Rabu, 15 Mei 2013

Jalan Jadi Atasan Teladan

Pernahkah Anda berpikir, apa sebenarnya yang harus Anda lakukan sebagai seorang manajer, atasan, alias bos? Berikut sejumlah keterampilan yang diperlukan untuk membantu Anda dalam soal mengelola pekerjaan sehingga semuanya berjalan lancar dan Anda pun akan dinilai sebagai atasan teladan.

1. Komunikasi Jelas & Hati-hati
Komunikasi memegang peranan penting pada setiap kegiatan pengelolaan, dan merupakan komponen dasar dari keberhasilan Anda. Jarang ada seorang manajer sukses tanpa memiliki cara berkomunikasi yang baik.

2. Informasi Lewat Saluran Tepat
* Bila Anda memberi informasi pada tim kerja tentang pedoman perusahaan atau informasi industri, Anda bisa membantu memotivasi mereka untuk mencapai sasaran, sekaligus membantu mereka saat membuat keputusan sesuai dengan informasi yang Anda berikan.

* Bila Anda melaporkan tim kerja pada pimpinan perusahaan tentang kontribusi dan kebutuhan mereka, berarti Anda mempromosikan nilai tim kerja dan memberitahukan sumber-sumber yang diperlukan untuk kelancaran pekerjaan mereka.

* Bila Anda menyampaikan berita tentang keberhasilan dan kebutuhan tim kerja kepada departemen lain di perusahaan, Anda mempromosikan visi dan penghargaan tim kerja di dalam perusahaan. Menyebarkan informasi merupakan keahlian tersendiri yang harus Anda miliki.

3. Siapkan Sasaran
Karena berada di depan, Anda harus memiliki pandangan yang terbaik mengenai sasaran yang akan dicapai. Andalah yang menentukan kemana akan mengarahkan tim kerja dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan misi dan tujuan perusahaan, Anda harus dapat memilah-milah dan mengatur pembagian kerja di dalam tim kerja.

4. Motivasi Tim Kerja
Tim kerja yang dimotivasi akan berusaha bekerja untuk mencapai sasaran. Motivasi bukan hanya mengenai uang atau kompensasi, walaupun hal ini juga memegang peranan penting. Walaupun memerlukan orang yang memiliki motivasi, Anda harus ingat bahwa motivasi dari pimpinan dapat membentuk inspirasi.

5. Prioritaskan Kegiatan
Anda bertanggung jawab untuk mengawasi tim kerja. Perhatikan siapa yang perlu didorong dan siapa yang sedang stres karena dikejar tenggat waktu. Setiap orang merasa pekerjaannyalah yang terpenting dan terberat. Manajer yang baik dapat melatih kedisiplinan dalam pengelolaan waktu baik untuk diri mereka sendiri ataupun untuk bawahannya. Anda dapat memulainya dengan mengatur waktu Anda sendiri dan memprioritaskan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

6. Memonitor 
Ingat, tugas Anda bukan hanya membagi tugas, menjelaskan tujuan, memotivasi setiap orang lalu duduk santai di meja kerja dan menunggu laporan akhir. Anda tetap harus memonitor sampai di mana bawahan mengerjakan tugas yang dibebankan kepada mereka, memeriksa apakah mereka menghadapi kendala atau tidak. Dengan demikian, Anda telah mengantisipasi dari awal kendala-kendala yang dihadapi dan dengan begitu pekerjaan akan dapat diselesaikan tepat waktu.

7. Mengevaluasi
Setiap tahun selalu ada penilaian terhadap prestasi setiap pegawai dan nilai prestasi bawahan Anda akan dievaluasi oleh perusahaan sesudah mendapat nilai evaluasi dari Anda. Nilai prestasi tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan oleh pegawai dan bila hal ini terjadi, pegawai yang bersangkutan akan kecewa, stres, serta tidak bersemangat. Cara penyampaian dan pendekatan kepada tim dapat mengubah pandangan mereka terhadap penilaian yang diberikan. Hindari sikap menghakimi dan lakukan pendekatan yang mendukung.

8. Mengatasi Konflik
Konflik membuat orang menjadi stres dan konflik dapat terjadi di tempat kerja di mana pun juga. Sebagai atasan yang baik, Anda harus memahami prinsip-prinsip dan cara-cara mengatasi konflik yang terjadi. Praktekkan keterampilan Anda dan latih bawahan. Bila Anda berhasil mengurangi friksi yang tidak produktif, berarti Anda melancarkan kerja sama yang memperbaiki mutu kehidupan setiap orang di lingkungan kerja.

9. Mengembangkan Keterampilan Tim
Tuntutan saat ini terhadap tim Anda belum tentu menjadi tuntutan masa depan. Anda harus dapat mengantisipasi konteks masa depan dan mengembangkan keterampilan yang sesuai. Hal ini termasuk keterampilan pribadi Anda dan keterampilan pribadi tim kerja. Agar tim kerja mencapai keberhasilan, Anda harus jeli melihat kekurangan dari tim kerja dan mengatasinya. Misalnya dengan memberi pelatihan yang sesuai dengan sasaran yang dituju.

10. Pandai Menempatkan Diri
Ada saatnya Anda harus turun tangan bila anak buah memerlukan bantuan dan Anda harus mau serta bisa melakukannya. Tentu tidak selalu karena Anda sendiri juga dituntut untuk memusatkan perhatian pada tugas dan tanggung jawab yang Anda pikul dalam memberikan panduan pada anak buah. Bimbing mereka menuju tangga sukses.

11. Jadi teladan anak buah
Kamu setuju kan kalau si bos yang baik itu selalu datang tepat waktu, nggak suka molor kalau bikin janji. Janjian rapat jam 2 siang eh datang sejam kemudian. Kalau bosnya aja gitu jangan salahin kalau anak buah ikut-ikutan. Nah, ini harusnya menjadi warning buat bos kamu, bahwa gerak-gerik dia pasti ditiru anak buah. Kalau dia ingin anak buahnya baik ya dia harus baik juga. Gitu.

12. Empati sama anak buah
Terharu banget pastinya kalau kamu lagi terbaring sakit tak berdaya terus tiba-tiba si bos datang menjenguk sambil senyum ngasih motivasi biar kamu ceria seperti dulu kala. Yaa, kamu kan juga manusia butuh penghargaan dan penghormatan juga. Si bos tidak akan sukses tanpa bantuan anak buah seperti kamu, seharusnya dia sadar itu. Jadi dia perlu juga punya empati sama anak buahnya. Ngerti perasaan anak buah. Sesekali bercanda biar nggak kaku, atau kadang ngasih hadiah kejutan gitu. Pokoknya si bos yang baik itu kalau dia nyadar bahwa anak buahnya itu manusia bukan mesin!!

13.  Berani dan bertanggung jawab
Pasti kamu merasa aneh lihat si bos malah ngumpet pas perusahaan kena masalah. Harusnya si bos berada di garda depan pas ada masalah nggak malah nyuruh-nyuruh orang lain nyelesein masalahnya. Cemen dan nggak bertanggung jawab! Heran aja ya orang nggak punya mental pemimpin kok bisa jadi bos!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar