Minggu, 19 Mei 2013

Dipecat dari Pekerjaan, Apa yang Harus Dilakukan?

Pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa dialami oleh setiap karyawan. Jika kebetulan Anda yang mengalaminya, jangan langsung putus asa. Hadapilah dengan tegar, karena hidup terus berjalan dan kebutuhan harus segera terpenuhi.

Tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dari perusahaan, surat PHK tiba-tiba datang di meja kerja Anda. Pertama kali menerimanya, pasti Anda akan terkejut, karena belum menyiapkan hati dan mental sebelumnya. Lantas apa yang harus dilakukan? Dilansir dari Power to Change, berikut ini beberapa tips menghadapi pemecatan kerja.

Meluapkan emosi
Mungkin tidak semudah yang diucapkan untuk bisa tegar dan tabah. Wajar saja setelah pemecatan, rasa sedih, marah dan tertekan akan Anda rasakan. Untuk itu, berikan waktu kepada diri Anda untuk berduka, meluapkan emosi dan mencurahkan perasaan kepada pasangan atau sahabat terdekat. Setelah merasa cukup tenang, berjanjilah pada diri sendiri untuk dapat mengatasi masalah ini dan segera merencanakan hidup Anda ke depannya.

Memiliki tujuan karir dan mengembangkan diri
PHK tidak selamanya buruk. Anda bisa mengambil sisi positifnya. Dengan tidak bekerja di perusahaan lama, Anda dapat meraih kembali karir impian Anda. Jika ternyata karir impian Anda di bidang ekonomi, selama menganggur Anda dapat mengikuti seminar yang berhubungan dengan dunia perekonomian. Anda dapat mengikuti seminar-seminar, di sana pasti Anda mendapat bekal pembelajaran dan bisa berkenalan dengan orang baru yang dapat membawa Anda ke dunia kerja yang diidamkan.


Berilah waktu khusus pada diri Anda untuk menyelami langkah berikutnya. 
Panik adalah hal yang lumrah terjadi, tapi jangan biarkan kepanikan itu merajai Anda. Seperti saat kehilangan sesuatu yang lain dalam hidup Anda, butuh waktu untuk pulih kembali dari keterpurukan. Tak hanya dalam hitungan jam, bahkan juga bisa berminggu-minggu. Perlu diingat untuk tak menyalahkan siapapun termasuk diri Anda.

Gunakanlah waktu luwang Anda untuk berlibur sejenak. 
Lakukan hal yang tak bisa dilakukan saat bekerja, seperti berolahraga lalu biarkan diri Anda mendapatkan perspektif baru. Habiskan waktu bersama keluarga dan teman yang berpikir optimistis dan positif. Siapa tahu Anda justru mendapat pencerahan untuk melangkah lebih pasti.


Ambil pekerjaan yang bersifat transisi, seperti kerja paruh waktu, bahkan beberapa perkerjaan permanen (contohnya proyek tertentu). Selain untuk mempertahankan kondisi keuangan, pekerjaan tersebut akan memacu mental dan semangat Anda sebelum mencari yang baru. Tak jarang orang justru bahagia dengan pekerjaan ini.

Kembangkanlah berbagai macam cara untuk berburu pekerjaan. Buat jadwal khusus agar pikiran Anda terfokus dan tak mudah terkena stres. Cari informasi sebanyak-banyaknya melalui internet dan media massa. Perluas jaringan Anda karena hal ini masih merupakan salah satu cara efektif mendapatkan pekerjaan.

Jika sudah siap, segeralah cari perusahaan dengan visi dan nilai yang sesuai jiwa dan kemampuan Anda. Mereka akan lebih tertarik pada Anda yang memiliki gairah untuk perusahaan daripada mereka yang tertarik pada slip gaji saja. Agar dilirik, buatlah resume dan lamaran pekerjaan Anda secara unik dan menarik. Setelah pemutusan kontrak kerja, bukan berarti Anda berdiam diri dengan terus merenungi nasib dan masa depan. Jangan berlama-lama memikirkan karir yang Anda inginkan, segeralah melamar pekerjaan baru karena kebutuhan akan terus meningkat dan Anda tidak dapat terus-menerus mengandalkan uang pesangon.

Terimalah kenyataan bahwa Anda memang telah kehilangan pekerjaan, tetapi jangan terbuai ilusi bahwa Anda tak bisa mendapatkan yang baru. Tenang, selalu ada pekerjaan untuk orang baik seperti Anda.
Segera mencari kerja

Bisnis kecil-kecilan
Mencari pekerjaan memang bukan perkara yang mudah. Jika Anda sudah berusaha melamar pekerjaan, namun tidak ada satu pun perusahaan yang cocok, maka Anda harus memutar otak untuk mendapatkan penghasilan. Alternatif lain untuk mendapatkan uang adalah dengan berbisnis. Tidak perlu bisnis dengan modal yang besar, berbisnislah sesuai kemampuan diri dan keuangan Anda. Misalkan bisnis kue, katering rumahan atau menjual baju secara online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar