Sabtu, 25 Mei 2013

Pertanyaan-Pertanyaan Kandidat Saat Wawancara Kerja

Wawancara kerja adalah proses pengenalan dan penerimaan antara dua belah pihak, perusahaan dan kandidat. Jadi, alangkah baiknya bila setiap kandidat memanfaatkan wawancara untuk mengetahui lebih jauh perusahaan yang memanggilnya. Berikut adalah beberapa pertanyaan bagus yang dapat Anda ajukan saat diberikan waktu untuk bertanya di wawancara kerja.

Menurut Anda, seperti apakah kandidat yang ideal?

Dengan mengajukan pertanyaan ini, pewawancara akan menjawab dengan membayangkan telah menempatkan Anda dalam posisi yang ditawarkan. Jadi, Anda akan mengetahui apa saja yang diinginkan calon pimpinan dari posisi yang mungkin kelak dijalani, dan karakter pekerja apa saja yang disukai.

Sejauh mana posisi ini akan membantu Anda?
Pertanyaan ini tidak mengarah pada Anda sebagai calon pekerja, namun pada keingintahuan terhadap perusahaan. Karena itulah, pewawancara akan menghargai pertanyaan ini. Dengan mengajukan pertanyaan sejenis ini, pengaruh peran Anda terhadap divisi dan terhadap perusahaan juga dapat diketahui.

Apakah posisi ini dapat bertahan di masa depan?

Tanyakanlah pertanyaan ini agar Anda mengetahui sedikit gambaran tentang rencana jangka panjang perusahaan dan apakah posisi yang ditawarkan tetap relevan dengan rencana mereka di masa depan. Karena, sebuah posisi bisa jadi sangat dibutuhkan di tahun ini namun tidak lagi dibutuhkan dalam beberapa tahun mendatang, dan mengancam keberadaan seorang pekerja di perusahaan.

Seperti apa kesuksesan yang bisa dicapai di posisi ini?

Setiap tempat kerja memiliki pengukur kesuksesan yang berbeda, untuk setiap posisi yang berbeda pula. Pertanyaan ini mengarahkan Anda untuk mengetahui pengukur kesuksesan tersebut. Disamping itu, seperti apa budaya di tempat kerja dan bagaimana karakteristik calon pemimpin juga terlihat dalam jawaban dari pertanyaan ini.


Untuk Pertanyaan "Apa Motivasi Anda?"

Ada banyak pertanyaan dalam wawancara kerja yang membutuhkan strategi dan persiapan untuk menjawabnya. Untuk pertanyaan "Apa motivasi Anda?", tidak ada pengukur jawaban benar atau salah. Namun, kiat-kiat berikut ini akan membantu Anda menjawab pertanyaan seputar motivasi agar proses wawancara berjalan semakin lancar dan mengarahkan Anda pada keberhasilan.

Pikirkan dan katakan

Ingat apa yang menjadi motivasi Anda bekerja. Apakah karena mengejar hasrat bekerja di bidang tertentu, atau karena target yang ingin Anda capai di masa depan? Jawaban ini dapat Anda pikirkan sebelum wawancara dimulai. Namun, ungkapkan jawaban tersebut secara spontan dan tidak terlalu tampak dipersiapkan karena pewawancara lebih menyenangi kandidat dengan jawaban spontan.

Hindari topik materi

Meski umumnya faktor utama seseorang bekerja adalah karena kebutuhan materi (uang), tak berarti hal ini bisa diungkapkan secara gamblang dalam menjawab pertanyaan "Apa Motivasi Anda?". Motivasi materi akan memberi kesan Anda terfokus hanya kepada harta, bukan pada hal-hal yang berhubungan dengan karir dan profesi. Ungkapkan motivasi Anda yang lain, yang juga mendominasi keinginan Anda bekerja, namun bukan materi.

Relevan dan positif

Dalam wawancara, ungkapkan motivasi bekerja sesuai dengan posisi yang dilamar. Misalnya, bila motivasi Anda adalah "berbagi ilmu", maka katakan hal ini hanya bila profesi yang dilamar adalah pengajar (guru, dosen, trainer) karena relevan dengan fungsi kerja seorang pengajar. Selain itu, ungkapkan semua motivasi dengan kata-kata positif yang menggerakkan pewawancara untuk menaruh kepercayaan pada Anda untuk menjadi bagian dari perusahaan mereka.


Apa Harapan Anda untuk 5 Tahun Mendatang?

Pewawancara menyadari sepenuhnya bahwa Anda bukanlah seorang peramal masa depan. Namun, bukan berarti Anda bisa menjawabnya pertanyaan wawancara yang satu ini dengan sembarangan. Inilah beberapa petunjuk menjawab pertanyaan tentang prediksi diri Anda beberapa tahun yang akan datang.

Ketahui tujuan karir

Ada baiknya Anda mengetahui apa tujuan dan harapan karir Anda sebelum wawancara dimulai sehingga bisa memperkirakan perkembangannya dalam beberapa tahun ke depan. Anda tidak akan menarik pewawancara bila dianggap tak memiliki tujuan karir karena dengan jujur menjawab "Saya belum tahu tujuan karir saya karena belum terpikirkan."

Bukan ambisi pribadi

Lupakan ambisi pribadi saat menjawab pertanyaan ini. Pewawancara tidak ingin mengetahui keinginan pribadi Anda karena tidak berhubungan dengan dunia profesional. Ungkapkan ambisi karir, yaitu tentang seberapa jauh karir Anda akan meningkat di masa depan dan berhubungan dengan posisi yang dilamar. Sedangkan, impian seperti "membeli rumah dan mobil baru" cukup Anda simpan di luar ruang wawancara.

Jawaban yang realistis

Menjawab pertanyaan tentang perkiraan karir di masa depan harus dengan realistis dan sesuai dengan rentang waktu yang ditanyakan. Misalnya, Anda tidak bisa menjawab "saya akan menjadi seorang CEO" bila pertanyaan mengacu pada 5 tahun mendatang. Ini karena jawaban tersebut tidak realistis, kecuali Anda memiliki relasi yang kuat dengan CEO sebuah perusahaan.

Tunjukkan komitmen

Pewawancara berharap menemukan karyawan yang tepat dan dapat diandalkan dalam jangka waktu panjang. Jadi, upayakan untuk menunjukkan komitmen Anda dalam jawaban pertanyaan yang berhubungan dengan komitmen bekerja. Jangan memberi kesan seolah posisi yang mereka tawarkan hanyalah penawaran sementara yang akan berakhir ketika Anda mendapatkan tawaran kerja yang lebih baik di tempat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar