Kamis, 23 Mei 2013

Meraih Tujuan Anda dengan 3 Aturan



Semua orang tentu memiliki tujuan jangka pendek maupun jangka panjang dalam hidupnya. Kita semua memiliki resolusi seperti menurunkan berat badan, mendapat pekerjaan yang lebih baik, lulus kuliah, atau bahkan yang sederhana saja seperti menyelesaikan membaca satu buku setiap minggu.

Kita punya rencana untuk melakukan hal-hal tersebut. Seseorang memutuskan bahwa ia sangat ingin mencapai hal-hal ini, tapi kemudian seiring waktu berlalu, ia kemudian menyerah begitu saja. Apa yang terjadi? Masalahnya adalah, seperti yang mungkin sudah Anda tahu juga, konsisten pada apa yang sudah kita rencanakan tidaklah semudah membalik telapak tangan. Jika menepati rencana adalah hal mudah, maka setiap orang akan meraih tujuannya dan kita semua akan hidup dalam lingkungan sosial yang berbahagia.

Pada kenyataannya, sebagian besar orang gagal meraih tujuan mereka. Jadi, bagaimana agar Anda bisa tetap pada rencana Anda dan memaksa diri sampai ke garis finish? Berikut ini adalah beberapa aturannya.

Realistis 
Tanyakan pada diri Anda sendiri : “Dapatkah saya melakukannya?”. Tanpa bermaksud membatasi mentalitas Anda, memasang goal yang tidak realistis dapat menjadi penyebab utama kegagalan Anda meraih goal tersebut. Contohnya, Anda sedang merasa suka dengan jogging dan Anda ingin berlari pada jarak yang lebih panjang lagi. Saat ini Anda lari 2 km setiap hari, dan kemudian Anda memutuskan bahwa Anda ingin bisa berlari sejauh 26 km dalam waktu dua bulan. Bukan ide buruk untuk menambah jarak lari Anda, tapi paling tidak Anda membutuhkan latihan setahun untuk berlari maraton sejauh itu.

Pertanyaan kedua yang perlu Anda tanyakan pada diri Anda adalah “Apakah saya benar-benar ingin melakukan hal tersebut?”. Kadang-kadang kita merasa senang melakukan sesuatu dan kita menganggap hal tersebut merupakan hal terbaik yang pernah kita lihat atau kita alami. Kita merasa telah menemukan makna hidup dan yakin bahwa hal inilah yang ingin kita lakukan sepanjang sisa hidup kita. Kemudian tiba-tiba dengan cepat kita kehilangan ketertarikan pada hal tersebut. Dan semakin hilang rasa ketertarikan itu, semakin sulit pula bagi kita untuk meraih tujuan.

Contohnya, Anda ingin menjadi seorang desainer video game dan Anda memutuskan untuk kuliah di bidang tersebut untuk belajar lebih banyak tentangnya. Anda kini sudah duduk di tahun ketiga dan perlahan tapi pasti, Anda mulai kehilangan rasa tertarik terhadap kegiatan mendesain video game. Waktu berlalu dan setiap kelas yang Anda jalani terasa membosankan. Anda merasa semakin sulit untuk mendapatkan nilai yang cukup agar bisa lulus. Maka semakin sulit bagi Anda untuk meraih goal mendapatkan gelar.


Pada suatu saat, Anda mungkin saja kehilangan rasa tertarik Anda terhadap suatu hal. Tapi itu bukanlah akhir dari segalanya. Tapi, sebelum memulai sesuatu dalam rangka meraih tujuan Anda, gunakan pikiran dan hati Anda untuk berpikir apakah hal tersebut adalah sesuatu yang benar-benar ingin Anda lakukan. Bukan hanya menyangkut tujuan besar Anda seperti kuliah dan mendapatkan gelar, tapi juga terkait goal-goal lainnya dalam skala yang lebih kecil. Apakah Anda benar-benar ingin membelanjakan uang dan waktu Anda untuk menjadi tuan rumah acara reuni, atau Anda sebenarnya ingin melakukan hal lain? Apakah Anda benar-benar ingin menurunkan berat badan atau hal tersebut hanyalah tekanan dari lingkungan sosial Anda? Melakukan apa yang benar-benar Anda inginkan sangatlah penting dalam rangka meraih tujuan Anda.

Tulislah Goal Anda
Ya, lakukan hal tersebut. Tulis di mana saja. Tulislah di buku catatan Anda, di tembok kamar Anda, di desktop computer Anda. Di mana saja tempat yang sering Anda lihat. Mengapa hal ini penting? Hal ini akan mengingatkan tentang apa yang benar-benar Anda inginkan. Mengingatkan bahwa Anda punya sesuatu yang harus dilakukan. Hal ini membantu menyingkirkan segala macam alasan yang membuat Anda melupakan tujuan Anda. Ketika Anda punya tujuan untuk menurunkan 5 kg dan Anda ingin mengambil kentang goreng, Anda akan melihat goal di pintu kulkas. Anda tidak jadi makan kentang goreng itu, kecuali keinginan Anda memang tidak cukup kuat.

Menunda-nunda adalah masalah besar di tengah-tengah kita. Alih-alih mengerjakan sesuatu yang benar-benar ingin kita raih, kita lebih senang bermain video game, menonton TV atau menjelajahi situs-situs di internet secara acak selama berjam-jam, kegiatan yang tidak menambahkan manfaat pada pencapaian tujuan kita.

Ambil contoh Anda sedang mengerjakan makalah untuk kelas di universitas Anda karena tujuan Anda adalah untuk mendapatkan nilai A di kelas tersebut. Anda menjelajahi situs Netflix untuk menonton sebuah film. Tapi kemudian di desktop, Anda melihat tulisan tangan Anda sendiri “Saya ingin mendapatkan nilai A di kelas”. Dampak psikologisnya akan terasa. Jika Anda benar-benar ingin mendapat nilai A di kelas dan hal tersebut tertanam di kepala Anda, Anda akan menutup browser dan mulai mengerjakan makalah Anda. Jadi, tulislah goal agar Anda selalu diingatkan tentang hal tersebut.



 Satu per satu
Ingat contoh lari marathon pada contoh aturan #1 di atas? Jadi, jika Ada telah berlari 2 km per hari dan kemudian Anda benar-benar ingin bisa berlari marathon 26 km, apa yang bisa Anda lakukan? Jawabannya adalah tingkatkan jarak tersebut perlahan-lahan sesuai dengan kemampuan tubuh Anda. Anda berlari 2 km hari ini. Berikutnya Anda akan mulai berlari 5, 8, 10 dan suatu saat Anda akan mencapai angka 26. Maka Anda akan dapat meraih goal dan melampaui garis finish. Hal ini dapat diterapkan pada apa pun. Lakukan perlahan-lahan dan nikmati waktu Anda. Sering kali kita mencoba meraih sesuatu dengan periode singkat dan kemudian kita kecewa. Lebih baik mencapainya perlahan-lahan daripada menyerah di tengah jalan dan tidak mencapai tujuan sama sekali.

Demikianlah, tiga aturan untuk mencapai apa pun dalam hidup. Pertama, tanyakan pada diri sendiri apakah goal Anda cukup realistis dan apakah Anda benar-benar ingin mencapainya. Kemudian, tulislah tujuan-tujuan tersebut agar Anda senantiasa mengingatnya atau diingatkan oleh tulisan Anda sendiri, dan jangan lupa untuk meraihnya dengan kesabaran, perlahan, satu per satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar