Selasa, 11 Juni 2013

Segeralah Bertindak

Seseorang dapat memiliki sikap yang positif, motivasi yang tinggi, goals yang jelas, namun semua ini akan menjadi sia-sia jika ia tidak mengambil tindakan untuk memulainya. Banyak buku motivasi yang berusaha membahas motivasi dari segi psikologi manusia.

Demikian juga, banyak buku-buku yang berusaha membagikan tip-tip cepat untuk menjadi sukses. Namun, hal yang paling mendasar dari semua teori ini bertujuan untuk mendorong seseorang mengambil tindakan. Ada pepatah mengatakan seorang juara melakukan apa yang tidak ingin dilakukan oleh seorang pecundang. Perhatikan baik-baik, kata "melakukan" adalah kata kerja, jadi dibutuhkan kerja yang keras untuk menjadi sukses.


Banyak orang yang mencari suatu dorongan atau inspirasi (emotion) yang instan untuk dapat mendorong pengambilan tindakan (motion); tidak heran mereka sering berbondong-bondong mencari teknik terbaru dalam motivasi. Padahal kebenaran yang sejati adalah mengambil tindakan (motion) yang selanjutnya dapat memberikan dorongan motivasi (emotion) yang berkelanjutan untuk menyelesaikan tindakan itu. Kebanyakan orang setelah mengikuti training mendapatkan inspirasi dan tip-tip untuk segera dipraktikkan. Namun sayangnya, kebanyakan semua berakhir tanpa mempraktikkan apa yang telah diajarkan. Mengapa? Minat (intention) tidaklah berguna karena sukses mernbutuhkan bukti konkret, yaitu tindakan.


Anda mungkin mempunyai minat untuk bangun pagi atau meninggalkan kebiasaan buruk, namun jika minat itu tidak berubah menjadi tindakan, semuanya hanyalah mimpi. Goethe mengingatkan untuk memulai apa yang menjadi impian kita; komitmen inilah yang akan menimbulkan kekuatan kuat untuk berjuang tents demi mencapai cita-cita Anda. Good intention does not create results.


Ketika pertama kali menapaki karier saya sebagai pembicara profesional, saya sering mengunakan suatu cara untuk memancing peserta agar terlibat dalam topik yang ingin saya sampaikan. Saya mengeluarkan selembar uang Rp50.000-an dan menawarkan untuk ditukarkan bagi mereka yang punya uang Rp5.000-an. Setelah menunggu cukup lama, seorang peserta bergegas berdiri dan menyambar kesempatan itu. 

Ia bukan yang duduk paling depan dan ia juga bukan orang yang paling dulu mencari-cari uang Rp5.000-an. Setelah tantangan ini berakhir, saya bertanya mengapa yang lain tidak maju mengambil kesempatan ini? Berbagai jawaban saya dengar, mulai dari karena duduk paling belakang, karena hanya punya uang Rp 10.000-an tetapi tidak punya Rp5.000-an, ada yang mengatakan terlalu kecil, ada yang bilang mungkin jebakan. Namun, ada juga yang berniat ingin mengambil tetapi masih berpikir. Kalangan ini jauh lebih baik daripada mereka yang mengeluh, tetapi sayangnya niat baik (good intention) mereka tidaklah memperoleh hasil (results).


Ketika selesai menulis buku best seller pertama saya dan menunjukkan kepada teman-teman, saya terkejut mendengar pernyataan-pernyataan mereka berkaitan dengan din mereka sendiri. Ada beberapa teman yang juga mempunyai niat (good intention) untuk menulis buku tetapi mengurungkan niatnya, karena merasa belum saatnya atau masih kesulitan mengatur waktu. Bahkan, ada yang sudah menulis sampai Bab 2 dan berhenti. Ingatlah, good intention di dalam dunia ini tidaklah berarti jika tidak diwujudkan ke dalam tindakan nyata untuk mendatangkan hasil yang positif.


Apa yang mampu Anda lakukan, atau bermimpi mampu melakukannya, mulailah; keseriusan untuk mengambil tindakan memiliki kegeniusan, kekuatan, dan magic di dalamnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar