabtu, 10 Agustus 2013

Merencanakan Keuangan untuk Perubahan Karier

Ketika hendak memutuskan untuk mencoba sebuah tantangan baru yang telah lama kita dambakan: membuka butik, menjadi konsultan spa, mengejar gelar master di bidangmarketing communication, lagi-lagi keraguan menghadang, “Siapkah saya?”

Setiap perubahan membutuhkan “harga” tersendiri. Salah satu yang paling menakutkan adalah masalah keuangan. Karenanya, sebelum memutuskan untuk banting stir dari pegawai kantoran menjadi wirausaha, menurut financologist Alviko Ibnugroho, Anda perlu merencanakan finansial yang matang. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

Apakah ada kenaikan penghasilan dengan Anda membuka usaha?
Karena kenaikan penghasilan biasanya diikuti oleh kenaikan harga-harga kebutuhan lain yang berdampak pada makin besarnya pengeluaran walaupun kebutuhan kita tetap.

Apakah ada penghasilan tambahan di luar usaha tersebut?
Penghasilan yang dimaksud adalah hasil investasi yang telah ditanamkan beberapa tahun sebelumnya. Pendapatan tambahan ini sangat membantu kestabilan keuangan kita.

Bagaimana kondisi perekonomian negara kita?
Untuk itu, Anda harus aktif mengikuti perkembangan ekonomi makro dari berbagai media. Poin terpenting dalam hal ini adalah bagaimana tingkat investasi kita bisa selalu di atas rata-rata tingkat inflasi yang ada.

Apakah antisipasi risiko bila terjadi kegagalan investasi atau usaha?
Antisipasi ini hanya bisa dilakukan dengan melakukan diversifikasi investasi yang tersedia di pasar keuangan. Untuk itu Anda perlu memilih jenis investasi yang memiliki prospek cerah di tahun tersebut.

Bagaimana mengantisipasi risiko tak terduga?
Risiko tak terduga bisa berupa risiko sesaat (misalnya sakit atau kehilangan penghasilan) maupun risiko jangka panjang (misalnya cacat tetap atau kematian). Semua ini hanya bisa diantisipasi dengan melakukan manajemen risiko melalui persiapan dana darurat dan asuransi.

Hal-hal lain yang perlu perhatian khusus untuk dipertimbangkan adalah:

1. Tentukan jenis usaha Anda dan kalkulasikan semua biaya untuk memulainya. Perhitungkan biaya pendirian usaha, mulai dari pembuatan akta, sewa kantor, biaya renovasi, dan lain-lain.

2. Identifikasi permasalahan keuangan yang muncul, termasuk biaya pendidikan anak, pajak, penyakit parah, dan lainnya, yang dapat menjadi masalah di masa yang akan datang.

3. Tentukan asumsi yang dipakai dalam merencanakan keuangan, seperti tingkat inflasi rata-rata, bunga dan hasil investasi yang diinginkan secara rata-rata, atau risiko yang dapat Anda tanggung.

4. Pertimbangkan kebutuhan keuangan khusus, seperti perencanaan masa pensiun. Lakukan analisis keuangan yang dibutuhkan di masa depan sesuai dengan kebutuhan tersebut yang meliputi:
-Berapa biaya akan kebutuhan tersebut saat ini?
-Berapa proyeksinya di masa yang akan datang?
-Kapan biaya tersebut dibutuhkan?
-Sudah tersediakah dana tersebut sekarang?
-Apabila belum, berapa besar cicilan investasi yang harus dimulai sekarang?

5. Siapkan dana kebutuhan hidup setahun. Jika Anda ingin alih profesi, mulailah untuk mengatur alur kas keuangan Anda minimal setahun ke depan (termasuk cicilan rumah, mobil, belanja bulanan, dll). Kalau sebelumnya Anda dan suami bekerja, asumsikan jika Anda bisa hidup dari satu penghasilan dan pangkas pengeluaran yang tak perlu
untuk tabungan.

6. Benahi utang Anda. Usahakan segera melunasi utang-utang Anda di bank agar dapat memperoleh kredibilitas jika Anda mengajukan pinjaman usaha ke bank.

7. Pertahankan pekerjaan Anda. Sebelum Anda yakin mampu menghidupi kebutuhan keluarga dari pekerjaan baru Anda, jangan dulu berhenti dari pekerjaan lama Anda. Lakukan dulu sebagai usaha sampingan, sampai Anda mendapat penghasilan tetap dan lebih baik.

8. Buatlah rencana cadangan. Sebelum terjun menjalankan rencana A, pastikan Anda memiliki rencana B sebagai cadangan. Kesuksesan Anda di bidang pekerjaan yang baru sangat tergantung pada kondisi ekonomi dan 'kesehatan' industri yang Anda pilih. Bersiaplah bahwa tidak selamanya kenyataan yang ada sesuai dengan harapan Anda.

Intinya, keputusan untuk memulai karier kedua merupakan langkah tepat yang dapat mengantarkan hidup Anda lebih baik dan berharga. Karena itu mulailah melakukan perencanaan dari sekarang. Kata orang bijak : Planning or nothing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar