Kamis, 08 November 2012

Karir di Dunia Entertaimen


Dunia entertainer begitu glamor dan menyenangkan. Setuju? Pekerjaan di bidang ini menjanjikan reputasi dan nama besar yang mendunia, dan cukup seru lho untuk disimak. Berikut adalah beberapa ulasan tentang pekerjaan di dunia hiburan.

1. Presenter /Host
Apa jadinya sebuah acara jika tidak ada yang memandu? Well, konsep yang super keren pasti tidak akan sempurna jika sang pembawa acara tidak bisa mengendalikan jalannya acara bukan? Inilah peran dari seorang presenter. Ada dua jenis presenter, yang pertama adalah yang bisa membawakan berita-berita yang sifatnya hard news dan mereka menjalani pekerjaan sebagaimana seorang jurnalis bekerja. Jenis lainnya adalah mereka yang terjun mengantarkan berita-berita dari ranah hiburan.


Berita yang dibawakan tentu saja lebih light, ingat Oprah Winfrey, presenter acaranya sendiri dan sangat terkenal di seantero jagat. Dan siapa bilang host acara yang “adem ayem” saja yang dicintai publik, host acara gossip seperti  Ryan Seacrest pun belakangan juga dinanti-nanti kehadirannya. Selain karena ia tampan, dan kemudian memandu acara American Idol, Mr. Seacrest pun memiliki kharisma yang berbeda.

How to be like them:

Public Speaking Class.
Sepertinya ini menjadi wajib ya, karena Anda harus bisa berkomunikasi dengan tepat dalam situasi yang tepat juga. Jika Anda serius ingin mendalami profesi ini mengikuti kelas public speaking sepertinya sangat membantu.

Go Casting A lot
Ingatlah kesempatan tidak datang kepada Anda jika Anda tidak mencarinya. Jangan ragu untuk mengikuti berbagai casting presenter yang ada. Bagaimana jika gagal? Well, coba lagi! Jangan putus asa.

Create Your Own Style
Tidak perlu meniru orang lain, jadilah diri sendiri. Jangan merasa minder karena Anda tidak secantik Natalie Portman, atau setampan Tom Cruise. Bahkan seorang Oprah Winfrey bisa seperti sekarang karena ia tetap menjadi dirinya sendiri.

2. Photographer
Sepuluh tahun terakhir fotografi sepertinya telah menjadi bagian dari gaya hidup yang sangat penting. Dimulai dari berkembangnya kamera digital, lalu smart phone yang mengiming-imingi kecanggihan kamera serta social network yang memudahkan kita sharing hasil jepretan. Semuanya membuat fotografi seakan menjadi kebutuhan primer kaum urban. Masih tidak percaya? Coba Anda perhatikan jika berkunjung ke mal di akhir pekan, banyak orang yang menenteng kamera DSLR dengan santai, tua, muda bahkan anak-anak semua keranjingan memotret.

Profesi ini dahulu mayoritas didominasi dengan kaum adam, saat ini perempuan pun banyak yang menekuni bidang ini secara serius lho. Nah, jika Anda ingin menekuni bidang ini, jangan tanggung-tanggung. Sebutlah nama Annie Leibovitch, ia seorang fotografer asal Amerika yang banyak memotret selebriti. Wanita berusia 62 tahun ini kerap memotret banyak selebriti kenamaan, seperti fotonya yang cukup fenomenal, Jhon Lennon yang berpose telanjang bersama sang istri Yoko Ono.

Di bidang fashion Tyran Bank sang model dan juga producer dari American Next Top Model pun belakangan mulai “keracunan” menjepret shutter kamera. Dalam beberapa eposiode ANTM, Tyra sendiri yang menjepret para finalisnya. Hasil jepretannya cukup bagus untuk ukuran new comer. Mungkin pengalamannya sebagai model telah mengasah bakat dan passion-nya yang tersembunyi.

How to be like them:

Mastering photography technique
Sebagai hobi, fotografi merupakan salah satu hobi dalam kategori mahal. Jadi yah, jika Anda sudah jatuh cinta dengan yang satu ini siapkan kocek lebih untuk melengkapi kebutuhan Anda. Apalagi jika Anda ingin serius terjun dalam bidang fotografi, Anda juga harus belajar teknis fotorafi dengan benar. Walaupun kedepannya tidak melulu teknis yang dibahas, melainkan konsep yang ingin Anda tampilkan, teknik sangatlah penting untuk mendukung kesempurnaan konsep.

Experimental
Jangan takut untuk mencoba berbagai macam teknik dan memotret berbagai macam objek. Semakin banyak Anda latihan akan semakin baik untuk perkembangan karya Anda.

3. Fashion Journalist
Ini adalah pekerja di balik layar yang secara persuasif menentukan perkembangan fashion di lingkungannya. Salah satu yang paling terkenal adalaha Anna Wintour, ia adalah seorang legend. Jika di dunia ini kita punya organisasi PBB yang turut campur menentukan beberapa kebijakan penting dunia, maka dengan bendera Vogue internasionalnya Ann adalah salah satu decision maker untuk urusan fashion, model, fotografer, makeup artist, stylist dan brand ternama.

Ternyata, untuk menjadi seorang fashion journalist dibutuhkan bukan hanya sekedar good sense of fashion. Latar belakang pendidikan di bidang jurnalistik pun turut mendukung karir seorang jurnalis fesyen, walaupun itu tidak mutlak. Contohnya saja Jo Elvin sang editor dari majalah fashion dan lifestyle bergengsi di Inggris, Glamour. “Orangtua saya freaked out ketika saya akhirnya tidak menamatkan BA Communications. Well, jika dahulu saya mengikuti keinginan orangtua dan tidak menghiraukan tawaran baik, saya tidak akan seperti sekarang,” ujar Jo Elvin. Pertama kali ia dipercaya menjadi editor ketika ia berusia 23 tahun untuk sebuah majalah bernama “Sugar”.

How to be like them:

Be alert with the latest issue in fashion world
Tidak harus mengikuti semua gaya yang sedang berkembang. Cukup mengetahui apa yang sedang in di dunia fashion, dan tetap menjadi diri sendiri. Sesekali beranikan diri untuk mendandani orang terdekat Anda, seperti ibu, kakak, adik maupun kekasih tersayang.

Have a strong educational background
Saat ini sudah banyak universitas yang menawarkan jurusan fashion journalist, dan mereka juga menyalurkan mahasiswanya untuk magang di beberapa majalah terkemuka. Hanya saja, sayangnya universitas seperti ini lebih banyak berada di Eropa. Mengambil kursus jurnalistik pun tak ada salahnya lho. Paling tidak Anda jadi mengenal dasar-dasar dan etika seorang jurnalis.

Be prepared to be energizer bunny
Bekerja di industri media menuntut kerja tim yang solid dan tentunya kemampuan individual yang tak terbatas. Industri media adalah industri kreatif yang bergerak secara dinamis dan serba cepat. Jadi, jika Anda jengah mendengar kata tight deadline, sebaiknya lupakan pekerjaan ini. Anda tidak selalu mendapat undangan “bersenang-senang” namun juga mendapat tekanan yang tak kalah menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar